20- kiran sadar

36 11 4
                                    

Ceklek.

"mas mahesa? "panggil dokter itu.

mahesa langsung mendekati dokter itu " dok, gimana keadaan istri saya?"

"istri masss gapapa , detak jantung pasien sudah kembali tetapi sangat lemah" jawab dokter.

mahesa mengusap wajahnya kasar "dia kapan sadar dok?"

"kemungkinan akan lama lagi tetapi saya tidak tau, siapa tau tuhan memberi nya muzijat akan sadar hari ini atau keesokan nya." ucap dokter itu sebelum ia pergi ia menepuk bahu mahesa memberi semangat.

"hes, berhubung kiran ga ada apa apa kita ke kantor lagi ya? Kerjaan kita belum selesai, kerjaan lo juga gua yang kerjain" ucap fabian.

"iya, kalian pergi aja lanjutin kerjaan nya sampai selesai" ucap mahesa.

Radit dan fabian mengangguk.

"Sabar bro, gua yakin kiran akan sadar di waktu yang cepat lo tenang aja hes" ucap radit yang kini tengah memeluk mahesa.

"yaudah kita pergi dulu hes" ucap fabian lalu di angguki oleh mahesa, mereka berdua langsung pergi dari hadapan mahesa.

mahesa langsung memasuki ruangan kiran dan duduk di samping nya.

mahesa menatap wajah kiran yang sangat pucat itu lalu beralih memegang tangannya.

"ran, ayok bangun jangan tidur terus aku pengen liat kamu senyum lagi, ayo bangun" ucap mahesa tersenyum lalu meneteskan air matanya.

lalu mahesa tertidur karna mata dia sangat berat, mahesa tetap memegang tangan kiran dan kepala mahesa berada di sebelah pinggang kiran.

Kiran pov

keapa aku masih disini sih? aku yakin aku lagi mimpi!" ucap kiran yang sekarang sudah terbangun dari tidurnya dan tengah duduk di bawah pohon.

"KENZO? REVAN? PAPAH? KAK MAHESA!" teriak kiran, suara kiran disini sangat menggema.

disini terasa dingin, sepi, hening, dan lembab.

"tuhan tolong bangunin aku! aku takut disini!" ucap kiran lalu menangis.

"kiran?" ucap seseorang dari belakang kiran.

kiran langsung menoleh siapa seseorang itu.

"kak mahes! " teriak kiran, ternyata yang tadi memanggil nya adalah mahesa.

Mahesa tengah berdiri tak jauh dari kiran sambil menatap kiran yang terduduk di tanah.

"kak! bangunin aku!" ucap kiran dan tangan kiran sudah melambaikannya ke atas agar mahesa menangkap tangan kiran, ia tidak bisa terbangun dari duduk nya karna kaki nya sangat sakit.

mahesa tetap diam sambil menatap kiran tidak ada reaksi sama sekali, kiran sudah berteriak tetapi dia tidak sama sekali menjawabnya.

saat kiran menghampiri mahesa dengan cara menggeser tubuhnya di tanah lalu mahesa pergi menjauh dari kiran.

Kiran berhenti "kak! Jangan tinggalin aku!"teriaknya.

Mahesa langsung berbalik dan berjalan meninggalkan kiran.

Kiran sangat panik saat dirinya di tinggal mahesa,  ia tidak mau disini terus ia pasti bangun dari mimpi nya.

kiran memukul kepalanya lalu kiran menggeserkan tubuhnya menyusul mahesa.

"kakk! Kak! " panggil kiran.

Mahesa tidak menghiraukan kiran, ia tetap berjalan.

saat kiran hampir sampai dan ia ingin memegang kaki mahesa, mahesa tiba tiba hilang entah kemana.

love destiny Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora