END

66.2K 5.1K 5K
                                    




° Happy Reading °









"Aku sangat mencintaimu... Lee Taeyong."




Semua orang yang berada disana terkejut mendengar ucapan Jaehyun, mereka saling berbisik, tidak mengerti apa yang terjadi. Yunho dan Yoona pun saling berpandangan, sama sekali tidak mengerti apa yang ada di fikiran anak mereka. Apa Jaehyun salah menyebut nama? atau memang ada apa? Bukankah kemarin-kemarin Jaehyun sangat ingin mempercepat pertunangannya dengan Winwin?




Winwin menoleh menatap Jaehyun, tubuhnya bergetar, air mata semakin mengalir di pipinya. Dia kemudian dengan cepat mengusap air mata yang mengalir di pipinya itu, dan tersenyum kepada Jaehyun. la menarik tangan Jaehyun dan menggenggamnya.

"Jae, kau salah bicara. Aku Dong Si Cheng. Ini bukan waktunya untuk bercanda."





Jaehyun tidak menghiraukan ucapan Winwin, ia melepaskan genggaman tangan Winwin, dan kemudian mulai berjalan pergi meninggalkan pria manis itu. Senyuman hangat terlihat di wajah tampannya, ia berjalan melewati para tamu undangan yang tengah menatapnya dengan tatapan heran. Senyumannya terlihat semakin mengembang ketika melihat orang yang dia tuju.






Langkahnya terhenti di depan pria mungil yang dari dulu sampai sekarang sangat ia cintai. Hatinya berdesir ketika melihat wajah cantik Taeyong, wajah pria mungil itu sudah basah oleh air mata. Matanya menatap mata indah milik Taeyong. Wajah pria mungil di hadapannya itu benar-benar sangat sempurna, tanpa cacat. Dia tidak tahu kata-kata apa yang pantas untuk menggambarkan betapa sempurnanya pria cantik di depannya itu. Indah, lebih dari indah. Dan dia sungguh sangat bangga karena bisa memiliki Taeyong seutuhnya.





"Aku memang tidak pernah mengatakan hal ini kepadamu, tapi kau adalah cinta pertamaku Taeyong. Hanya kau yang bisa membuatku merasakan perasaan-perasaan baru yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya. Perasaan sayang yang mendalam, cinta yang sangat besar, bahagia, terluka, cemburu, dan takut kehilangan."



Jaehyun tersenyum lebar ketika melihat Taeyong semakin terisak, hidung pria mungil itu merah, bibirnya pun bergetar, dan bagaimana mungkin ada seseorang yang masih saja terlihat sangat mempesona walaupun dalam keadaan menangis? la kemudian memberikan bunga yang ia bawa kepada Taeyong, ia tersenyum saat pria mungil itu memejamkan matanya sambil menghirup aroma bunga itu.

"Aku masih sangat ingat saat pertama kali melihatmu. Kau terlihat berbeda dari yang lainnya, kau terlihat sangat mencolok dengan pesona yang kau miliki."




"Dan selama kita menjalin hubungan, aku merasakan perasaan yang sama sekali tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku akan tersenyum hanya dengan melihatmu tersenyum bahagia, hatiku akan sangat sakit ketika melihatmu terluka. Aku paling benci dengan orang yang cengeng dan manja, tapi itu tidak denganmu. Aku sangat menyukai saat kau selalu merengek kepadaku, dan memintaku untuk memanjakanmu, dan aku dengan senang hati memberikanmu seluruh cinta dan perhatianku kepadamu."



"Jae..."




Jaenyun menempelkan jari telunjuknya ke bibir Taeyong, mengisyaratkan pria mungil itu untuk tidak berbicara dulu. Kemudian ia mengusap air mata yang mengalir di pipi Taeyong.

President JungWhere stories live. Discover now