Four " perjanjian pernikahan"

2.7K 97 0
                                    

Happy Reading

Darka melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Didalam mobil hanya ada keheningan diantara mereka ,Darka yang fokus menyetir dan Dena yang fokus melihat jalan daerah Jakarta yang lumayan ramai. Tiba-tiba mobil darka berhenti didepan sebuah mall.

" Kok berhenti disini pak?" Tanya Dena bingung

"Belanja dulu, persediaan bahan makanan dirumah habis sekalian belanja alat rumah tangga " jawab Darka yang dijawab Dena oh . Setelah itu mereka berdua memasuki mall.Kini Darka dan Dena sedang sibuk memeilih dan mengambil bahan makanan .

" Pak Darka ,ini nggak kebanyakan belanjanya?" Tanya Dena yang heran karena bahan makanan yang dibeli Darka menurut nya sangat banyak .

" Nggak ,lagian uang saya nggak akan habis juga buat beli itu doang." jawab Darka dengan nada arogan.

" Dih sombong amat" ucap Dena mendengar jawaban Darka yang sepertinya menyindir .

padahal ia tak bermaksud menyindir Darka soal biaya akan tetapi banyak sekali bahan makanan yang menurut nya tidak terlalu penting. Dena pun membayar bahan belanjaan menggunakan black card yang diberikan Darka kepadanya. Ia sempat kaget saat darka menyodorkan black card kepadanya. Bagaimana tak kaget kalian tahulah black card hanya dimiliki oleh orang yang mempunyai uang banyak .

Setelah membayar beberapa belanjaan bahan makanan, mereka lanjut ke lantai 2 mall untuk belanja peralatan rumah tangga. Tak terasa 4 jam mereka berada di mall yang ada di Jakarta. Dan Darka mengajak Dena untuk makan malam di restoran sekaligus Istirahat sebentar karena kelelahan mengelilingi mall serta membawa belanjaan.

" Dena kamu mau pesan makanan apa?" Tanay Darka sambil melihat isi menu di restoran Tersebut.

" Dena mau nasi goreng spesial sama jus jambu aja" jawab Dena .

" Itu aja,yakin nggak mau nambah?" Tanya darka yang dijawab anggukan oleh Dena .

" Dena lagi nggak selera makan pak"jawab Dena . Setelah mendengar jawaban Dena Darka memanggil pelayan

" Mbak saya pesan nasi goreng spesial 2 ,jus jambu 1 , jus alpukat 1,sama air putih 2 " pesan Darka .

Beberapa menit kemudian pelayan restoran itu datang dengan membawa pesanan Darka dan Dena . Setelah itu dua pasangan itu menyantap makanan dengan lahap sampai habis .

" Pak habis ini kita langsung pulang aja, Dena capek" keluh Dena yang dijawab anggukan oleh Darka . Setelah membayar makanan mereka , Darka dan Dena berjalan menuju area parkir mobil dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Darka .

Tak jauh dari mall dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menitan , mereka sampai di rumah Darka eh ralat kini telah menjadi rumah Dena juga .

" Pak ini rumah pak Darka" tanya Dena takjub melihat interior rumah yang sederhana tapi terlihat glamor.

" rumah kita " ucap Darka datar tapi membuat hati Dena senang. Kemudian mereka berdua memasukkan barang belanjaan mereka ke dalam rumah.

" Ini kamar kamu ,dan disebelah ini kamar saya " ucap Darka membuat Dena memicingkan matanya.

" Kita beda kamar pak?" Tanya Dena

" Iya" jawab singkat Darka membuat hati Dena yang sebelumnya berbunga kini nyeri seperti ditusuk.

" Kok gitu pak,kita kan suami istri" protes Dena

" Memang ,tapi saya harap kamu jangan berharap berlebihan kepada saya" jawab Darka .

" Oh iya kamu tanda tangani perjanjian ini selama pernikahan ini berjalan " tambah darka sambil mengeluarkan selembar kertas yang berisi perjanjian dan telah ditempeli materai dan menyerahkan nya kepada dena

Isi perjanjian:

1. Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh mencampuri urusan masing-masing.

2. Kedua pihak tidak boleh ada kontak fisik dalam artian berhubungan bdan

3. Pihak kedua harus menjalankan tugasnya yaitu memasakkan makanan bagi pihak pertama

4. Pihak pertama dan kedua harus bersikap layaknya suami istri di depan keluarga

5. Pihak kedua tidak boleh masuk ke dalam kamar pihak pertama tanpa ada izin

6. Pernikahan ini hanya berlaku 2 tahun

Dena membulatkan matanya saat melihat isi kontrak perjanjian no 6.

" Pak , saya tidak setuju nomor enam . Pak Darka anggap ini pernikahan mainan apa, pernikahan itu sakral pak,kalo pak Darka sebelumnya nggak mau nikah sama saya bilang jangan kayak gini . Saya nggak akan tanda tangani ini" protes Dena

" Kalau saja saya bisa menolak pernikahan ini,saya akan menolaknya tapi saya tak bisa, sekarang kamu harus menanda tangani surat perjanjian ini" ucap Darka datar sambil menyerahkan bulpen.

Karena sakit hati dengan perkataan Darka ,Dena mengambil bulpen dan dengan berat hati ia menanda tangani surat itu,lalu memberikan surat perjanjian itu ke Darka. Tanpa sekata pun Dena langsung menuju kamarnya. Tanpa disadari air mata meluncur di pipi mulusnya,ya Dena menangis. Apa yang telah diucapkan  Darka telah melukai hatinya.

Dena dulu memimpikan dirinya akan menikah dengan seseorang yang ia cintai dan akan hidup bersama selamanya,tapi yang terjadi malah sebaliknya,pernikahan ini hanya berlangsung dua tahun saja . Dena terus menangisi kehidupannya  hingga ia tertidur kelelahan karena lama menangis . Sedangkan di tempat lain Darka dengan santai tanpa memikirkan apa yang telah dilakukannya terhadap  Dena tadi dan hanya fokus pada laptopnya .

Bersambung

Jangan lupa vote dan komenyya
Biar author makin semangat melanjutkan ceritanya.

Dosenku Suamiku (On Going)Where stories live. Discover now