20 ; Stay

3.8K 598 30
                                    

Jam baru menunjukkan pukul tujuh pagi tetapi Jane sudah terbangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam baru menunjukkan pukul tujuh pagi tetapi Jane sudah terbangun. Tumben sekali gadis itu bangun sepagi ini dihari libur. Ketiga sahabatnya pun masih tidur dengan nyenyak dibawah selimut tebalnya.

Karena benar-benar tak bisa tertidur lagi, Jane kemudian segera mencuci mukanya dan turun ke bawah untuk membuat sarapan.

"Bikin apa ya?" ucapnya yang sedang memperhatikan isi kulkas. Ia melihat sebuah kotak sereal dengan susu cair dan memutuskan untuk memakan itu saja.

Gadis itu duduk lalu memakannya dengan tenang. Jarang sekali hari minggu seperti ini dia sarapan pagi karena pasti biasanya ia bangun menuju jam makan siang.

"Jane!"

Jane seketika hampir loncat dari kursinya. Lalu menoleh dan menatap tajam Jissa yang mengagetkannya, lagi.

"Ji, bisa gak sih gausah ngagetin gue mulu! Mau bikin gue jantungan ya lo?!" yang ditatap tajam hanya bisa nyengir kuda.

"Ini hape lo berisik banget! Gue gak tahan dengernya. Cowok lo tuh ada kali misscall 10 kali!" ucap Jissa menyerahkan ponsel milik Jane lalu ikut menuangkan sereal juga di mangkuknya.

Dan benar saja beberapa detik kemudian ponsel itu berbunyi lagi. Jane langsung mengangkat telpon itu.

"Halo? kenapa sih, by?"

"Huh! Akhirnya lo ngangkat juga, Jane! Ini gue Jerome,"

"Loh kok Jerome? Vano nya kemana?"
Jane menatap Jissa, Jissa pun memberi tatapan bingung.

"Lo kemana aja baru ngangkat?"

"Gak kemana-mana. Hapenya dikamar gue tinggal ke dapur. Kenapa sih? Vano nya kemana, Jer?"

"Vano nya lagi sakit—"

"HAH?! SAKIT APAAN?" Jerome disebrang sana langsung saja menjauhkan ponselnya mendengar teriakan gadis itu.

"Gausah teriak anjir, sakit kuping gue!"

"Dia sakit apa, Jer?! Terus gimana sekarang?! Dia sama siapa?!"

"Iya makanya ini gue mau ngasih tau jangan dipotong dulu dong! Tadi pagi badannya panas banget, hampir pingsan malahan karena lemes. Sekarang orangnya lagi tidur, tapi nyebut nama lo mulu ni anak. Heran gue lagi sakit masih aja jadi budak cinta! Makanya gue telpon lo pake hape dia. Mending sekarang lo kesini deh temenin dia di apartnya. Oh iya sekarang di apart ada gue, Juan, sama Zaki,"

"Astaga... udah dibeliin obat?"

"Belom. Sekalian aja lo beliin dia makan sama obat deh, Jane,"

"Oke gue 20 menit lagi sampe. Makasih ya, Jer."

Jane kemudian mematikan sambungan telepon itu. Jissa menatapnya seolah meminta penjelasan.

[✔️] ELITEWhere stories live. Discover now