Serangan

30 9 0
                                    

"Semuanya kalian mengerti akan perintahku bukan?!"

"Kita tidak akan menyerang kaum iblis tanpa ada perintah dariku! Kalian paham!"

"Paham Alpha!"

Rafael yang melihat pasukannya telah siap beralih pergi. Ia berharap semua akan berjalan lancar sesuai yang mereka harapkan.

"Alpha Rafael, apa kita perlu melakukan semua ini?" Tanya seorang gadis yang sangat tergila-gila pada Rafael. Ia sangat tidak suka jika Rafael selalu memikirkan Albertine.

Baginya Albertine hanya mate yang tak berguna dan tak bisa diandalkan yang telah mencampakkan Alpha kesayangannya demi iblis sialan. Ia benar-benar membenci Albertine!

"Dia mateku! Lebih baik kau jaga sikapmu!" Tegas Rafael yang hendak pergi tapi kembali tertahan oleh gadis tersebut.

"Tapi Alpha dia sama sekali tidak memikirkanmu, aku mencintaimu sedangkan dia lebih memilih iblis—"

"Chealse! Ku peringatkan kau jangan macam-macam! Pengawal bawa dia!" Bentak Rafael dan beralih pergi. Chealse yang melihat para pengawal hendak membawanya menggeram tidak suka

"Jika kalian berani menyentuhku akan kubunuh kalian semua!" Ujar Chealse yang seketika membuat para pengawalnya mundur.

Chealse termasuk orang penting yang hampir sama pentingnya dengan Alpha. Chealse menatap tidak suka punggung yang perlahan menghilang dari penglihatannya.

"Aku bersumpah akan membuatmu jatuh ketanganku Rafael Agrarmarta!"

⌚⌚⌚

Lucifer menatap lembut gadisnya yang tengah tertidur pulas. Semenjak hari itu ia sama sekali belum terbangun, akan tetapi ini lebih baik agar rencananya berjalan dengan lancar.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, termasuk diriku sendiri" Ujar Lucifer yang masih menatap Angel dengan lembut dan tulus. Ia mengusap rambut gadisnya dengan lembut, hanya gadis ini yang mampu membuat Lucifer merasa berbeda dari yang lain.

Albertine Angel adalah alasannya ia bisa menjadi iblis cacat dengan perasaan cinta yang berlebihan. Lucifer berharap bahwa ia akan tetap ditakdirkan bersama Albertine Angel, gadis yang sangat ia cintai.

Chup~

Lucifer mencium lembut kepala Angel yang tertidur. Ia berharap setelah ini ia akan bisa hidup bahagia dan tenang bersama matenya.

"Cifer?"

"Kau terbangun? Apa aku mengganggumu?" Tanya Lucifer dengan lembut sembari mengusap kedua mata Angel

Angel dengan segera memeluk Lucifer dengan erat, ia merasakan suatu hal buruk akan terjadi dan ia merasa bahwa pria yang ada dihadapannya ini akan pergi darinya untuk selamanya. Lucifer yang merasa gadisnya saat ini sedang dalam fase manja, ia pun memeluk Angel dengan erat seperti yang dilakukan gadisnya.

"Ada apa hm?" Tanya Lucifer sembari mengusap kepala Angel

"Apa kau akan pergi jauh hari ini?" Lucifer yang mendengar hal itu tersenyum senang

"Tidak, aku hanya—"

"Jangan pergi! Jangan pergi! Walau kau hanya akan pergi ke dapur! Kumohon!" Tangis Angel pecah dan membuat Lucifer panik sekaligus bingung.

"Baiklah, aku tidak akan pergi, jangan menangis oke?"Ujar Lucifer sembari mengapus air mata yang ada dipipi Angel

Chup~

Lucifer terkejut saat Angel tiba-tiba mencium bibirnya dan menarik wajahnya. Gadis itu dengan mata yang masih basah karena air mata mencium Lucifer seakan-akan tak ingin pisah. Lucifer yang melihat kelakuan gadisnya tersenyum dan membalas ciuman tersebut.

TWILIGHT (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt