Fifthy One

53.1K 5.1K 6.3K
                                    

Ini wattpad nya lagi error ya? -_-

Happy Reading :)


Taeyong terdiam, mengedarkan matanya menatap ke sekeliling kamar yang sangat luas dan mewah ini, kamar yang akan menjadi kamar tidurnya mulai sekarang dan seterusnya. Nuansa kamar ini benar-benar khas Jaehyun, yang tenang dan nyaman. Wangi, Taeyong suka sekali dengan wangi kamar ini, ini semua mengingatkannya dengan wangi segar dan maskulin milik suaminya itu.




Pria mungil itu beranjak berdiri, ia berjalan menuju ruangan khusus pakaian, sepatu dan aksesoris lainnya. la sedikit mengerutkan keningnya heran ketika melihat namanya tertulis di sebuah lemari. Dengan cepat ia membuka lemari itu, dan mulutnya menganga ketika melihat banyak sekali pakaian yang memang cocok dengan ukuran dia.


"Itu semua pakaianmu sayang."


Taeyong membalikan badannya ketika mendengar suara suaminya. Hatinya menghangat melihat Jaehyun tersenyum sambil berjalan mendekatinya. Suaminya itu membalikan badan Taeyong kembali sehinggamenghadap ke arah lemari yang terbuka itu.

"Ini semua milikmu. Ini pakaianmu, jadi kau tak perlu repot membawa pakaianmu yang di apartmenmu." Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dari belakang, ia menciumi rambut pria mungilnya itu.


"Kau sudah mempersiapkan semua ini?"


"Tentu sayang. Aku sudah mempersiapkan apa saja yang kau perlukan. Aku sudah membeli banyak shampo dan sabun dengan wangi manis strawberry kesukaanmu."


Taeyong tersenyum, ia membalikan badannya menghadap Jaehyun. Ditangkupnya wajah suaminya itu dengan kedua tangannya, kemudian ia sedikit berjinjit dan mengecup singkat bibir manis Jaehyun. "Terimakasih suamiku."




"Ya, sama-sama istriku sayang."


"Ish, bukan istri, tapi suami. Aku pria ya, jadi aku itu suamimu." Protes Taeyong, bibirnya mengerucut. Jaehyun tertawa, ia menciumi bibir Taeyong yang sedang mengerucut itu, kemudian mencubit gemas pipi suaminya itu, ah ralat bukan suami tapi istri.


"Kau adalah istriku dan aku suamimu. Kau adalah Nyonya Jung dan aku Tuan Jung. Tidak ada bantahan sayang."


"Ya, ya, ya terserah. Kau memang suami yang menyebalkan." Taeyong berjalan pergi keluar dari ruangan itu dan kemudian naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya disana, dia memang masih agak pusing dan masih butuh istirahat.




"Sayang, sini." Rengek Taeyong, meminta suaminya untuk tidur di sampingnya, yang tentu dengan senang hati Jaehyun langsung berjalan menghampirinya, dan naik ke atas ranjang, tidur disampingnya.


Jaehyun memeluk tubuh mungil orang yang sangat dicintainya itu. la ciumi wajah Taeyong dengan penuh sayang, "Cepat sembuh sayang, agar kau bisa melaksanakan kewajibanmu sebagai seorang istri."


"Maksudmu?" Taeyong mendongakan wajahnya, menatap wajah suaminya.


"Kewajibanmu untuk memanjakan little Jae." Jaehyun mengedipkan matanya, dan tertawa ringan membuat Taeyong mencubit lengan suaminya dengan gemas.


"Tidak ada seks sampai kau selesaikan urusanmu dengan Winwin."


"Aish, mengapa begitu? Urusanku dengan Winwin baru selesai minggu depan. Aku tidak bisa menahannya. Oh ayolah sayang, jangan begitu." Jaehyun berdecak kesal, dia sudah benar-benar ingin bercinta dengan Taeyong, namun dia harus menunggu sampai satu minggu lagi. Bagaimana nasib little Jaenya?


"Tidak ada bantahan!" Taeyong menjulurkan lidahnya mengejek suaminya. Memang dia sudah tahu rencana apa yang akan Jaehyun lakukan, tadi saat pulang dari gereja, suaminya menceritakan semuanya kepadanya.


President JungWhere stories live. Discover now