💫 I luv you

96 17 12
                                    

"You have to live well even if it's without me, BaekHyun."

-

-

-

-

-

"Bae... Irene?" Lirih BaekHyun yang hampir tidak terdengar.

Hening. Tidak ada siapapun yang bersuara. BaekHyun tetap dengan keterkejutannya dan gadis itu dengan mode silent nya.

Namun, sejenak kemudian..

"Aish! Aku pasti sedang bermimpi. Kau sudah gila Byun BaekHyun! Kau benar benar sudah gila!" Ucapnya sembari memukul kepalanya sendiri.

Gadis itu berjalan mendekat. Memegang kedua tangan BaekHyun yang memukuli kepalanya sendiri. BaekHyun terdiam. Tubuhnya tiba tiba terasa kaku begitu tangan hangat itu menyentuh kulitnya.

"Jangan lakukan itu... " ucapnya dengan lembut.

"Apa yang kau lakukan, hm? Kau hanya menyakiti dirimu sendiri, BaekHyun..."

BaekHyun hanya diam. Matanya berkaca kaca. Dia meneliti diri gadis ini dari atas hingga ke bawah. Mulai dari ujung kepala.. alis.. matanya yang indah... hidung yang bangir... dan berakhir di bibir ranum yang begitu dia rindukan.

"Jangan lakukan hal ini lagi. Kau mau menghancurkan dirimu sendiri, ha?" Tanya nya sembari menyisir rambut BaekHyun. Merapikan helaian rambut milik laki laki itu.

"Aku tidak suka ketika melihatnya.."

BaekHyun menundukkan kepalanya. Sebuah isakan keluar dari bibir manisnya.

"Ini menyakitkan... jangan berikan aku mimpi yang seperti ini" lirihnya.

Irene terkekeh. Jadi BaekHyun masih menganggap ini semua hanya mimpi? Irene pun tiba tiba mendapatkan sebuah ide untuk meyakinkan BaekHyun bahwa ini bukanlah mimpi.

Gadis itu memegang sisi kanan dan kiri rahang BaekHyun. Menarik wajah milik laki laki itu untuk mendekat ke arahnya, dan...

'CUP'

Bibir keduanya hanya menempel selama sepersekian detik. BaekHyun membeku di tempatnya.

"Bukankah ini terlalu nyata untuk dianggap seperti mimpi?"

Irene bertanya pada BaekHyun tapi laki laki itu hanya diam. Menatap Bae Irene yang terasa seperti mimpi baginya.

"Kau.. tidak ingin aku kembali kesini ya? Kau ingin aku menghilang saja dari hidup mu?"

BaekHyun tetap diam. Irene menghela nafasnya.

"Arraseo... aku akan pergi..."

Tangan Irene yang semula bertengger di rahang BaekHyun pun mulai beranjak turun. Namun itu hanya sejenak. Ketika Irene hendak berbalik tubuhnya tiba tiba ditarik dan dipeluk begitu erat oleh laki laki itu.

"Jangan pergi... Jangan pergi lagi, tolong..." ucapnya sembari meletakkan kepalanya di pundak Irene.

Gadis itu tersenyum. Dia membalas pelukan BaekHyun yang terasa begitu erat. "Aku tidak akan pergi..." ucapnya yang membuat isakan BaekHyun semakin kencang.

Irene terkejut karena merasakan pundaknya yang basah. Dia hendak melepaskan pelukan itu namun BaekHyun menahannya. Laki laki itu menggelengkan kepalanya dengan kuat. Seakan tidak mau melepaskan pelukan itu.

Written In The Stars [SEQUEL] 💫Where stories live. Discover now