🦔I'am for you🦔 -Naruto Uzumaki

345 40 6
                                    

Salah satu dari beribu hal yang dapat dibenci, Y/N paling membenci hal-hal yang berbau merepotkan.

Y/N pasti akan menghindar sejauh-jauhnya apabila menghadapi masalah yang menguras energinya.

Walaupun ujung-ujungnya akan tetap dia hadapi.

Sambil nangis.

Salah satunya adalah bertemu dengan beberapa penduduk desa. Y/N lebih baik menghindarinya, sungguh.

Mereka akan basa-basi, lalu mulai membahas hal-hal terkait sang gadis. Ditambah dengan membandingkan seberapa jeniusnya Y/N dengan sang kakak, Shikamaru.

Jelas-jelas memang pandai Shikamaru.

Tidak, Y/N tidak sedang berbohong.

Kerap kali ketika menyusuri desa bersama sang kakak, kata-kata 'perbandingan' selalu ia dengar.

"Betapa miripnya si kembar Nara."

Y/N memang selalu senang jika mendengar semacam kata-kata tersebut. Ia merasa meskipun berbeda gender dengan kakaknya, mereka masihlah anak kembar dengan berbagai kesamaan yang diakui banyak orang.

'Mendokusai' selalu keluar dari bibir mereka ketika menghadapi hal yang merepotkan. Ditambah tatapan jengah dengan raut muka malas. Meskipun ujung-ujungnya keduanya akan menyelesaikan masalah.

Kemana-mana nempel bak prangko. Jangan lupakan prinsipnya dengan sang kakak yang berbunyi 'tidur sendiri sebelum di tidurkan tak bangun lagi'.

Bagaimana tidak diakui mirip?

Sebelum kalimat lanjutannya sedikit menggores hati.

"Yah... Tapi nona Nara tak sepandai Shikamaru dan sang ayah. Sungguh disayangkan."

Bahkan mereka selalu menyebutnya 'nona Nara'. Tak seperti kakaknya yang selalu dipanggil dengan nama depannya. Y/N ingin sekali diakui seperti sang kakak.

Selalu dipanggil dengan nama, bukan dengan istilah atau yang lainnya.

Apakah memang ia tak pantas?

"Jangan dengarkan ucapan mereka. Kau Y/N yang hebat. Meskipun sedikit galak hehe."

Y/N tak perlu tes DNA lagi apakah ia anak sang ibu atau bukan. Gen beliau lebih kuat dalam diri Y/N. Menjadikan sepasang ibu dan anak itu macam bestie.

Yang mengatakan kalimat diatas adalah Naruto. Teman dekat Y/N sedari kecil.

Kedua orang tuanya tak pernah membatasi pergaulan Shikamaru dan Y/N. Membuat saudara itu tak ragu berteman dengan si kuning yang dahulu dijauhi.

Ah, Y/N dibuat malu kala sesi curhat dengan Naruto berakhir dengan ia yang menangis karena mengetahui bagaimana jalan hidup sang pemuda dengan surai kuning itu.

Mendengar segala cemoohan, dibarengi tatapan mata yang menakutkan.

Y/N selalu bertanya-tanya, bagaimana bisa bocah kuning ini kuat menghadapi semuanya.

Sendirian.

"Petapa genit gugur dalam misinya."

Sore itu kali pertamanya Y/N melihat Naruto tanpa senyum lebar khasnya. Netra secerah langit itu tak lagi menunjukan eksistensi bahagia. Tergantikan dengan kekecewaan yang mendalam.

Angin berhembus diantara keduanya. Naruto beranjak dari posisi berdirinya. Meninggalkan Y/N yang masih diam membeku disana.

Y/N mengerti sekarang.

Keesokan harinya, ia memutuskan mengambil misi kakaknya.

Dengan cepat kaki-kakinya berlari menuju kediaman si kuning.

Love Story♡ || Naruto & Boruto Character X ReaderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora