Three

71.8K 8.1K 5.9K
                                    

NB: Ini adalah side story nya Jaehyun dari part 1-2.

Happy Reading ❤

Jaehyun mengerutkan keningnya, kemudian memandangi jam di tangannya. Waktu sudah tinggal 2 menit lagi untuk dimulai meeting namun orang yang dia tunggu sama sekali belum datang. Apa mungkin orang itu terlambat datang? lalu bagaimana jika orang yang ditunggunya benar-benar terlambat? Apa dia harus menghukumnya?

"Presiden, bagaimana? apa bisa kita mulai meetingnya? " Ucap Doyoung, temannya sekaligus menjabat sebagai sekertarisnya. Jaehyun terdiam sejenak, namun kemudian dia menganggukan kepalanya. 

Dan tiba-tiba seseorang berlari masuk ke dalam, ia menundukan badannya kepada Jaehyun dan kemudian duduk ke kursi yang kosong. 

'Bukankah dia anggota organisasi seni? mengapa malah dia yang datang?'

Jaehyun menatap tajam ke arah Lucas, namun kemudian dia menghela nafasnya sebelum dia
memfokuskan matanya ke arah semua mahasiswa yang hadir di meeting.

"Baiklah, meeting kita mulai."

Seperti biasa, suasana meeting selalu terlihat menegangkan. Jaehyun, sang presiden menjelaskan tentang maksud dan tujuan mereka meeting hari ini. Tak dapat dipungkiri, walaupun Jaehyun sangat menakutkan, namun dia benar-benar sangat tampan dan juga digilai hampir oleh semua mahasiswa yang disana. Hanya saja, sikap Jaehyun yang dingin lah yang membuat para mahasiswa itu enggan untuk mendekati Jaehyun. 

Pernah suatu waktu ada seseorang yang menyatakan ketertarikannya kepada Presiden Jung, dan nasibnya menjadi sangat sial karena ditolak mentah-mentah di hadapan semua orang. Sangat menyedihkan. 

Sekilas, mata Jaehyun tertuju kepada Lucas, yang tampaknya sedang memandang pria yang ada di sampingnya. Jaehyun tahu, jika Lucas sama sekali tidak memperhatikan ucapannya. Dan dia bersorak dalam hatinya ketika melihat kebingungan dari wajah Lucas tentang tugas apa yang dia berikan kepada semua organisasi.

"Dan, setiap meeting organisasi, ketua yang harus ikut meeting, sama sekali tidak boleh diwakilkan."

Tanpa Lucas sadari, kini Jaehyun menatap tajam kepadanya dengan tatapan sinis dan mengejek, 

'Hey bocah tengik, bilang kepada ketuamu yang cantik jika setiap meeting dia yang harus hadir, tidak boleh diwakilkan oleh siapapun, aku hanya ingin melihat wajahnya yang cantik itu.'

~ President Jung ~

"Jeff, apa tidak sebaiknya kita menambahkan waktu deadline untuk pengumpulan laporan? Satu minggu terlalu cepat bagiku. Lagipula, bukankah penyambutan mahasiswa baru akan dilaksanakan bulan depan?" Ucap Johnny, menatap kepada sahabatnya itu dengan tatapan serius.

"Satu minggu sudah sangat cukup." Jawab Jaehyun dengan cukup singkat, matanya masih menatap layar laptop.

"Jaehyun .. "

"Aku bilang satu minggu!"

"Aigoo, kenapa kalian malah mempermasalahkan urusan orang lain sih? bagaimana jika kita menonton redtube? kelihatannya video yang diunggah banyak yang baru." Ucap Yuta, ia tersenyum lebar menatap kepada teman-temannya.

"Bisakah kau sebentar saja tidak berbicara mesum, huh? Aku sudah sangat muak mendengarnya." Decih Doyoung kesal, ia menatap Yuta seolah-olah Yuta adalah sesuatu yang sangat menjjikan.

"Kau tahu, kata mesum dan Yuta tidak bisa untuk dipisahkan. Itu sudah paket komplit" Johnny tertawa terbahak-bahak, mengejek Yuta.

"Fuck you, Seo Johnny!"

"Lol, no thanks. Ten sudah sangat cukup untukku."

Jaehyun hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengarkan ocehan teman-temannya. Sama sekali tidak berniat untuk ikut bergabung dalam obrolan yang menurutnya sama sekali tidak penting. Namun kemudian keningnya mengkerut ketika ada pesan masuk ke ponselnya.

President JungWhere stories live. Discover now