Twelve

50.2K 6.5K 4.4K
                                    

Happy Reading 😘


Taeyong terdiam, begitu juga dengan Ten, Lucas dan Mark. Mereka sibuk akan fikiran mereka masing-masing. Taeyong masih sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada jika dia datang ke pesta ulang tahun Winwin. Semua orang juga tahu jika Winwin adalah teman terdekat Jaehyun, dan bahkan mungkin lebih dari itu. Dan bagaimana jika di pesta ulang tahun itu, Jaehyun akan menyatakan perasaannya kepada Winwin?



Taeyong berusaha menepis fikiran-fikiran itu, dia berusaha yakin jika Jaehyun memang mempunyai perasaan yang sama dengannya. Jika Jaehyun juga menginginkannya, sama seperti ia menginginkan Jaehyun. Jika Jaehyun juga mencintainya, sama seperti ia mencintai Jaehyun. Namun, ingatannya kembali ketika bagaimana Jaehyun akan selalu meninggalkannya jika Winwin membutuhkannya, dan bagaimana Jaehyun selalu membuatnya merasa menjadi opsi kedua.



"Aku rasa kau tidak usah datang, hyung." Ucap Mark, sorot matanya menunjukan kecemasan, ia menatap Taeyong dengan tatapan yang dalam.



"Aku juga tidak tahu, apakah aku harus datang atau tidak. Aku sangat bingung." Lirih Taeyong.



"Bagaimana jika kau meminta Presiden Jung untuk tidak datang ke pesta ulang tahun Winwin dan mengajaknya kencan. Dia pasti tidak akan menolakmu, hyung."



"Kau fikir aku ini siapanya dia, Ten? Aku bukan siapa-siapanya. Jika memang aku menyuruhnya untuk tidak datang ke pesta ulang tahun Winwin, dia pasti akan menolak dan kemudian membenciku. Winwin adalah orang yang berarti untuknya. Dan aku juga tidak ingin Jaehyun membenciku. Aku tidak ingin sikap lembutnya kepadaku menjadi dingin, aku tidak ingin tatapan lembutnya kepadaku berubah menjadi tatapan tajam dan dingin." Taeyong tersenyum nanar, senyumnya terkesan dipaksakan. la berusaha dengan sangat keras untuk tidak membuat air mata di pelupuk matanya jatuh dan mengalir di pipinya, namun sia-sia, air matanya jatuh dan mulai mengalir membasahi pipinya.



"Hyung." Ten menarik tubuh Taeyong dan kemudian memeluknya erat, membiarkan sahabatnya itu terisak di pelukannya. "Apapun yang terjadi, kami semua akan selalu ada untukmu. Kami semua menyayangimu, hyung."



Lucas dan Mark saling berpandangan, hati mereka terasa sakit melihat Taeyong yang rapuh seperti ini. Ini mengingatkan mereka ketika 2 tahun yang lalu, saat Taeyong juga terlihat begitu rapuh. Namun, saat ini kondisi Taeyong terlihat lebih buruk dibanding 2 tahun yang lalu, Taeyong terlihat jauh lebih rapuh dan lemah. Dan penyebabnya adalah orang yang sama seperti 2 tahun yang lalu, Jung Jaehyun.



"Taeyong."



Taeyong , Ten, Mark dan Lucas sontak menoleh ke sumber suara. Mereka mengernyit heran ketika melihat Doyoung sedang berdiri di samping mereka, bahkan mereka sama sekali tida menyadari kapan pria itu datang.


"Taeyong, kau dipanggil Presiden Jung ke ruangannya."


President JungWhere stories live. Discover now