15 - jagain mahesa

76 10 2
                                    

Mahesa terbangun dari tidurnya karna adanya suara bising yang bikin mahesa terbangun.

Mahesa membuka matanya yang ia liat pertama adalah sosok perempuan yang sangat cantik yang sedang memengang mangkok di sampingnya, dia tidak bisa melihat dengan jelas karna penglihatannya masih samar-samar buram.

"kak masih pusing?" tanya kiran.

"kiran?"gumannya.

Mahesa memegang kepalanya "dikit"

"yaudah nih makan dulu buburnya abis itu minum obat, tadi aku izin ke kantor kakak kalau kakak sakit jadi hari ini kakak gaperlu masuk kerja" ucap kiran.

"hm" mahesa hanya menjawab dengan sebuah deheman saja.

"oh iya aku mau berangkat kuliah dulu, eum jadi yang jagain kakak sekarang kak--" ucap kiran terpotong saat mendengar suara bell berbunyi.

Mahes langsung memakan buburnya.

"bentar ya aku buka dulu"ucapnya lalu turun ke bawah dan membuka pintunya.

"masuk kak" ucap kiran saat radit dan fabian datang kerumahnya untuk menjagakan mahesa yang sedang sakit, kiran yang menelponnya sejak tadi saat mahesa masih tertidur.

Radit dan fabian tersenyum ke arah kiran.

"ran gimana keadaan mahesa?" tanya fabian sambil berjalan menuju kamar mahesa.

"sekarang sih udah ga demam kak jadi udah mendingan lah" jawab kiran.

"eh kaki kamu kenapa pincang?" tanya radit karna ia memerhatikan jalan kiran seperti itu.

"p-pincang? Ngggh en-engga kok" ucap kiran gugup, ia tidak boleh ketauan bahwa kakinya terluka.

Fabian langsung melihat ke arah kaki kiran.

"tapi kamu jalan--"ucap radit terpotong.

"eum.. Ituu aku tadi tiba-tiba keram pas bangun tidur jadi gini" jawab kiran yang masih gugup.

"sini aku obatin ya?" ucap fabian lalu berjongkok di bawah.

Kiran terbelak kaget lalu cepat-cepat ia menarik tangan fabian bangun.

"gapapa kok kak, yaudah ayok langsung ke kamar kak mahesa aja" ucap kiran mengalihkan topiknya.

Fabian dan radit mengangguk lalu berjalan menuju kamar mahesa.

Kiran sangat lega saat mereka berdua pergi dari hadapan kiran.

"eh kak! Aku berangkat kuliah dulu ya bilangin ke kak mahes takut nyariin" ucap kiran dan di angguki oleh mereka berdua, kiran langsung berlari keluar rumah.

Fabian dan radit sudah sampai di kamar mahesa.

"what's up brou!" ucap radit lalu memukul paha mahesa.

"anjir, datang-datang rusuh" ucap mahesa lalu menaruh mangkoknya di meja yang ada di sampingnya.

"suruh sapa lo berdua datang kesini?" tanya mahesa.

"istri lo" jawab fabian.

"dih, ngapain lo berdu dengerin ucapan dia lagian dia so-so an peduli sma gue" ucap mahesa tidak suka.

"bego lo hes" ucap radit lalu menoyor kepala mahesa.

"dia yang ngurusin lo waktu kemarin sampe sekarang, lo ga merasa iba gitu ke dia?" ucap fabian.

"engga" jawab mahesa dengan santay lalu menyalakan tvnya.

Fabian dan radit saling tatap lalu membuang nafasnya dengan kasar.

love destiny Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu