2. Oh My God!

162 29 10
                                    

«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«

CHAPTER 2 : Oh My God!

                         »

¦
~
¦

Hari yang sudah dinantikan Gia akhirnya tiba juga, sudah lama dia ingin berkecimpung di dunia penerbitan, menjadi editor naskah adalah satu dari sekian banyak pekerjaan yang ingin dia geluti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang sudah dinantikan Gia akhirnya tiba juga, sudah lama dia ingin berkecimpung di dunia penerbitan, menjadi editor naskah adalah satu dari sekian banyak pekerjaan yang ingin dia geluti. Tidak menyangka, lamarannya di salah satu penerbit mayor diterima. Hari interview itu tiba begitu cepat. Gia merapikan kembali penampilannya sebelum melenggang keluar dari kamarnya, memastikan kembali barangnya tak ada yang tertinggal, lalu mengunci kamar sebelum pergi.

Tiga puluh menit mengemudikan mobilnya, Gia sampai di kantor penerbitan tersebut. Sungguh dia gerogi, sedikit overthinking karena takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang akan diajukan. Gia menarik napas dan menghembuskannya, melakukan hal itu beberapa kali hingga merasa tenang.

Tiba di lobi, Gia bisa melihat orang-orang sibuk berlalu lalang melakukan tugas masing-masing. Gia berbicara dengan front liner dan mengutarakan tujuannya. Barulah ia diarahkan ke ruangan tempat interview. Seorang wanita menyambut Gia dengan hangat, membuat perasaan Gia sedikit lebih baik, kegugupannya pun bisa terkondisikan.

Sesi interview berlangsung selama beberapa belas menit, pertanyaannya tidak sulit untuk Gia jawab, akan tetapi ia juga tahu kalau dibalik pertanyaan-pertanyaan simpel itu ada banyak maksud yang tersembunyi. Gia menutup ruangan dengan hela napas lega setelah selesai. Semoga saja, ia menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.

Karena panggilan alam, sebelum pulang ia bertanya kepada staff yang ada disana untuk mencari toilet terdekat. Setelah diberi tahu tempatnya, Gia melangkah dengan sedikit terburu menuju ke arah toilet, hingga dia tidak sengaja menabrak seseorang saat berada di belokan koridor.

"Aduh, eh maaf saya tidak sengaja!" Gia segera meminta maaf, merutuki kecerobohannya sendiri. Ia panik saat melihat ponsel milik orang yang di tabraknya jatuh dan ada retakan panjang di bagian layar. "Astaga, Ya Tuhan aduh maaf banget." Gia buru-buru memungutnya kemudian mendongak sembari menjulurkan ponsel tersebut pada pemiliknya.

A HALF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang