💐Flower💐 - Sai -

845 74 0
                                    

Disinilah aku. Duduk di dahan pohon bersama orang yang paling berharga bagiku. Sai. Dia tengah asik melukis, sedangkan aku sibuk membaca bukuku. Jarang sekali aku seperti ini bersama dirinya. Dia yang disibukkan dengan misi di tim 7, dan aku yang sibuk dengan misi Anbu ku.

Mengalami masa lalu yang sama dengannya, membuatku merasa bahwa aku tidak sendiri. Kami dekat, hingga beberapa bulan yang lalu dia menyatakan perasaannya padaku dan kami resmi menjadi kekasih.

Masa lalu yang kelam. Itu yang ku alami dengan Sai. Kami sama sama kehilangan kedua orang tua kami dan ingatan kami. Mungkin Sai lebih beruntung karena dapat bertemu dengan Shin. Sedangkan aku langsung bertemu Danzo. Satu yang ku ingat, namaku asliku Y/N. Namun Danzo masih bersikeras bahwa namaku Hana, yang berarti bunga.

Flashback
"Akhh......" Aku terbangun di sebuah ruangan. Kepalaku sakit, sangat sakit. "Kau sudah bangun. Hana.." kata seseorang yang baru masuk. "Si....siapa kau??" Tanyaku. "Orang yang menyelamatkan diri mu. "Aku.....aku siapa?" Kataku. Yang ku ingat namaku Y/N. "Hana" balasnya. "Namaku bukan itu." Lanjutku. "Terserah dirimu. Tapi sekarang namamu Hana dan kau adalah putriku." Balasnya. Aku yang tak ingat apapun langsung mengiyakan ucapannya.

Setelah satu Minggu, tubuhku mulai membaik. Danzo mulai mengajarkanku banyak sekali tentang Shinobi, jutsu, dan kekuatanku. Aku memiliki kekuatan dimana aku mampu mengendalikan es. Seperti Hashirama yang mengendalikan kayu, sedangkan aku mengendalikan es.

Beberapa bulan berlalu. Danzo membawa Sai bertemu denganku. Kami saling berkenalan hingga aku tahu dia bernasib sama denganku. Bahkan, dia selalu tersenyum palsu. "Aku berjanji akan selalu menjagamu, Y/N. Kita pasti akan selalu bersama." Katanya waktu itu.

Flashback end

Sai memanggil ku Y/N karena aku bercerita bahwa yang ku ingat adalah nama itu.
Dia juga berjanji, akan membebaskan ku dari Danzo. Masih terngiang-ngiang janjinya di kepalaku.

"Aku berjanji akan membebaskan mu dari dia. Apapun untukmu, Y/N - Chan."

Ya kalimat itu membuatku merasa bahwa masih ada harapan aku terbebas dari Danzo. Karena Sai. Masih ada Sai.

"Y/N." Gumam Sai disampingku. "Ya??" Balasku. "Ayo pulang. Besok kau ada misi kan?" Kata Sai. Aku mengangguk." Ayo." Balas ku.

"Y/N......" Gumam Sai. "Iya sai?" Balasku. Dia menyodorkan seikat bunga dan sebuah lukisan. Aku mengambil dua benda tersebut. Seikat bunga dan lukisan diriku membawa bunga tersebut tengah duduk di dahan pohon. Tanpa memakai baju Anbu ku.

"Sa--Sai???" Kataku. "Bagus kan??" Tanyanya. Aku mengangguk dan langsung memeluk tubuhnya. "A--arigatou Gozaimasu. Sai." Lirihku di pelukannya. Kurasakan bahwa dia menganggukkan kepalanya.

Beberapa hari kemudian. Aku mendengar kabar bahwa Danzo berhasil di bunuh Sasuke. Betapa bahagianya diriku. "Y/N." Lirih seseorang dari belakangku. Suaranya Sai. "Maaf ak--aku tidak ber--" "Sudahlah Sai. Orang itu sudah terbunuh." Kataku memutus ucapannya. "Yang terpenting.........hidupku sudah lebih baik tanpa laki - laki itu." Kataku memenangkannya. Aku tahu, dia merasa bahwa dia tidak bisa membebaskan ku dari Danzo.

"Hana - Chan!!! Kalau kau mau, kau bergabung saja dengan tim 7." Tawar Naruto. Aku tersenyum. "Aku akan berbicara dengan Tsunade - sama dulu nanti." Balasku.

Malam harinya, Sai mengajakku makan ke kedai ichiraku. Menyenangkan aku bisa dekat dengan sahabat sahabat Sai. Mulai dari Naruto, Sakura, Shikamaru, Shino, Kiba, Ino, Neji, Tenten, Rock Lee, Hinata, Chouji, Kakashi - sensei, Yamato - sensei, dan lain - lain.

Pulang ...........

"Y/N......" Gumam Sai di sampingku. "Apa??" Balasku. "Emmm.........mau ku gendong?" Katanya sambil tersenyum. Entah senyum palsu atau bukan, aku tidak tahu. "Tidak perlu. Badanku berat loh." Balas ku. Dia menggeleng." Tidak kok. Sini." Katanya sambil duduk berjongkok dan menepuk punggungnya. Dengan ragu - ragu aku menaiki punggungnya dan mengalungkan kedua tanganku di lehernya.

"Sudah?" Tanyanya. "Sudah." Balasku. Dia berdiri lalu mulai berjalan. "Andai setiap hari kita begini ya Y/N......tak terpisahkan." Gumamnya. "Iya. Aku sudah tak perlu berjalan lagi karena ada kau. Dan ku yakin, kaki mu pasti tidak akan bertahan lama." Kataku sambil terkekeh geli. "Bukan begitu juga konsepnya. Maksudku kita tak pernah berpisah. Begitu." Katanya. "Iya iya. Aku kan hanya bercanda." Kataku sambil tertawa.

"Iya iya kekasihku....." Katanya. Pipiku bersemu. "Sai....." Gumamku. "Iya??" Balasnya. "Menurutmu, kalau bukan karena Danzo kita bisa bertemu dan seperti ini tidak ya?" Tanyaku. "Entahlah. Tapi mungkin tidak. Iyakan?" Balasnya. Aku mengangguk. "Sai....bisa lebih cepat tidak? Aku sudah lelah." Kataku. Jujur aku sudah sangat mengantuk. "Lebih cepat?" Tanya Sai. "Iya." Balasku.

"Baiklah kalau begitu." Kata Sai lalu dia mulai berlari. "Jangan lari Sai aku takut jatuh." Kataku yang langsung mengeratkan pegangan ku. "Sai.....jangan lari...... SAI!!" Kataku yang takut jatuh. Dia hanya tertawa. Pipiku bersemu merah, pasalnya masih ada beberapa warga desa yang masih di luar dan melihat diriku yang digendong Sai.

Kekasihku ini memang yang terbaik.

________________________
Assalamualaikum. Hai semua. Maaf Author lagi update soalnya ya begitu deh banyak tugas :) kadang kalau mau update itu nggak ada waktu. Iya pagi Author ngerjain tugas, siang batre hp habis, sore ngaji, malam Author suka nonton tv apa lagi setelah ada sinetron ikatan cinta, ngelihat ke uWu an Aladin itu bikin meleleh :v iya Aladin, Al Andin :v wkwkwk 😂 udah segitu dulu. Maaf kalau ceritanya ngawur 😅, nggak nyambung dan mungkin banyak typo. Males revisi :')
Wassalamu'alaikum 😘

Love Story♡ || Naruto & Boruto Character X ReaderWhere stories live. Discover now