Ten "Perminta maafan"

2.8K 99 9
                                    

Happy Reading

Suara dingin nan sadis darka membuat  Dena sedikit kaget dan takut.

   " Maaf ya pak darka yang terhormat ,saya pulang malam itu karena mengerjakan soal hukuman dari bapak tadi ,maaf sekali lagi saya nggak bisa kabarin bapak dikarenakan hp saya lowbat. Dan ingat pak Darka ,,saya bukan wanita pelacur diluar sana" jawab Dena dengan berkacak pinggang,ia menahan mati-matian agar tidak menangis dihadapan darka . Lalu ia meninggalkan darka yang diam bak patung setelah mendengar jawaban Dena.

Dena masuk kamar lalu menutup nya, kemudian ia menangis sejadi jadinya, perkataan  darka membuat hatinya nyeri . Ditempat lain  darka telah sadar dari apa yang diucapkan nya tadi. Ia merasa bersalah . Dan bertekad untuk meminta maaf kepada Dena. Ia pun berjalan menuju. Kamar Dena

Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar Dena

   " Iya ,masuk aja " ucap Dena yang ada di dalam karena ia sibuk menguncir rambut nya hingga terlihat leher jenjangnya ya g putih .

   "Ayo makan malam,saya tau kamu belum makan,,saya tidak menerima penolakan dan saya tunggu di bawah" ucap darka dengan nada dingin ,karena ia terlalu gengsi untuk bertanya. Dan darka pun berjalan menuju bawah ke arah meja makan yang sudah tersedia makanan.

   " Kadang jahat banget,kadang baik ,,pemaksa,,dasar suami kulkas ..." gumam Dena dalam hati sambil mengikuti dari belakang tubuh darka .

   "Pak darka yang masak makanan sebanyak ini?" Tanya Dena penasaran,

   " Nggak ,saya persen makanan lewat online" jawab darka sedangkan Dena hanya ber oh saja . Mereka berdua pun menyantap makan malam ,tidak ada suara diantara mereka,hanya ada suara dentingan sendok.

   " Dena ,saya minta maaf apa yang telah saya ucapkan tadi" ucap darka membuka pembicaraan membuat Dena keselek dan dengan cepat darka memberikan minum kepada Dena .

   " Hmm nggak papa,,nggak usah dipikirin,,lagian saya udah kebal sama yang kayak begitu an" jawab Dena santai . Tapi tidak pada hatinya ,yang bertanya tanya ,kesambet apa sehingga darka meminta maaf kepada nya, karena setahunya darka tak pernah meminta maaf atau merasa bersalah padahal ucapan nya terkadang.enyakiti hati dena

   "Untuk  perminta maafan saya ,hari Minggu besok kamu ikut saya " ucap darka

   " Kemana?"tanya Dena penasaran, karena tidak biasanya darka seperti itu

   " Rahasia" jawab darka dengan sedikit senyum , sedikit sekali akan tetapi Dena bisa melihatnya.

   " Pak darka nggak kenapa kenapa kan? " Tanya Dena sambil telapak tangannya memegang kening darka

   " Nggak " jawab singkat darka

   " Yaudah kalo gitu, saya duluan"ucap darka lalu meninggalkan Dena sendirian

   " Aneh ,,tapi aku suka,,,apa pak darka merasa bersalah yaa,,, hihihi" ucap Dena pada dirinya dengan pede  ,,moodnya kini kembali naik drastis.

Dena mencuci piring bekas makan malam mereka dengan rasa senang dan hati berbunga-bunga ,ia tak sabar menunggu untuk hari Minggu .

Dan hari Minggu telah tiba, Dena sudah berdandan secantik mungkin. Ia memakai dress selutut berwarna peach ,Dena terlihat sangat anggun. Kini Dena berjalan turun untuk menemui suami nya

   " Pak darka " panggil Dena sontak membuat darka mengahadap kearah nya dan melihat tanpa berkedip

   " Ngelihatinya nggak usah kayak begitu kali pak,tau saya cantik kan " ucap pede darka

   " Ya lumayan" jawab darka . Dan mereka berdua sedang berada di jalanan

   " Kita sebenarnya mau kemana sih pak?"tanya Dena

   " Diam" jawab darka membuat Dena kesal .

Bersambung

Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote dan komennya

  

Dosenku Suamiku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang