Three " Nggak pakai baju"

3.2K 114 0
                                    

Happy Reading

AUTHOR POV

Kini mereka berdua telah terbawa ke alam mimpinya masing masing. Beberapa jam berlalu kini jam dinding menunjukkan pukul 3 sore. Darka membuka matanya dan ia melihat Dena dihadapannya langsung hanya ada jarak beberapa centimeter saja sehingga terasa hembusan nafas dena. Tanpa Darka sadari ia melihat setiap detail wajah Dena,memang tak dipungkiri lagi Dena sangat cantik ,bibir ranum nan kecilnya yang berawna pink ,bulu matanya yang lentik ,hidung mancung tapi kecil ditambah lagi lesung pipi yang muncul saat Dena tersenyum membuat lelaki siapa saja bakal mengagumi istrinya itu. Siapa saja yang berada didekat apalagi hanya berjarak 10 centimeter di wajah Dena mungkin ingin sekali mencium bibir ranum milik Dena. Tapi tidak untuk darka, rasa ego yang tinggi dan sifat angkuhnya sudah mendominasi dirinya, apalagi saat ini ia masih menutup hatinya dan masih belum bisa menerima Dena sebagai istrinya.

Dena bergerak pelan sontak membuat darka menutup matanya kembali ,saat denga  membuka matanya dan memandang wajah Darka yang ada didepannya,wajah Darka begitu damai saat tidur. Tiba-tiba Darka membuka matanya

" Sudah puas melihat ketampanan saya" ucap Darka tiba tiba. Dena hanya gugup malu dan menyembunyikan wajahnya di suatu tempat tapi

" Pakai sembunyi di dada saya lagi" tambah darka membuat Dena sadar apa yang telah dilakukan dan segera menjauh dari suaminya.

" Siapa juga yang melihat pak darka,geer banget deh" sewot Dena dengan nada sesantai mungkin menutup rasa malunya.

" Jelas jelas ketahuan gitu " jawab darka

" Udah lah,pak darka mandi dulu sana ,Dena siapin bajunya" ucap Dena mengalihkan pembicaraan.

" Kamu duluan aja,saya lagi males" jawab darka

" Yaudah,dena mandi duluan" ucap Dena mendengar jawaban Darka. Ia pun berjalan menuju kamar mandi.

Didalam kamar mandi Dena mengelus dadanya lega , bagaimana ia tak lega ,ia keciduk dengan terang terangan memandangi Darka.

' uh lega.." ucap lega Dena . Lalu ia melaksanakan ritual mandinya. ia pun selesai mandi tapi tunggu ,ia lupa membawa baju ganti

" Aduhh kok bisa lupa bawa baju ganti sih" rutuk Dena dalam kamar mandi. Ia bisa malu dua kali nih kalo minta tolong suaminya. Tapi mau tak mau ia harus meminta tolong kepada darka .

" pak darka" panggil dena dari dalam kamar mandi. Tapi tak ada jawaban.

" Pak darka ,Dena bisa minta tolong nggak" teriak Dena lagi ,dan masih tak ada sahutan dari Darka.

' kok nggak ada Jawaban sih,apa pak darka keluar kamar y' Gumam Dena . Dengan tekad yang bulat ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dengan mengendap dan melihat situasi.

Sepi ,tidak ada siapapun alias darka keluar dari kamar. Dena merasa lega , akhirnya ia berlari membuka koper yang ada di lemari dan mengambil baju nya ,saat ia ingin kembali ke kamar mandi tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar nya. Sontak membuat Dena menoleh ke arah sumber suara. Dena pun berteriak kaget.

" Aaa apa yang pak darka lakukan disitu?" Teriak spontan Dena sambil menutupi area payudara nya

" Saya mau masuk kamar saya" jawab Darka sesantai mungkin untuk menutupi kekagetannya melihat penampilan Dena yang hanya dibalut handuk saja membuat sesuatu disana tegang. ( Wouhh apa tuh yang tegang pak Darka ) sambil menutup pintu kamar.

" Stop disitu,,pak Darka diem disitu,,,balik badan,,Dena mau ke kamar mandi,,jangan liat" tambah Dena dengan lantang. Untung saja dirumah ini setiap kamar kedap suara jadi mau seberisik apapun dari dalam nggak bakal kedengaran dari luar. Darka pun membalikkan tubuhnya menurut i kemauan Dena karena dia juga agak shock atas kejadian tadi.

Terdengar suara pintu , tandanya Dena sudah masuk kamar mandi,darka membalikkan badannya lagi dan menuju sofa untuk duduk menunggu Dena selesai mandi. Tak lama kemudian munculah Dena dari balik pintu kamar mandi dan sudah menggenakan baju.
Dena agak gugup dan malu setelah kejadian itu.

" Kenapa kamu keluar nggak pakai baju?" Tanya darka

" Dena lupa,lagian mau minta tolong pak Darka eh pak Darka nya nggak nyaut,yaudah Dena keluar" jawab Dena

" Lagian pak Darka masuk nggak liat liat" tambah Dena tak terima

" Ini kan kamar saya,lah siapa suruh kamu lupa bawa baju ganti" ucap Darka

" Ya ...lupa itu manusiawi pak" jawab Dena sebal .

" Yaudah mending pak Darka mandi deh" ucap Dena

" Yayaya saya mandi" jawab Darka. Darka pun memasuki kamar mandi. Sedangkan Dena kini duduk didepan cermin sambil mengoleskan sedikit bedak di wajahnya dan memakai ka liptint di bibirnya agar terlihat lebih fresh. Ya Dena hanya memakai itu saja karena ia tak suka dandan menor menurut nya itu berlebihan. Karena pada dasarnya Dena hanya memolesi wajahnya dengan sedikit sentuhan itu saja sudah terlihat cantik.

Ceklek
Suara bersumber dari pintu kamar mandi yang terbuka dan terihat darka yang sama seperti kemarin hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggang untuk menutupi area bawahnya sedangkan dadanya dibiarkan telanjang membuat jantung Dena berdetak kencang melihat penampilan darka .

" Iihh...Pak Darka kenapa sih nggak sekalian ganti baju di kamar mandi." Ucap Dena sambil menetralkan detak jantungnya.

" Terserah saya lah, saya juga sudah terbiasa,,kamu juga harus terbiasa dengan kebiasaan saya" jawab Darka santai tak memperdulikan bagaimana kondisi jantung Dena yang tak karuan.

Dena pun memalingkan wajahnya saat darka memakai baju. Tak lama kemudian Darka telah memakai bajunya , perpaduan Hem putih dan celana panjang hitam . Terlihat sangat sempurna ,entahlah pakai baju apapun Darka terlihat sangat tampan .

" Yaudah ayo kita berangkat,kamu bawa koper yang ini , sisanya bakar saya yang bawa" ucap Darka lalu mereka berdua keluar kamar ,dan berpamitan ke mama dan papa .

" Pa ,ma .. kita mau pamit" ucap Darka sambil mencium punggung tangan keduanya diikuti dengan Dena .

" Kalian hati hati ya" ucap Nadya

" Kalau ada masalah dalam keluarga harus dihadapi jangan lari. Dan jaga keluarga kalian" tambah Fatir papa Darka

" Iya pa,ma" jawab Dena

" Jaga menantu mama loh ka" ucap Nadya sambil memeluk Dena sedangkan Dena hanya tersenyum membuat lesung pipinya terlihat.

" Iya ma" jawab Darka

" Oh iya satu lagi ,jangan lupa bikinin mama sama papa cucu" tambah Nadya.sedangkan dua sejoli hanya tersenyum.

" Nanti sering sering kesini ya" ucap Nadya lagi

" Iya ma ,nanti Dena sama pak Darka akan sering sering kesini" jawab Dena yang tak sadar memanggil suaminya pak didepan mertuanya.

" Kamu masih panggil darka dengan sebutan pak,,nggak ada panggilan khusus gitu?" Tanay Nadya yang tertawa pelan Mendengar panggilan Dena ke Darka .

" Hehehe iya mah,,habis Dena belum terbiasa ma ,,nanti Dena panggil mas Darka kok ma" jawab Dena .

" Iya mama maklumin kok" ucap Nadya

" Yaudah Darka sama Dena berangkat dulu, assalamualaikum" pamit Darka .

" Waalaikumsalam" jawab salam Nadya dan fatir


Bersambung

Dosenku Suamiku (On Going)Where stories live. Discover now