Albertstone

54 16 2
                                    

"Sayang kau sudah bangun?" Suara yang begitu Familiar dan lembut, Angel perlahan membuka matanya, mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan intesitas chaya yang masuk.

"Kau sudah sadar rupanya, anakku" Angel terdiam, ia menatap sang pemilik suara. Wanita cantik dengan iras mata yang sama dengan miliknya. Senyum yang begitu menawan dan memikat hati

"Aku dimana?" Wanita cantik tersebut tersenyum dan mengusap kepala Angel

"Kita disurga sayang" Jelas wanita itu dan membuat Angel kaget, surga? Apa dirinya benar-benar telah mati? Kalau begitu Lucifer dan Rafael?

"Su-surga?" Yang benar saja Angel benar-benar disurga? Apa dia halusinasi? Atau dirinya memang sudah mati?

"Tenang anakku, kamu masih hidup, memangnya hanya orang mati disurga hm?" Ujar wanita itu dengan sedikit tertawa, ia benar-benar gemas melihat tingkah Angel putrinya

"Kamu-siapa?" Tanya Angel sedikit ragu, jika diperhatikan wanita dihadapannya ini benar-benar mirip dengannya, mulai dari rambut, mata dan pipinya.

"Aku ibumu, aku tidak mati, tapi aku harus pergi setelah melahirkanmu, maafkan ibumu ini sayang" Agel terdiam, wanita itu mencium kepala Angel dengan penuh perhatian.

"Ibu?" Angel terdiam pandangannya benar-benar kosong saat ini

"Iya sayang?"

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku harus menerima semua ini?" Tangisnya pecah, ia tidak mengerti dengan dirinya saat ini. Mengapa takdir selalu bermain-main dengannya?

"Maafkan ibu sayang" Wanita tersebut memeluk Angel dengan lembut, ia mengerti apa yang dirasakan anaknya saat ini

"Takdir memang aneh sayang, kedua anakku benar-benar dalam cobaan yang berat, kalian saling bertentangan dan menyakiti meskipun kalian tidak bermaksud seperti itu, sepertinya ini benar-benar hukuman yang diberikan tuhan untukku" Peluk wanita itu, ia takut seakan-akan jika ia lengah sedikit putrinya pasti akan hancur.

"Ibu, aku-"

"Menangislah sepuasmu, selama ini kau tak punya tempat menangis bukan? Mulai hari ini kau bisa menangis sepuasmu anakku"

⌚⌚⌚

"Bagaimana ini Usermatre? Kita kehilangan jejak Angel" Chindy menatap air kolam yang ada dibawah kakinya. Air yang benar-benar begitu jernih saking jernihnya bisa melihat kedasar kolam

"Aku juga tidak tahu, orang yang menculik Angel bukan orang biasa, dia bukan dari bangsa iblis maupun manusia" Jelas Usermatre, ia menatap wajah Chindy yang begitu gelisah

"Yang kutahu saat ini Angel pasti akan bak-baik saja, jika ia dalam bahaya sinyal dilangit akan bunyi, kurasa dia sudah berada ditangan yang tepat" Ucap Usermatre, ia mengusap lembut kepala Chindy

"Kita harus kembali, setidaknya menghilangnya Albertine ini bisa mengulur waktu agar kau bisa melatih dirimu menjadi lebih hebat"

⌚⌚⌚

Hydrilla Heinrick atau yang biasa dipanggil dea, gadis cantik itu kini tengah duduk diatas bangunan tua yang merupakan kerajaan iblis itu. Menatap pemandangan yang telah lama tak ia lihat. Tamparan yang kini masih berbekas diingatan gadis itu, ibunya benar-benar diluar dugaan, meskipun begitu ibunya masih tak berubah, tetap menyayanginya seburuk apapun dirinya.

"Apa kau kak Hydrilla?" Tanya gadis imut yang kini telah berada disamping Hydrilla dan membuatnya sedikit terkejut.

"Kau?"

"Maaf sebelumnya mengejutkanmu, aku Rossie Heinrick, adikmu yang berbeda ibu" Tutur gadis imut tersebut sambil tersenyum.

Hydrilla menghela napas, ia benar-benar melewati banyak hal. Setelah kematiannya, Ayahnya menikah kembali dan mempunyai anak Alberstone dan Rossie, ia benar-benar tak menyangka bahwa Alberstone saat ini termasuk kedalam keluarga Heinrick, dan yang pastinya dibawah genggaman Lucifer.

TWILIGHT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang