"She may lose all her memories, but she never forgets who her heart was created for"
-
-
-
-
Seorang laki-laki terlihat tengah berjalan santai sembari menggeret koper besarnya. Wajahnya terlihat begitu lelah setelah menjalani 10 jam penerbangan Korea-Italia. Di sebelahnya, ada seorang pria dengan usia sekitar 50 an yang sesekali tersenyum dan mengelus punggung puteranya itu. Dan yang dielus pun mengulas senyum tipisnya. Tidak terlihat karena dia menggunakan masker, tapi itu bisa ditebak melalui matanya yang melengkung, membentuk bulan sabit.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju crab bandara. Tempat dimana Chanyeol akan menjemput mereka nanti. Tapi tiba-tiba, ada seorang bocah kecil yang memanggilnya, dan hal tersebut berhasil membuatnya berjingkat kaget.
"Uncle BaekHyun!!!"
'GREP'
BaekHyun tersenyum begitu bocah itu datang dan memeluk kakinya. Dia melepaskan genggaman tangannya pada koper yang sedari tadi dia pegang. Kemudian, dia menunduk untuk menyamakan tinggi badannya dengan anak kecil tersebut. Netranya menatap hangat wajah di hadapannya ini. Dia terkekeh begitu menyadari jika bocah ini benar-benar mirip dengan Chanyeol. Kemudian, ditariknya anak itu untuk dia dekap dengan penuh kehangatan.
"Uncle benar-benar merindukan mu, Yuan-aa.." Ujar BaekHyun sembari menghirup aroma bayi yang menyeruak di indra penciumannya.
"Uncle..." panggil Yuan
"Hm?"
"Mana hadiah kapalnya?"
BaekHyun terkekeh ketika Yuan menagih hadiah kapal-kapalan yang dia janjikan tempo hari. Dia mengangguk kemudian menjelaskan jika hadiah Yuan ada di dalam koper. Nanti jika sudah sampai di rumah, baru mereka akan membukanya bersama-sama. Tidak lama setelah itu, muncullah siluet seorang Park Chanyeol.
Chanyeol menunduk untuk memberikan salam pada JeHa ssaem dan memeluknya erat. Dalam pelukan itu, dia bisa merasakan kehangatan seorang ayah yang tengah mendekapnya. Chanyeol tersenyum dalam pelukan itu, rasanya seperti sedang memeluk mendiang ayahnya.
Kemudian setelah pelukan itu terurai, barulah dia menatap BaekHyun yang sedang menatapnya jengah. Chanyeol memutar bola matanya kemudian mengulurkan tangannya untuk sekedar bersalaman. Dan kalian tau apa yang BaekHyun lakukan? Laki-laki itu mengulurkan tangan dan hanya menyentuh ujung jari-jari milik Park Chanyeol. Hal tersebut berhasil membuat Yuan serta JeHa ssaem terkekeh.
"Yak Isse-" (Yak! Breng-)
'HAP'
"Jangan berani-beraninya kau mengucapkan kata-kata kasar di hadapan putera ku, Park Chanyeol!" Ucap Wendy sembari membekap mulut Chanyeol yang tidak bisa diontrol itu.
BaekHyun terkekeh geli saat melihat Chanyeol yang begitu takluk di hadapan Wendy. Dia jadi berfikir satu hal, apa memang seorang laki-laki akan jatuh sedalam-dalamnya pada gadis yang dia cintai? Jika iya, apa BaekHyun akan seperti itu pada Irene nanti?
Ah .. Bae Irene. Mengingatnya benar-benar membuat hati Byun BaekHyun berdetak kencang. Dia tidak sabar untuk menemui gadis itu lagi. Melihat wajahnya lagi. Mendengar suaranya lagi. Melihatnya tertawa lepas hingga kedua matanya yang indah itu membentuk lengkungan bulan sabit yang amat sangat BaekHyun sukai. BaekHyun sungguh tidak sabar untuk semua hal itu. Saking tidak sabarnya membuat BaekHyun sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak akhir-akhir ini.
YOU ARE READING
Written In The Stars [SEQUEL] 💫
Romance"Aku janji akan datang lagi, Rene..." BaekHyun menepati janjinya untuk datang dan menemui Irene lagi. Dia pergi untuk melanjutkan kisah mereka berdua. BaekHyun tahu ini bukan hal yang mudah, dia tahu akan selalu ada rintangan di depan sana. Tapi ap...