Lathi

28 8 0
                                    

Semua kini terasa masuk akal oleh Lucifer. Jika ia ingin menghapuskan seluruh nasib buruk serta kutukkannya, ia harus menghapuskan penyebab dari berlangsungnya nasib buruk tersebut yaitu ayahnya Rafael.

Tapi bagaimana ia bisa mengetahui siapa ayahnya Rafael jika Rafael sendiri—

"Cifer?"

"Iya?"

"Lucifer bagaimana dengan perbedaan waktu yang terjadi? Dan juga sebelumnya aku dan Rafael—" Angel menggantungkan ucapannya dan menghela nafas

"Tenang saja, takdir telah berubah, semuanya juga pasti telah berubah, tidak perlu takut" Ujar Lucifer menenangkan. Ia harus bisa berbicara dengan Rafael secepat mungkin dan menyelesaikan semua permasalahan.

⌚⌚⌚

"Kau untuk apa datang kemari? Ingin mengejekku!?" Tanya Rafael dengan sengit, ia menatap tidak suka Lucifer dan yang lainnya. Lucifer hanya menghela nafas dan menoleh kebelakang, dimana Angel sedang bersembunyi dibelakang dirinya.

"Rafael?" Rafael yang mendengar suara tersebut terkejut dan terpaku pada Angel yang sedikit takut padanya.

"Ada sesuatu yang ingin gadisku selesaikan, selesaikan masalah kalian, kami akan memberimu waktu" Ujar Lucifer dan memberikan Angel pada Rafael. Lucifer dan yang lainnya segera keluar memberi mereka waktu untuk berbicara.

"Maaf"

"Maafkan aku Rafael" Ujar Angel dengan wajah menunduk dan membuat Rafael menghela nafas tak tega

"Duduklah, ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu"

⌚⌚⌚

Setelah berbincang beberapa saat Rafael memutuskan untuk menjauhi Angel. Untuk saat ini ia memilih untuk menyelesaikan apa yang sebenarnya telah terjadi. Kejanggalan demi kejanggalan meliputi kehidupannya, dan tentu saja ia akan bekerja sama dengan Lucifer untuk mencari tahu kebenarannya.

"Jadi kau ingin aku bekerja sama dengan mu?"

"Iya" Rafael yang mendengar hal tersebut tertawa kecil dan menatap kedua mata Lucifer dengan tajam. Kedua mata Rafael seketika berubah menjadi silver.

"Bagaimana bisa aku mempercayai iblis sepertimu?"

"Aku terkena kutukkan dan kau juga dikutuk" Jawab Lucifer dengan sengit. Saat ini mereka hanya berbicara berdua saja.

"Aku dikutuk bukan urusanmu"

"Itu urusanku karena gadisku juga ikut terkena kutukkanmu dan kutukkanku" Rafael yang mendengar kata gadisku merasa kesal dan sakit hati. Ia tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan kuat, seakan-akan bersiap membunuh Lucifer.

"Kau pikir aku mundur untuk membiarkanmu menang? Jika aku tidak mendapatkannya kau tidak bisa mendapatkannya juga!" Lucifer yang mendengar hal itu memutar matanya jengah

"Mari kita bermain adil" Rafael yang mendengar perkataan Lucifer mengerutkan keningnya

"Bagaimana bisa aku bermain adil dengan iblis sepertimu?"

"Mari kita selesaikan urusan kita terlebih dahulu" Ujar Lucifer dan membuat Rafael menatap kesal Lucifer

"Tidak perlu berbicara berputar-putar Lucifer Heinrick! Apa maksudmu?"

"Mari kita selesaikan urusan kita terlebih dahulu, dan mari bermain adil sebagaimana yang biasa dilakukan oleh manusia" Ucap Lucifer dengan serius dan membuat Rafael terdiam

"Kau berbicara seolah-olah kita adalah manusia" Sinis Rafael dan tertawa angkuh. Tawa angkuh tersebut seketika hilang saat mendengar perkataan Lucifer yang benar-benar mengancam dirinya.

TWILIGHT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang