4 ; Manusia Biasa

7.1K 831 55
                                    

Mobil hitam itu sudah terparkir sempurna diantara kendaraan milik siswa lain

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Mobil hitam itu sudah terparkir sempurna diantara kendaraan milik siswa lain. Vano segera keluar dari mobil dan berlari kecil kearah pintu sampingnya. Ia membukakan pintu itu untuk Jane.

"Silahkan princess!" Seru Vano sambil berlagak seperti pengawal kerajaan, Jane terkekeh pelan ngeliat kelakuan absurd pacarnya itu.

"Apasih by, malu tuh diliatin orang," ucapnya tetapi masih sambil tertawa kecil. Vano sudah kembali tegap dan memberikan senyumannya ke Jane. Perlakuan Vano tersebut membuat mereka berdua jadi perhatian siswa-siswi yang sedang berlalu-lalang

"Biarin aja by, mereka jomblo jadi cuma bisa liatin doang," ucap Vano membuat Jane tersenyum. Lalu Vano merangkul Jane untuk berjalan menuju kelas kekasihnya. Bertepatan dengan itu, deru motor Zaki berhenti. Lisa langsung turun dari motor. Tangannya sibuk melepaskan pengait helm yang ia kenakan.

"Bantu dong bro ceweknya lepasin helm!" Ucap Vano sambil terkekeh yang dibalas tatapan sinis Zaki. Setelahnya Lisa berhasil melepas helm tersebut dan memberikannya pada Zaki.

"Gausah dibantuin juga bisa kali, gue kan strong woman," balas Lisa ke arah Vano dan Jane. Keduanya hanya tertawa.

"Coba sini bentar," ucap Zaki membuat Lisa menoleh kearahnya. Dilihatnya cowok itu sedang menatapnya aneh. Lisa bingung, dia rasa gak ada yang salah sama dirinya. Tiba-tiba tangan Zaki terulur ke arah rambutnya, ia merapihkan rambut Lisa yang sedikit berantakan karena memakai helm.

Ia agak terkejut sih sama perlakuan Zaki, jarang-jarang cowoknya yang punya gengsi setinggi langit itu nunjukkin perhatiannya.

"Gue emang ganteng, tapi biasa aja kali liatinnya," Lisa mengerjapkan matanya, setelahnya ia mendelik sinis. Ditoyornya kepala cowok itu gemes.

"Gausah kepedean anjir," ucapnya lalu meninggalkan Zaki yang masih tersenyum.

"Jangan! tinggalin! akuuuu!!!" Ucap Zaki sedikit berteriak sengaja mengikuti nada yang sedang viral itu. Membuat Lisa semakin kesal dengan cowok itu karenanya jadi banyak yang melihat kearah keduanya.

"Zaki goblok, malu maluin woi!" Pekik Lisa lalu mempercepat langkahnya. Zaki yang melihat hanya tertawa pelan sambil menyusul Lisa.

Di lain tempat Jissa yang sudah datang sejak tadi, berniat untuk pergi ke kelas Juan untuk menunjukkan video memasak yang dibuat keduanya dan sudah ia edit. Namun ia malah melihat pemandangan tidak mengenakkan didepan matanya. Baru telat dikit aja ada adik kelas cantik, ralat biasa aja, yang menel ke pacarnya.

"Pagi kak Juan! Kakak nanti pulang bareng siapa?"

"Jissa lah,"

Jissa menghela nafasnya lalu membenarkan seragamnya dan tersenyum. "Sabar Jissa," batinnya mencoba menetralkan emosinya.

"Hai sayang!" Panggil Jissa dengan nada seceria mungkin, sengaja. Juan pun langsung menoleh kearah Jissa dan tersenyum lembut. Adik kelas yang melihat itu menatap sinis Jissa dan kesal karena Juan ninggalin dia terus jalan ke arah Jissa.

[✔️] ELITEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt