Fourty Six

42.9K 4.6K 1.9K
                                    

NB : focus dulu ff ini yaa, 3 hari beres ko :D
Abis itu kita lanjut TOD sama Love Talk.

Happy Reading :)))




“Selamat pagi eomma." Taeyong tersenyum kemudian mengecup pipi ibunya, ia melihat ibunya dan beberapa pembantu di rumahnya sedang menyiapkan sarapan.




"Pagi juga sayang. Bagaimana tidurmu sayang? Nyenyak?" Yuri mengusap lembut rambut anak kesayangannya itu. Taeyong hanya mengangguk sambil tersenyum lebar.



"Ah, eomma membuat sup ayam? Tumben sekali." Taeyong mengerutkan keningnya heran, karena biasanya ibunya tidak pernah membuat sup ayam di pagi hari seperti ini.




"Iya, ini special untuk calon menantu eomma. Jaehyun sangat menyukai sup ayam kan?"




Taeyong memicingkan matanya menatap ibunya. Apa yang dimaksud ibunya dengan calon menantu ? Bukankah selama ini yang ibunya ketahui hubungan antara Taeyong dan Jaehyun hanyalah sebatas adik dan kakak? Mengapa sekarang menjadi calon menantu?




Seolah mengerti apa yang anaknya fikirkan, Yuri langsung menarik tangan Taeyong dan menggenggamnya erat, "Semalam Jaehyun meminta restu kepada appa dan eomma untuk melamarmu."




Taeyong membulatkan matanya tidak percaya, bagaimana mungkin Jaehyun melamarnya? Semalam pria itu tidak mengatakan apapun kepada Taeyong.

"Melamarku? Untuk apa dia melamarku eomma? dan eomma appa merestuinya? Eomma, sebentar lagi dia akan bertunangan dengan orang lain, dan lagipula aku baru saja berpisah dari Mingyu, aku masih belum bisa menjalin hubungan dengan siapapun."




Yuri tersenyum lembut melihat reaksi yang ditunjukan Taeyong, ia kemudian menarik tangan anaknya untuk duduk, "Eomma tahu jika kau masih sangat mencintainya."



“Mengapa eomma bisa menyimpulkan hal seperti itu?"


"Semalam saat eomma hendak masuk ke kamarmu, tadinya eomma berniat untuk memberikan teh hangat untukmu dan Jaehyun juga. Eomma melihat kau sedang mencium kening Jaehyun, dan tatapan matamu sangat berbeda nak. Kemarin eomma dan appamu langsung merestui Jaehyun itu karena kami bisa melihat kesungguhan dari Jaehyun. Dia juga bilang kepada appa dan eomma jika kalian pernah menjalin hubungan. Dia serius kepadamu nak, dan tentang pertunangannya, dia sudah bilang jika pertunangan itu tidak akan pernah terjadi." Yuri mengusap lembut tangan anaknya itu, berusaha untuk meyakinkannya.




"Tapi dia pernah menyakitiku eomma, dia juga mengkhianatiku. Dia pernah mencium Winwin, orang yang saat ini akan menjadi tunangannya. Dia... dia bahkan lebih memilih membela Winwin daripada mendengarkan penjelasanku." Tubuh Taeyong bergetar, menahan emosi yang membuncah di dadanya, kenangan empat tahun yang lalu muncul lagi dan itu membuat hatinya benar-benar sangat perih.



"Dia mungkin pernah melakukan suatu kesalahan di masa lalu, nak. Tapi lihatlah dia yang sekarang, dia benar-benar serius kepadamu. Dia rela datang jauh-jauh dari Amerika hanya untuk menyusulmu dan melamarmu kepada appa dan eomma. Jaehyun itu seorang pengusaha muda dan sukses, dan pastinya dia benar-benar sangat sibuk, dia tidak mempunyai waktu untuk sekedar main-main, tapi dia rela meninggalkan semua pekerjaannya hanya untuk menyusulmu ke Jepang."





Taeyong terdiam mendengar ucapan ibunya, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini. Semuanya benar-benar terasa membingungkan untuknya. Di sisi lain, dia ingin memberikan Jaehyun kesempatan lagi, namun di sisi yang lainnya, dia sangat takut untuk disakiti lagi.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan eomma."


"Berikan dia kesempatan sayang. Eomma tahu jika dia sangat mencintaimu. Dan jangan pernah membohongi perasaanmu sendiri, nak. Itu sangat menyakitkan. Kau masih sangat mencintainya kan?"




President JungWhere stories live. Discover now