11

138K 16.7K 2.5K
                                    

Happy reading 💜

Kring!

Bunyi alarm mengagetkan seorang gadis yang tengah tertidur lelap. Gadis itu mengucek mata perlahan, menyesuaikan cahaya yang terasa menusuk mata.

Tak lama pupilnya membulat mendapati jam yang menunjukkan dirinya terlambat berangkat sekolah. Dia langsung bergegas kedalam kamar mandi.

Saat dia turun, sudah ada segelas susu coklat dan dua lembar roti. Aurora segera melahapnya dengan cepat. Kemudian pergi ke sekolah dengan motor untuk menghindari kemacetan.

***

Sampai di sekolah, gerbang sudah tertutup rapat. Tak sengaja Aurora melihat ada warung kecil di belakang sekolah. Tanpa ragu dia menitipkan motornya di sana.

Aurora menelisik keadaan sekitar, memastikan tak ada orang lain yang melihat aksinya. Lalu dia memanjat dengan mudah. Sampai di atas pagar, Aurora hendak meloncat sembari mengambil ancang-ancang.

"WOY!"

Namun teriakan seseorang, menghentikan rencana gadis itu. Dengan hati-hati, Aurora menoleh. Saat melihat orang yang menginterupsi, dia langsung menghela napas lega.

"Ngagetin lo!" seru Aurora ketus.

"Hehe sorry, btw lo telat juga?" tanya Darren basa-basi. Aurora hanya membalasnya dengan dehaman singkat.

"Ngapain masih di situ? Buruan manjat!" suruh Aurora saat mendapati Darren hanya bengong.

"Ah, iya." Darren lalu ikut memanjat setelah pulih dari lamunannya. Di atas dia berhadapan dengan Aurora.

"Aman nggak?" tanya Darren, Aurora celangak-celinguk.

"Aman," ucap Aurora, Darren mengangguk.

Mereka melompat secara bersamaan dengan mudah.

Bruk!

"Untung nggak ada guru yee," ujar Darren seraya menghela napas lega.

Aurora mengangguk seadanya. Darren menyadari sikap gadis itu pagi ini, sedikit lebih pendiam. Mengenyahkan pemikiran konyolnya, Darren mengikuti langkah lebar Aurora.

Mereka berjalan di koridor yang sudah sepi karena bel sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu.

"SIAPA DI SANA?" teriak seorang guru Bk yang terkenal killer, Bu Dina.

Darren dan Aurora spontan menghentikan langkah kemudian saling pandang. Aurora langsung tanggap dengan merogoh ponsel dalam tasnya.

"Gimana, nih?" bisik Darren dengan panik.

"Tenang." Satu kata dari Aurora yang tak berefek bagi Darren.

Aurora mengetik sesuatu pada benda pipih itu. Tak lama kemudian terdengar suara kucing mengeong.

Meong!

Meong!

"Oh, kucing," gumam Bu Dina saat mendekat, tetapi kemudian membalikan langkahnya kembali menjauh. Membuat Aurora dan Darren mengelus dada lega.

"Udah ayo ikut gue!" Darren segera menarik lengan Aurora sebelum terpergok guru lain.

Aurora menaikkan alis. "Kemana?"

"Bolos lah, ngapain ke kelas kalo ending-nya dihukum juga," balas Darren.

Aurora mengangguk dan berucap, "Oke."

Keduanya membelokkan langkah ke rooftop. Darren mendudukkan diri di sofa, sedangkan Aurora berjalan ke arah pembatas kemudian duduk di sana dengan kaki menjuntai ke bawah.

Secret Crazy Girl [Terbit]Where stories live. Discover now