6. Ngedate bareng idola?

173 22 15
                                    

«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«

       CHAPTER 6 : Ngedate bareng Idola?

                           »


¦
~
¦

Gia berkali-kali memegangi dadanya yang berdentum tidak karuan, setelah mendapat tugas pertamanya, Gia tak ingin membuang waktunya untuk bersantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gia berkali-kali memegangi dadanya yang berdentum tidak karuan, setelah mendapat tugas pertamanya, Gia tak ingin membuang waktunya untuk bersantai. Dia segera mengeksekusi naskah milik Antarez, setelah hampir dua minggu membaca dan menandai, memastikan tidak ada satupun yang terlewat, Gia memberi tahu Jane kalau naskahnya sudah selesai dan malah diberi tahu kalau Antarez sekarang mengadakan fansign di salah satu grand opening toko buku. Jehan yang kebetulan mendengar, segera melempar tugasnya untuk menjemput Antarez kepada Gia.

"Tenang Gia!" Bisik Gia pada dirinya sendiri. Sambil mencoba mengecek kembali pekerjaannya.

Tentu saja dia bisa berdiskusi secara online, tapi kata Jane, Antarez lebih suka diskusi secara langsung. Ini tak aman untuk kesehatan jantung Gia, jantungnya bisa meledak jika dibiarkan berdekatan dengan Antarez.

Lihat saja, senyumnya saat berhadapan dengan penggemar itu menghanyutkan sekali. Di balik kacamatanya, garis bulan sabit, senyum secerah mentari paginya menyilaukan mata. Ahh Gia mau pingsan! Eh tapi dia harus waras, dia datang dengan name tag sebagai staff disini.

Fansign selesai pukul setengah tiga, Antarez kelihatan capek dan senyumnya pudar, pasti lelah sekali senyum dari pagi sampai sore begini. Gia segera maju menghampiri, "Siang kak Arez, Pak Jehan ada meeting, saya di utus buat menggantikan beliau." Ia tidak tega juga mau mengatakan sekaligus diskusi karena ia editor baru.

Sementara Antarez nampak mengernyitkan keningnya, "Tunggu, kayak pernah tahu? Kamu bukannya yang sering datang ke fansign ya?"

Aduh, dinotice idola sendiri. Meleleh sekali, rasanya Gia sudah terbang tinggi dan tidak ingin dijatuhkan oleh kenyataan. "Ah, iya kak. Saya kemarin yang nggak sengaja rusakin HP kak Arez di kantor penerbitan."

A HALF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang