🔏Silent🔏 -Akasuna No Sasori (modern)

908 54 2
                                    

Sasori berlari-lari memutari sekolah di siang hari ini untuk menghindar dari sekawanan penggemarnya. Sudah rutinitasnya menghindari dari makhluk-makhluk yang kerap kali memanggilnya dengan suara melengking.

Akasuna Sasori, seorang kapten tim Volly putra Sunagakure High School sekaligus orang yang pandai dalam bidang seni. Meski masih berdebat arti seni sebenarnya dengan sahabatnya, Deidara.

Laki-laki tanpa ekspresi dan memiliki wajah Baby face yang imut itu mampu menarik banyak perhatian siswi wanita di sekolahnya. Tak heran, hampir setiap hari dia harus berlari kejar-kejaran dengan fansnya.

Dirinya sebenarnya lelah. Bukanlah keinginannya untuk memiliki segudang penggemar yang bahkan mengantri bahkan sampai luar dimensi itu. Tapi apa daya, wanita memang menyukai laki-laki tampan.

Tenang. Di book ini kita akan banyak bercermin karena author satu ini akan selalu mengingatkan bahwa kita dengan kekasih-kekasih kita terhalang dimensi.

Ehemm.....

Kita beralih ke sisi seberang. Tampak seorang gadis mungil dengan wajah ayunya berjalan santai. Tangan kirinya menenteng beberapa buku. Tatapannya juga hanya fokus pada novel yang kini tengah ia baca. Sendirian.

Y/N, gadis itu baru kembali dari perpustakaan. Menghabiskan waktu di perpustakaan kala jam istirahat memang sudah menjadi kebiasaannya. Tidak setiap hari sih, hanya jika sahabatnya tidak dapat menemaninya.

Y/N memang kurang suka bergaul. Kepribadiannya yang introvert dan trust issue dengan hubungan pertemanannya dahulu menghalanginya untuk memiliki banyak teman.

Bukan berarti dirinya tak kenal orang selain sang sahabat. Dia hanya mengenal banyak orang, bukan berteman dengan banyak orang.

Terlalu dekat dengan orang-orang yang tidak sejalan pikiran dengan kita itu melelahkan, serius.

Samar-samar gadis mungil itu mendengar derap kaki dari lawan arahnya. Namun, ia memilih abai. Menghindari suatu hal di sekolah adalah cara terbaik untuk tetap hidup tenang.

Tak disangka, di belokan koridor gadis bersurai (H/C) itu tanpa sengaja menabrak orang lain. Sialan memang, hal itu membuat novel yang ia baca dan Buku-buku yang ia bawa jatuh begitu saja.

Orang yang dirinya tabrak ternyata seorang pemuda. Rambut merah bata miliknya sedikit basah karena keringat. Terdengar pula tarikan nafas yang menggebu-gebu.

"Sorry." Ucap pemuda itu yang dengan cekatan mengumpulkan barang-barang milik sang gadis. Tak lupa mengembalikannya ke kedua tangan Y/N.

Y/N hanya diam. Sibuk mencerna pada apa yang terjadi. Dan oh, lihatlah siapa yang ia tabrak. Akasuna Sasori.

Sahabatnya selalu memperingatkan untuk tidak pernah mendekati kakak kelasnya itu kalau tidak mau diserang segerombolan wanita yang terobsesi pada ketua volly itu.

"SASORI-SENPAI!!"

Sebuah teriakan menggema di penjuru koridor memecahkan lamunan sang gadis. Tangannya tergerak. Entah apa yang merasuki pikirannya, ia menarik sang pemuda menjauh menuju halaman belakang.

Keduanya telah tiba di halaman belakang, membuat sang pemuda dapat menarik nafas lega. Dalam hatinya ia mengemukakan rasa syukur bisa sedikit jauh dari kejaran fans beratnya.

"SASORI - SENPAI!!!! KAU DIMANA???"

Teriakan kembali terdengar. Deru langkah kaki dengan cepat mengarah menuju halaman belakang. Membuat kedua sejoli yang tengah ngos-ngosan itu kembali dibuat panik.

"Kita bersembunyi di sana saja." Tunjuk pemuda—Sasori pada sebuah loker yang tampak sudah hampir rusak di pojokan.

"Itu muat untuk berdua?" Y/N bertanya dengan terbata.

Love Story♡ || Naruto & Boruto Character X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang