Thirty Seven

38.5K 4.7K 2.2K
                                    


Selamat membaca :))



Taeyong menutup pintu ruangan dengan sangat pelan, ia berjalan mendekati pria yang sedang berbaring di sofa sambil memejamkan matanya. Pria itu terlihat sangat rapuh, air mata terus mengalir di pipinya. Taeyong memandang lekat wajah pria yang sangat dicintainya itu, senyuman mengembang di wajahnya.

"Jaehyun..."




Jaehyun membuka matanya ketika ia mendengar suara yang sangat ia rindukan itu, matanya melebar ketika melihat sosok Taeyong sedang tersenyum kepadanya. Dengan cepat, ia memeluk Taeyong sehingga pria mungil itu jatuh ke pelukan hangatnya. la memeluk Taeyong dengan sangat erat seakan-akan takut kehilangan pria mungil itu lagi.

"Jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan aku lagi. Ku mohon. Aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu."



"Aku mencintaimu Jaehyun."



"Aku lebih mencintaimu, menikahlah denganku."





Baby is it me or are you doing something to me






"Brengsek!" Jaehyun mengumpat kasar ketika suara ponsel membangunkannya dari mimpi indahnya. la kemudian segera mengangkat telepon itu.



"Ya? Apa?! Jadi kalian belum bisa menemukan keberadaan Taeyong? TEMUKAN DIA, AKU TIDAK MAU TAU!"





Dengan kasar, Jaehyun melempar ponselnya ke sembarang arah. la mengusap wajahnya dan kemudian menghela nafasnya berat. Ini sudah tiga bulan lebih semenjak Taeyong meninggalkannya, dan selama tiga bulan ini hidupnya benar-benar sangat berantakan.



Dia sudah mencoba mencari Taeyong kemanapun, tapi hasilnya nihil. Myungsoo dan teman-teman Taeyong tidak pernah mau untuk memberitahunya tentang dimana keberadaan pria mungil itu.



Dan sudah tiga bulan lebih ini, dia selalu memimpikan Taeyong. Memimpikan jika pria mungil yang ia cintai itu masih ada di sampingnya. Jaehyun sangat merindukan sosok mungil Taeyong.




Jaehyun merindukan cara Taeyong menatapnya penuh cinta.



Jaehyun merindukan cara Taeyong memeluknya sangat erat.



Jaehyun merindukan cara Taeyong selalu bersikap manja kepadanya.



Jaehyun merindukan cara Taeyong yang perhatian kepadanya.



Jaehyun benar-benar merindukan Taeyong. Dia tidak tahu harus kemana lagi mencari pria mungil itu. Taeyong sudah memblokir semua akun media sosialnya dan bahkan Taeyong sudah memprivate semua akun sosial media miliknya. Dia tidak bisa melihat aktifitas Taeyong di social media. Hatinya benar-benar kosong dan hampa, luka di hatinya pun semakin menganga lebar. Namun dia tahu, luka dan kesakitan yang kini ia rasakan tak sebanding dengan semua luka yang Taeyong rasakan.


Jika saja malam itu dia membatalkan pertemuannya dengan Winwin, pastinya sekarang Taeyong masih berada di pelukannya. Dan Jaehyun masih bisa menatap wajah cantik pria mungil itu, masih bisa memeluk tubuh mungil itu, masih bisa menghirup aroma manis dan wangi tubuh munsgil itu, masih bisa mencium bibir tipis pria mungil itu, masih bisa mendengarkan suara pria mungil itu dan masih bisa mendengarkan kata-kata cinta pria mungil itu.



Namun sekarang, dia hanya bisa memandangi foto-foto Taeyong di ponselnya, dia hanya bisa menatap tempat kosong di ranjangnya, dia hanya bisa menatap pakaian-pakaian Taeyong yang masih tersimpan rapi di lemarinya dan dia hanya bisa tersenyum miris mengenang semua kenangan yang pernah ada.





President JungNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ