09- fitnah

35 11 0
                                    

"ran gue mau balik duluan ya, soalnya mamah nyuruh gue balik cepet gapapa kan?" tanya kenzo.

"gapapa kok zo, lagian aku mau ke indomaret dulu mau beli minum" jawab kiran.

"yaudah gue duluan ya" ucap kenzo.

Sebelum kenzo pergi kenzo mengacak-ngacak rambut kiran dan tersenyum lalu pergi.

Kiran langsung merapihkan rambutnya dan pergi ke sebrangan lalu memasuki indomaret.

Saat kiran masuk kiran langsung mengambil yougout blueberry kesukaan nya lalu membayarnya.

Kiran melihat ke luar, dia melihat raisa yang baru keluar dari cafe yang berada di samping indomaret.

Kiran langsung buru-buru keluar lalu menghampiri raisa.

" mana kartu atm kak mahes? Kamu jangan seenaknya dong ngambil, aku tau kemarin kamu ngambil kesempatan dalam kesempitan iya kan?!" ucap kiran kesal.

"apa-apaan sih lo, gausah ikut campur urusan gue sama mahesa" ucap raisa.

"sini-in ga! Atau aku bilang langsung ke kak mahes" ucap kiran.

"ck, mahes ga akan percaya sama lo" ucap raisa lalu tertawa.

Kiran sangat kesal kepada raisa, ingin rasanya ia membunuh wanita kejam ini wanita yang sudah mengambil suaminya.

Raisa tiba-tiba terjatuh di aspal saat mahesa datang.

"sayangg!" teriak raisa.

Mahesa terkejut melihat raisa terjatuh lalu menghampirinya.

"kamu kenapa sayang? " ucap mahesa panik.

"dia dorong aku sayang, nih aku jadi jatoh" ucap raisa lalu menangis sejadi-jadi nya dia bohong padahal kiran tidak sama sekali mendorong raisa.

Mahesa langsung menatap kiran lalu menariknya menjauh dari raisa.

"lo bisa ga sih sehari aja ga buat masalah, bisa?" ucap mahesa.

"lo ngikutin gue ya? Lo mau celakai raisa?HAH!" ucap mahesa memarahi kiran.

"en-engga kak, a-aku ga ngikutin kakak, kan aku ngampus disitu" ucap kiran gugup lalu menunjuk kampusnya.

"awas ya lo celakai raisa lagi, abis lo! " ucap mahesa lalu pergi meninggalkan kiran.

Kiran langsung meneteskan air mata.

"kenapa kak mahes gitu sih?" ucap kiran.

"rannn!! Kiran?" teriak seseorang dari belakang kiran.

Kiran langsung menghapus air matanya lalu menoleh ke arah belakang.

"revan" ucap kiran saat revan menhampiri kiran.

"makan yuk" ajak revan.

"ayok! Kebetulan aku lagi laper banget" ucap kiran sambil memegang perutnya.

Revan tersenyum senang saat kiran tidak menolak ajakannya.

"yaudah ayok" ucap kiran.

"bentar, tadi yang ngomong sama lo siapa?" tanya revan karna tadi dia melihat kiran sedang mengobrol dengan seorang cowok yang revan tidak kenal.

"Engg.. Bukan siapa-siapa, ayok aku udah lapar nih" ucap kiran mengalihkan pembicaraan karna dia tidak mau memberi tau dulu ke revan kalau kiran sudah menikah.

"oh, iya ayok" ucap revan lalu berjalan memasuki cafe yang berada di sisi indomaret dan diikuti oleh kiran.

Kiran dan revan langsung duduk.

love destiny Where stories live. Discover now