Thirty Two

37.7K 4.4K 1.8K
                                    

Happy Reading :)))



"Jadi Jaehyun, kau adalah Presiden mahasiswa di kampusmu?"




"lya paman." Jaehyun menoleh sebentar, tersenyum kepada ayahnya Winwin, dan kemudian kembali memfokuskan untuk makan.



"Wah, hebat sekali ya. Paman titip Winwin kepadamu, ya. Paman tahu sejak dulu kau selalu bisa paman andalkan untuk menjaga anak paman yang manja ini." Zhoumi tersenyum kepada Jaehyun yang hanya dibalas dengan senyuman tipis pemuda itu.




"Dari dulu sampai sekarang Jaehyun selalu menjagaku. Daddy juga tahu kan bagaimana sayangnya Jaehyun kepadaku?" Winwin tersenyum manis, menatap lembut ke arah Jaehyun. Pemuda Jung itu terdiam, balas menatap Winwin. Dan sekarang dia berfikir, apakah pria manis di depannya ini benar-benar cinta pertamanya? Karena sekarang dia tidak merasakan apapun, bahkan dia juga lupa bagaimana rasanya jatuh cinta kepada Winwin. Sungguh, dia tidak mengingatnya.



"Aigoo, apa kalian berfikir jika di ruangan ini hanya ada kalian berdua, huh? Terlalu asyik bertatap-tatapan sampai lupa jika disini juga ada orang tua kalian." Winwin menoleh, menatap ibunya dengan malu. Rona merah terlihat di wajah manisnya.



"Jaehyun, lihatlah, bukankah Winwin sangat manis sekali? " Yoona menyenggol pelan lengan Jaehyun, dan tersenyum kepada anak kesayangannya itu, yang dijawab anggukan malas dari Jaehyun.



'Tapi kekasihku lebih manis.'




"Jadi, kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian?" Victoria tersenyum manis, menatap Jaehyun dan Winwin bergantian. Ya, dia memang berharap jika anaknya dan Jaehyun bisa melanjutkan hubungan yang lebih serius. Jaehyun adalah pewaris utama Jung Corp yang mempunyai cabang dimana-mana, dan wajah pemuda Jung itu juga sangatlah tampan seperti seorang pangeran. Dia akan sangat bangga jika memiliki menantu seorang Jung Jaehyun.




Jaehyun terdiam, menghentikan aktifitas makannya. la menghela nafasnya pelan, dia tahu, sangat tahu jika maksud orang tua Winwin mengundang keluarganya kesini adalah pasti membicarakan hal yang omong kosong.

" Maaf. Hubungan kami hanya sebatas teman."




Orang tua Winwin tampak terkejut, begitu pula dengan Yoona, namun Yunho terlihat asyik dengan makanannya, tidak terlalu memperdulikan yang sedang terjadi, karena dia tahu anaknya bisa mengambil keputusan yang terbaik.



"lya, semuanya juga berawal dari teman kan. Winwin sering bercerita kepada bibi jika kau tidak pernah menyerah untuk mengejar cintanya, dan kalian juga terlihat sangat serasi." Victoria tersenyum, ia mengusap lembut tangan Winwin, menenangkan anaknya.



"Tapi sekarang aku sudah mempunyai kekasih, bibi. Maafkan aku. Oh iya, aku ada janji dengan kekasihku, aku harus pulang. Maaf jika ini terkesan tidak sopan, selamat malam." Jaehyun berdiri, ia membungkukan badannya dan kemudian berjalan meninggalkan meja makan tanpa menghiraukan panggilan dari ibunya dan juga Winwin. Sungguh dia sama sekali tidak peduli jika dia dianggap anak yang tidak mempunyai etika. Dia tidak peduli dengan semuanya.




"Jaehyun, hati-hati di jalan nak. Sampaikan salam appa kepada kekasihmu."


~Presiden Jung~

Jaehyun melangkahkan kakinya dengan sangat pelan, masuk ke dalam apartmennya, dia tidak mau membangunkan Taeyong, karena ia yakin kekasihnya pasti sudah tidur. la kemudian berjalan menuju dapur, membuka lemari es dan meneguk satu botol air mineral sampai habis. Tubuhnya sedikit terdorong ke depan ketika merasakan seseorang memeluknya dari belakang.



President Jungحيث تعيش القصص. اكتشف الآن