5. Keberuntungan Beruntun

125 25 14
                                    

«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«

CHAPTER 5 : Keberuntungan Beruntun

                »

¦
~
¦

Gia sibuk membongkar lemarinya sejak subuh tiba, entah kenapa mendadak dia seperti tak punya baju untuk dikenakan di hari pertamanya bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gia sibuk membongkar lemarinya sejak subuh tiba, entah kenapa mendadak dia seperti tak punya baju untuk dikenakan di hari pertamanya bekerja. Dia menyesal telah menolak tawaran Wenanda kemarin, harusnya dia belanja beberapa baju.

"Kenapa gue jadi ribet gini ya?"

Gia hampir tidak pernah mengkhawatirkan soal penampilan, tapi entah atas dorongan apa, kali ini dia ingin tampil lebih baik. Senyumnya mengembang saat menemukan sebuah blouse terselip di tumpukan baju. Dia pasti lupa telah membeli baju itu sampai tidak ingat memakainya. Segera, Gia ambil blouse berwarna dusty purple itu dari tumpukan baju dan mencari celana yang cocok.

Gia bergegas menyiapkan pakaiannya, lalu membersihkan diri. Hari ini, Gia bahkan menata rambutnya, membuat lengkungan yang berbeda dengan bermodal catokan. Selesai dengan make up dan hairdo, Gia turun untuk menyiapkan bekal dan sarapan. Kegiatan rutin yang selalu dilakukannya setiap pagi.

Jeno jarang pulang, jadi dia hanya perlu membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Gia tidak perlu peduli pada anggota ayahnya karena lelaki itu sudah biasa makan di luar.

Pukul setengah delapan, dia segera berangkat ke kantor penerbitan tempatnya bekerja. Menepuh perjalanan dua puluh menit, Gia sampai sepuluh menit sebelum jam kerja dimulai.

"Permisi kak, saya Agya pegawai baru yang akan mulai bekerja hari ini." Sebut Gia pada petugas lobi.

Setelah menelepon HRD, front liner itu meminta Gia menunggu di sofa, tak jauh dari sana.

Kegugupan Gia semakin menanjak, ia tak tahu siapa yang akan dia temui. Orang seperti apa yang akan menjadi atasannya? Ia bahkan sempat overthinking semalaman sampai sulit tidur. Menurut cerita beberapa teman seangkatannya yang sudah mulai bekerja, ada beberapa yang menemui lingkungan kerja tidak sehat, sampai atasan-atasan yang sangat otoriter dan semena-mena.

A HALF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang