💫 On our wedding day

88 15 24
                                    

“Welcome to the neverland, my lovely wife....”

-

-

-

-

-

Matahari bersinar dengan begitu cerah pagi ini. Angin berhembus dengan lembut membelai kulit. Burung burung berkicau dengan riang. Alam tampak begitu bahagia. Seakan mewakili perasaan dua insan manusia yang tengah berbahagia untuk menyambut hari ini.

BaekHyun tidak berhenti tersenyum sedari tadi. Laki laki itu berdiri di depan sebuah jendela besar dengan memerhatikan pemandangan dari atas. Dia sangat menantikan hari ini. Rasanya seperti mimpi. Dia bahkan tidak tidur semalaman hanya untuk memikirkan apakah ini nyata atau tidak.

Karena pada akhirnya, Bae Irene akan menjadi miliknya sebentar lagi. Dalam hitungan menit, gadis itu akan hidup dan menua bersamanya. Gadis itu akan menemaninya seumur hidup. Selama sepanjang waktu yang BaekHyun inginkan.

“Jas mu, dude...”

Park Chanyeol berjalan mendekat dengan membawa sebuah jas hitam di tangan kanannya. BaekHyun tersenyum merentangkan tangannya agar Chanyeol bisa dengan mudah memasangkan jas tersebut. Laki laki jangkung dengan kuping caplang itu tersenyum bangga sembari membersihkan beberapa debu tak kasat mata pada bahu milik temannya ini. Dia pun berdecak kagum.

“Waahh.... aku benci mengakuinya, tapi kau terlihat sangat tampan.”

BaekHyun terkekeh “lebih tampan dari dirimu, kan?”

“Ya ya... untuk hari ini saja. Selebihnya aku yang lebih tampan.”

Keduanya sama sama tertawa. Chanyeol menghentikan tawanya lebih dulu. Dia tersenyum hangat sembari memerhatikan bagaimana cara BaekHyun tertawa. Sudah lama. Sudah lama sekali rasanya Chanyeol melihat tawa BaekHyun yang begitu tulus ini.

Bahkan dulu rasanya tidak mungkin. BaekHyun sama sekali tidak memiliki kebahagiaan di masa lalu. Laki laki itu cenderung diam dan memendam masalahnya seorang diri. Chanyeol sampai bingung bagaimana caranya membuat laki laki itu tersenyum dan kembali bahagia.

Tapi, begitu Bae Irene datang. BaekHyun seakan melepas semua beban hidupnya. Laki laki itu memang masih menyebalkan. Dia tetap dengan sifatnya yang kurang ajar dan bermulut busuk. Tapi bedanya adalah, BaekHyun lebih hidup. Dia lebih bercahaya dan bernyawa. Yang terpenting, dia lebih banyak tertawa dan tersenyum.

Singkatnya, Byun BaekHyun hidup dengan lebih banyak kebahagiaan saat ini. Dan itu cukup untuk Park Chanyeol.

“Byun BaekHyun....” panggilnya yang membuat tawa BaekHyun terhenti seketika.

“Wae?”

“Terimakasih sudah menemani ku tumbuh. Terimakasih sudah bersedia menjadi teman ku.”

BaekHyun terkekeh “Apa kau berusaha membuat suasana menjadi sendu sekarang?”

“Ck! Aku sedang serius. Tidak kah kau merasakan hal yang sama? Kita bertemu saat kita masih begitu muda. Aku melihat sendiri bagaimana perjuangan dan jatuh bangun mu. Sekalipun kita lebih banyak bertengkar tapi kau tahu aku peduli pada mu lebih dari aku peduli pada diri ku sendiri. Rasanya baru kemarin aku melihat mu debut. Kau terlihat begitu muda dan tidak mengerti apa apa saat itu. Tapi sekarang, kau bahkan sudah tumbuh sebesar ini. Kau sudah akan menikah. Dan aku bangga melihat mu bertahan sejauh ini. Terimakasih untuk tidak menyerah bahkan dalam kondisi sulit sekalipun.”

Written In The Stars [SEQUEL] 💫Where stories live. Discover now