"Ck, nggak usah sok polos lo!" teriak Laura murka, dia merasa dipermalukan.

"Polos? Perasaan Rara pake baju," gumam Aurora pelan tapi terdengar oleh seluruh penjuru kantin, lagi lagi mereka tertawa.

"Lo! Arghhh, awas lo!" geram Laura menunjuk Aurora dengan penuh ancaman, lalu pergi begitu saja.

Aurora menaikan bahu tak acuh lalu mengedarkan pandangan. Netranya bertemu dengan manik tajam Ares. Seketika Aurora berbinar, dengan langkah riang, dia menghampiri meja Ares dan yang lainnya.

"Halo, calon jodoh Rara! Kan apa Rara bilang, kita pasti ketemu lagi," oceh Aurora lalu langsung mendudukkan diri di samping Ares tanpa mengindahkan tatapan semua orang di sana.

"Eh Rara, lo sendirian aja kesini?" tanya Darren mengalihkan pembicaraan saat melihat Ares mulai menatap tajam.

"Ho-oh. Meski sempet kesasar, akhirnya Rara bisa juga nemuin jalan ke tempat calon jodoh, hihi." Gadis itu terkikik geli.

Rey bertopang dagu, menatap gadis di depannya dengan aneh. "Calon jodoh lo siapa dah?"

"Ares kan calon jodoh Rara, iya kan?" tanya Aurora percaya diri membuat mereka menahan tawa. Pun dengan Arthur yang menggigit bibir bawahnya, lain dengan Ares yang mendelik tak terima.

"Enak aja!" Ares lalu menatap tajam sang gadis yang kini menutup wajah malu-malu.

"Ares jangan liatin Rara gitu. Rasanya jantung Rara mau meledak, kaki Rara lemes," ucap Aurora terlampau jujur. Sontak Ares makin bergidik.

"Merinding gue," gumam Ares sambil mengelus tengkuknya.

"RARA!!" pekik seseorang. Aurora menoleh ke sumber suara, dan mendapati teman barunya yang ngos-ngosan.

"Lo kemana aja, hah? Kita nyariin malah enak enakan makan disini," gerutu Fani lalu duduk di samping Arthur tanpa permisi. Diikuti Adel yang duduk di samping Darren dan Valen di samping Rey.

"Hehe, maaf ya, abisnya Rara laper jadi kesini duluan deh," balas Aurora cengengesan.

"Eh iya, kalian belum kenalan sama temen-temen Rara, kan?" tanya Aurora kepada Ares dan para sahabatnya.

Seketika mata Fani, Adel, dan Valen membulat sempurna. Mereka tak menyadari kalau ada inti Alleric di sini.

"Eh, ada kalian." Adel tersenyum kikuk.

"Buset, temen lo cantik-cantik bener, Ra.” Mata Darren berbinar menatap satu persatu wajah teman Aurora.

Dugh!

Darren menyenggol kaki Aurora di bawah meja. "Psstt... comblangin ke gue satu dong."

"Nama lo siapa?"

Darren mengerjap saat tahu Rey sudah mengambil start. Pemuda itu tampak tengah mencoba berkenalan dengan salah satu teman Aurora yang bergaya tomboi.

"Carroline Valensia, panggil Valen." Valen menjabat tangan Rey. Pemuda itu tersenyum lebar.

"Padahal gue nggak nanya nama panjang lo." Rey tampak sangat asyik melanjutkan obrolan dengan Valen yang malah terlihat menjaga jarak dengannya.

Tak mau kalah, Darren pun mendekati Adel yang sejak tadi fokus pada ponsel.
Aurora melirik Fani, gadis itu tampak diam-diam memandangi Arthur sambil tersenyum tipis.

Aurora menghela napas. Membiarkan kisah para temannya mengalir, dia kembali menatap Ares penuh kagum.

"Ares, kenapa Ares ganteng?" tanya Aurora  sambil bertopang dagu, menatap lekat pahatan sempurna pemuda di sampingnya.

"Mana gue tau," jawab Ares malas.

Aurora menjentikkan jarinya. "Rara tau kenapa Ares ganteng."

"Kalo tau kenapa nanya?" Ares balik bertanya. Para sahabatnya diam-diam saling pandang seolah bertelepati.

Ketiga pemuda itu bertanya-tanya dalam hati mengapa Ares si manusia yang malas bersuara itu malah menyahuti omong kosong seorang gadis yang masih asing.

"Rara cuma pingin denger suara Ares yang bikin Rara meleleh," kata Aurora dengan tatapan masih berbinar penuh puja pada Ares.

Ares yang mendengarnya memutar bola matanya malas, menurutnya gadis ini antara terlalu jujur dan bodoh.

"Ares, Ares suka balapan ya?" tanya Aurora lagi.

"Random banget lo." Ares menyahut tanpa menatap si lawan bicara. Dia fokus mengaduk minuman dalam gelas.

Aurora menyengir lebar, makin mendekatkan wajahnya pada Ares. "Ares mau balapan sama Rara nggak?"

Ares yang sedang minum pun tersedak. Pemuda itu bahkan terbatuk sampai wajahnya memerah.

"Eh, hati-hati dong." Aurora mengelus punggung Ares yang ditepis begitu saja oleh sang empu, membuat Aurora cemberut.

Ares menggaruk telinganya dengan kelingking. "Lo ... yakin?" tanyanya ragu.

"Yakin lah, kenapa? Ares takut?" tanya Aurora dengan senyum tanpa dosa setelah merendahkan harga diri seorang ketua geng.

"Enggak, takutnya lo nangis kalo kalah," ejek Ares, menstabilkan suara seraknya akibat terbatuk.

Tatapan lugu Aurora sejenak goyah, berganti dengan manik tajam yang berkilat dan dingin.

"Jangan remehin lawan selemah apapun dia!" Aurora berucap ketus. Raut gadis itu berubah seperti semula, lugu dan kekanakan.

"Ra, tapi itu bahaya!" peringat Fani. Adel dan Valen mengangguk setuju. Namun tampaknya Aurora tak peduli.

"Oke gue terima, pulang sekolah ke sirkuit Atlanta." Setelah berkata demikian, Ares lalu pergi begitu saja.

"OKE, RARA TUNGGU. HATI-HATI CALON IMAM!" teriak Aurora kencang. Mereka menepuk jidat sambil menunduk malu. Sebelum pergi, Arthur mendekatkan mulutnya ke telinga Aurora

"Lo tetep nakal," bisik Arthur dengan tatapan lurus.

"Dan gadis nakal ini adalah adikmu, Raja," balas Aurora dengan berbisik pula, membuat Arthur mengulum senyum dan melenggang pergi diikuti Darren dan Rey yang terbengong melihat ekspresi lain di wajah Arthur barusan.

"Lo bisik-bisik apa sama Arthur, Ra?" tanya Fani begitu penasaran.

"He-eh, mana Arthur ketawa lagi." Adel pun turut penasaran.

"Bukannya Arthur sebelas dua belas sama Ares si kutub," tambah Valen.

"Dia bilang hati-hati, soalnya Ares jago balap katanya," alibi Aurora.

"Oh iya, lo emang harus hati-hati, Ra,"ujar Adel membenarkan.

"Tenang aja, Rara bisa jaga diri," kata Aurora meyakinkan.

"Kita semua bakal nonton lo nanti," kata Valen.

Aurora mengacungkan jempol. "Sip."

"Ya udah, kuy masuk!" ajak Fani.

"Yuk!"

'Perlahan tapi pasti Ares akan menjadi milik Aurora,' batin Aurora sambil tersenyum miring tanpa sepengetahuan siapapun.


***
Follow Instagram:

@lalae_mtrsr

@auror_aathalla

@aresaldbrn

@arthurrajanendra

@darre_nganteng

@adimasreynaldo4

@allericcrew

***

S E C R E T  C R A Z Y  G I R L

Secret Crazy Girl [Terbit]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن