🎠Feeling Lonely🎠 -Shikamaru Nara (modern)

358 26 0
                                    

Feeling Lonely

Siapakah diantara kalian semua yang pernah mengalaminya?

Sasya sendiri selain dibuat feeling lonely oleh segudang husbu kesayangan Sasya, juga sering dibuat merasakan kesepian ditinggal push rank oleh sang pacar.

Ekhem...

Disinilah kita, di sebuah cafe bertema vintage yang sengaja di pilih Sang gadis. Tampak kedua sejoli yang beradu tatap. Sang pemuda menatap tak suka, sedangkan sang gadis hanya menatap keluar jendela cafe sembari sesekali menyesap secangkir teh yang ia pesan.

"Kau akan menahanku sampai kapan?" Sang pemuda mendengus, tatapannya beralih pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.

"Sampai teman-temanmu selesai futsal dan mabar ML." Jawab sang gadis—Y/N ketus.

Jawaban yang keluar dari sang gadis lagi-lagi membuat sang pemuda mendengus tak suka. Pemuda berkepala nanas itu memukul kecil meja dihadapannya.

"Ayolah Y/N. Sekali ini sajaa.." Ucap pemuda itu, memohon. Tampak tatapan sedih terpancar dari netra kuacinya.

"Ayolah hanya weekend ini saja kau habiskan waktu denganku apa tidak bisa? Aku sudah cukup mengalah dengan menyibukkan diriku sendiri saat kau juga sibuk Shikamaru." Ungkap Y/N akhirnya. Gadis itu menyenderkan punggungnya pada kursi. Jari lentiknya memijat pelipis yang serasa akan meledak.

"Kau itu selalu saja. Bisa tidak jangan seperti ini? Teman-temanku tengah menungguku sekarang." Shikamaru berucap. Laki-laki bersurai hitam itu mengepalkan tangan sebagai upaya melampiaskan amarahnya.

"Lalu menurutmu aku tidak menunggumu disini?" Y/N membalas. Gadis dengan surai (h/c) itu menggertakkan bibirnya. Dirinya yang awalnya santai kini tersulut emosi. Niat awalnya mengajak Shikamaru kemari hanya untuk menghabiskan waktu bersama, bukan berdebat.

"Bisa tidak jangan egois?! Oh ayolah Y/N! Hidupku bukan hanya untukmu saja!" Shikamaru mendongakkan kepalanya, menatap tajam gadis yang menjadi kekasihnya sejak tiga tahun yang lalu.

"Aku egois? Lihatlah siapa yang egois disini?"

"Ah ayolah, mengapa wanita itu selalu saja merepotkan? Sudahlah. Aku muak!" Shikamaru beranjak. Laki-laki itu mengambil handphone yang semula berada di atas meja, kemudian memutar badannya siap meninggalkan gadis yang katanya ia cinta. Baru dua langkah yang Shikamaru ambil, pernyataan dari gadisnya berhasil membuatnya diam ditempat.

"Bahkan kau tidak ingat hari ini anniversary ketiga tahun, kan?" Y/N menggigit bibir bawahnya. Kepalanya menunduk menatap jari-jemarinya sendiri yang saling bertaut.

Iris hitam Shikamaru sukses membulat mendengar penuturan gadis dihadapannya. Bagaimana ia bisa lupa akan hari spesial untuk mereka berdua.

Shikamaru kembali membalikkan badannya. Laki-laki sahabat dekat Naruto itu menatap gadis kesayangannya yang kini sukses menurunkan air mata.

"Kau tidak tahu aku selalu merasakan kesepian selama ini. Pergi kuliah, pulang, tidur. Kau melarangku bermain bersama teman-temanku disaat dirimu bebas kesana kemari dengan temanmu. Setiap aku ingin bertemu, sibuk hanya menjadi alasanmu. Bahkan saat seperti inipun, hanya teman-temanmu yang kau pikirkan. Disaat aku membutuhkanmu, kau tak pernah peduli. Kalau begini, lebih baik putus saja."

Y/N beranjak dari duduknya setelah menyelesaikan keluh kesahnya. Tatapan tajam ia berikan pada laki-laki yang selalu ia sebut pacar. Jari-jemarinya tergenggam erat, membuat cairan merah kental menetes dari balik Buku-buku jarinya.

Shikamaru hanya membeku ditempatnya. Bisa ia lihat tatapan putus asa dari gadisnya. Shikamaru yang selalu mengucapkan kata bahwa ia benci jika melihat gadisnya menangis, kini dirinyalah alasan gadis manis itu menangis.

Love Story♡ || Naruto & Boruto Character X ReaderNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ