19-ketahuan

29 10 1
                                    

setelah dua hari kiran belum tersadar dari koma nya, mahesa seperti biasa dia bulak-balik ke kantor dan kerumah sakit menunggu kiran, tetapi ada saja halangan nya saat mahesa ingin kerumah sakit.

Raisa,cewe itu selalu menganggu mahesa, dia selalu meminta menemaninya belanja, makan malam dan lain-lain.

Kini mahesa tengah berada di jalan menuju pergi kerumah sakit, sebelum ia berangkat ke rumah sakit dia menemani raisa berbelanja skincare.

mahesa sih tidak keberatan apa yang raisa mau karna duit mahesa tidak akan habis-habis.

"aus gue, berenti dulu dah" ucap mahesa lalu memberentikan mobilnya nya di sebrangan lalu ia turun dari mobil dan memasuki caffe dan langsung memesan minuman.

setelah selesai, mahesa membayarnya lalu pergi keluar saat mahesa ingin pergi ke parkiran mahesa melihat seseorang yang mirip dengan

"raisa?" gumannya.

ia melihat raisa bersama cowok yang sedang menyender di mobil sang cowok itu.

Mahesa terkejut lalu ia pelan pelan mendekati ke arah mereka, mahesa tidak langsung melabrak raisa ia menyumpat di belakang mobil orang lain dia ingin tau siapa cowok itu.

"sayang, gimana hari ini?" tanya cowok itu.

"sayang?" batin mahesa.

"puas banget hari ini, aku minta beli skincare sama mahesa, terus juga atm dia udah abis nanti aku ajak dia minum lagi biar aku bisa ngambil atm dia" ucap raisa.

"bagus sayang" ucap cowok itu lalu mengelus-ngelus rambutnya dan raisa langsung memeluknya.

Mahesa kaget sangat terkejut mendengar apa yang raisa omongkan.

fabian radit dan kiran benar bahwa raisa sudah mengambil kartu atm nya itu.

"sayang, kamu ga beneran sayang kan sama dia? " tanya cowok itu.

"ga lah, aku cuman sayang sama hartanya bukan orangnya" ucap raisa lalu tertawa di ikuti oleh cowoknya.

Mahesa mengepalkan tangan nya selama ini mereka benar, mahesa merasa dirinya bodoh sangat bodoh dia sudah di tipu oleh cewek murahan seperti raisa.

Raisa dan cowoknya pun langsung memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan parkiran.

Mahesa sangat sakit hati, mahesa benar-benar sayang pada raisa tapi balasan raisa pada dirinya apa? Dia hanya ingin mengambil harta mahesa.

Mahesa langsung berlari dan memasuki mobilnya.

mahesa bersender di joknya lalu memejamkan mata.

"gue bego! Gue udah di bohongin sama raisa, ARGH! " teriak mahesa lalu memukul jok mobilnya.

"Kiran! gue harus minta maaf sama dia! " ucap mahesa lalu menyalakan mobil nya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Tak lama mahesa sampai dirumah sakit lalu ia berlari dan sampai di ruang rawat mahesa.

"kirann!" panggil mahesa yang kini berada di sampingnya sambil memegang tangan kiran.

"ran, maafin aku, aku udah nyakitin kamu udah nyia nyiain kamu! aku minta maaf" ucap mahesa lalu meneteskan air matanya.

saat mahesa menangis mahesa mengingat bagaimana dia dulu memperlakukan kiran padahal kiran adalah istri sah nya.

kiran sangat kuat menghadapi sikap mahesa, kiran selalu menangis tapi dia tidak menyerah dia ingin mahesa menjadi miliknya.

"rann , bangun kakak minta maaf" lirih nya menyebut nama kakak, mahesa mengingat itu karna kiran selalu menyebut mahesa itu 'kakak'.

mahesa melihat wajah kiran, mahesa langsung menangis lagi , mata mahesa sangat perih saat ia melihat wajah kiran, ia sangat merasa bersalah kepadanya gara gara mahesa kiran seperti ini.

titttttttttttttttttttt...

suara ventilator itu berbunyi.

mahesa terkejut lalu melihat ke arah ventilator itu, suara itu? tandanya nafas kiran sudah berhenti.

"KIRANNN!!" teriak mahesa lalu mengoyang goyang kan badan kiran.

Ia menangis dan berteriak memanggil nama 'kiran'

"gue ga salah denger kan ?" ucap nya panik lalu ia buru buru berlari keluar ruangan ini.

"DOKTER!! DOKK!" teriak mahesa sambil berlari menuju ruangan dokter.

Kebetulan dokter sedang berada di koridor rumah sakit dan bertemu mahesa.

"DOK TOLONGIN ISTRI SAYA DOK! PERNAFASAN DIA BER-BERHENTI DOK! " ucap mahesa yang sangat panik.

dokter langsung berlari diikuti suster suster dan mahesa.

Saat sudah sampai di ruangan kiran, suster melarang mahesa masuk karna dokter ingin memeriksa nya.

mahesa langsung terduduk lemas di lantai.

"kiran! gua gamau kehilangan lo!" lirih nya sambil menangis.

mahesa berdoa kepada tuhan, dia berdoa jangan ambil kiran sekarang , karna mahesa belum membahagiakan kiran mahesa ingin meminta maaf kepadanya langsung saat kiran sudah sadar.

mahesa bangun lalu melihat ke arah pintu dan melihat dokter sedang memakai Defibrilator untuk mengembalikan detak jantung kiran.

"gua harus telpon fabian, radit!!" ucap mahesa lalu mengeluarkan ponsel nya dari saku nya dengan tangan yang bergetar.

"kenapa hes? gua masih di kantor sama radit"

Mahesa langsung menangis.

"dih, lo kenapa nangis tolol, malu malu in lo! "

"kiran bian!"

"kenapa kiran!?"

"lo jangan ngadi ngadi ya hes! "

"tadi nafas kiran berenti, sekarang lagi di periksa dokter, lo sama radit kesini temenin gue! gue takut bian gue takut kiran bener bener ninggalin gue!"

"otw!"

Tutt.. Tutt... Tut...

sambungan telpon itu mati lalu mahesa duduk di bangku dan menunggu dokter keluar dari ruangan kiran.

selang beberapa menit fabian dan radit datang dengan nafas yang tidak beraturan mungkin mereka berlari kesini.

"hes , gimana kiran? " tanya radit.

"gua gatau, dokter belum keluar dari tadi" ucap mahesa sambil menunduk.

"sabar hes, gua yakin kiran pasti kuat kiran ga akan ninggalin lo!" ucap fabian sambil menepuk nepuk pundak mahesa.

Ceklek.

"mas mahesa? "panggil dokter itu.

mahesa langsung mendekati dokter itu " dok, gimana keadaan istri saya?"

"istri masss.."

•••••

hayo istri mass kenapa?? Kepo kan next part-->



tangan kiran saat ini dipenuhi selang selang dan jarum infus di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tangan kiran saat ini dipenuhi selang selang dan jarum infus di tangannya

Myinsta:@nandaaa_05 / @nhinnda_xji

love destiny Where stories live. Discover now