💫 Let You Go

82 17 43
                                    


“At one time, i believe we would be together. But now, i’m sending those days off to the wind”

-

-

[Maafkan segala typo! Jangan pelit pelit buat pencet bintang ya. Komen juga yg ramee. Tencuu👍]

-

-

Matahari bersinar cerah pagi ini. Seorang laki laki tengah sibuk bergelut dengan selimut tebalnya. Siapa lagi jika bukan Byun BaekHyun? Laki laki itu tidur dengan sangat nyenyak malam tadi. Hari ini, dia akan sedikit melepas bebannya. Kemarin setelah Sojung mengatakan jika dia ingin memulai hal yang baru dengan BaekHyun, keduanya sama sama tertawa dan menggeleng.

Mereka berdua, BaekHyun dan Sojung sama sama tahu jika cinta yang mereka berikan kepada orang yang mereka cintai tak terhitung jumlahnya. Mereka berdua sama sama tahu jika mereka tidak akan bisa memulai hal baru lagi dengan orang yang berbeda. Jadilah mereka memutuskan untuk menjadi teman yang baik satu sama lain.

BaekHyun menyibak selimutnya. Dia memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Hampir 25 menit, dia pun keluar dalam keadaan yang lebih segar. BaekHyun mengambil sebuah celana jeans dengan kaos putih serta mantel tipis berwarna hitam. Setelah siap berpakaian, dia pun berdiri di depan kaca dan memperbaiki tatanan rambutnya. Begitu sudah siap, dia pun berjalan keluar kamar.

Baru saja beberapa langkah, dia kembali mendengar pertengkaran pasangan suami istri penghuni rumah ini. Wendy dan Chanyeol. Lagi lagi mereka bertengkar hanya karena dirinya dan Irene.

BaekHyun mendengar jika Wendy berteriak pada Chanyeol, mengatai Chanyeol laki laki yang buruk karena tidak mengerti perasaan wanita. Wendy terus berteriak menyalahkan Park Chanyeol karena Chanyeol hanya diam melihat kedekatan BaekHyun dan Irene. Padahal Chanyeol tahu persis jika Irene sudah memiliki tunangan.

Gadis itu mencaci BaekHyun dengan mengatakan jika BaekHyun adalah laki laki yang tidak punya hati. Dia adalah perusak hubungan orang lain. Chanyeol yang sudah sangat marah pun mengangkat tangan, bersiap untuk menampar mulut kurang ajar sang istri.

Tapi, saat tangan besar itu berjalan mendekat, BaekHyun dengan sigap menghadangnya.
Chanyeol dan Wendy sama sama terkejut karena BaekHyun tiba tiba datang di antara mereka.

“Jangan jadi laki laki brengsek karena dengan mudah mengangkat tangan pada seorang gadis, Chanyeol-aa. Lagi pula Seungwan tidak salah. Dia hanya sedang melindungi temannya. Bukankah aku benar, Seungwan?”

BaekHyun berbalik dan menatap Wendy tepat di kedua matanya. Wendy membeku seketika. Perkataan BaekHyun barusan sukses membuatnya tersindir. Laki laki di hadapannya ini tengah tersenyum. Tepatnya tersenyum mematikan. BaekHyun membalikkan badannya. Dia tidak lagi menatap Wendy.

“Jangan ulangi lagi, Park Chanyeol. Bagaimana pun dia masih istri mu.” Ucap BaekHyun hendak berlalu, tapi kemudian

“Dan kau Seungwan, jangan khawatir. Aku tidak akan mendekatinya lagi. Terimakasih sudah peduli akan kebahagiaannya. Tapi, jangan berteriak dan marah seperti itu pada Chanyeol. Dia masih suami mu. Dimana suami akan selalu memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada istri. Jika kau tidak menghormatinya hanya karena aku adalah sahabatnya, maka jangan pernah anggap aku ada disini” Ucap BaekHyun sebelum berlalu dari hadapan Wendy dan Chanyeol.

Tangan Chanyeol mengepal dengan sangat erat. Nafasnya terdengar memburu. Dia menatap Wendy di hadapannya.

“Kau melihatnya? Itu laki laki yang kau caci sebagai perusak hubungan orang dan tidak punya hati?”

Written In The Stars [SEQUEL] 💫Where stories live. Discover now