Chapter 5

54K 3.9K 155
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

Pagi ini Queen sudah siap dengan gaya pakaiannya yang sederhana yaitu baju kaos dan celana jeans tidak ketat.

Queen berencana melamar pekerjaan, mungkin menjadi pelayan di kafe seperti ditempat tinggalnya dulu. Queen akan mencari pekerjaan yang dekat dengan sekolahnya agar mudah membagi waktu.

Untuk masalah beasiswa, ternyata sudah diurus kepsek sekolahnya dulu.  Seragam Queen juga sudah diambil, tinggal berangkat ke sekolah saja besok.

Di tengah jalan Queen berhenti disebuah kafe yang tidak terlalu besar.

"Semoga diterima." batin Queen berharap.

"Maaf mba tidak ada lowongan kerja disini." Kata wanita yang ada di kasir bahkan sebelum Queen bertanya.

"Gak ada ya mba, saya permisi" pamit Queen lalu keluar dari kafe.

"Semangat Queen masih ada banyak tempat kerja." ujar Queen optimis.

Berjalan kesana-kemari hingga sore hari kemudian, akhirnya Queen diterima kerja di kafe samping tidak jauh dari sekolahnya, lumayan tinggal jalan kaki tidak perlu pakai ongkos.

"Makasih kak udah terima Queen kerja disini."

"Hm, besok kamu sudah bisa masuk kerja." kata bosnya.

"Siap kak, kalo gitu Queen pulang dulu kak."

"Ya, hati-hati."

🦄🦄🦄

Disepanjang jalan Queen terus
tersenyum sambil bersenandung ria
Karena akhirnya ia mendapat pekerjaan, hingga tiba-tiba..

Brukk

Ada sebuah motor yang menyerempet Queen hingga gadis itu terjatuh di tepi jalan.

"Kakak itu kok gak nolongin Queen sih" pikirnya sambil mengusap sikunya yang luka dan sedikit berdarah.

Queen merasa kesal saat ia terjatuh tapi tidak ditolongi. Queen mendongak menatap lelaki itu.

"Kak" panggil Queen.

"Hm" jawabnya dari balik helm.

Ciri-ciri orang gak merasa bersalah, menurut Queen

"Kakak gak mau nolongin Queen?"

"Nggak!"

"Ish tolongin, Queen jatuh kan gara-gara kakak" rengek Queen.

Bukanya menjawab dia malah bertanya, "lo punya tangan?"

"Punya" Queen mengangguk polos.

"Berdiri sendiri" ucapnya dengan suara beratnya, uh menggoda.

"Tapi kaki Queen sakit" Queen memelas.

"Bodo." jawabnya Cuek.

"Ish kakak! pokoknya bantuin Queen berdiri cepet."

"Gak!"

"Kalo gak mau Queen nangis nih."

"Nangis aja."

"Ih yaudah Queen nangis nih."

1

2

2

"Emang gue pikirin." ucapnya lalu melenggang pergi mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

"Huaaaa Kakak! Queen kan belum di tolongin, kok malah pergi. hiks, hiks." tangis Queen kencang hingga dua orang ibu-ibu mendekatinya.

"Kenapa nangis dek?" tanya ibu-ibu itu.

"Queen diserempet motor terus jatuh bu." jelas Queen masih menangis.

"Orang yang nyerempet mana dek?" tanya ibu satunya.

"Kabur bu padahalkan belum nolongin Queen hiks hiks."

"Aduh dek yaudah ibu bantuin nanti ibu obatin luka kamu."

Ibu-ibu itu membantu Queen berdiri dan membawa Queen ke rumah mereka untuk diobati.

🦄🦄🦄

Drrt Drrt

Bunyi deringan hp membuat seseorang yang sedang tidur nyenyak di kasur menjadi terganggu, setelah sadar ia mengambil hp-nya dan mengangkat panggilan dari orang yang beraninya mengganggu waktu tidurnya.

"Woy Val Lo dimana! udah pada ditungguin sama yang lain, gece lama lo udah mau sore nih" teriak orang diseberang sana.

"Rumah."

"Masih di rumah? cepetan woy! yang lain udah nungguin lo, pak ghani juga nungguin dari tasi"

"Hm, gue berangkat." Ia langsung menutup sambungan itu dan bersiap pergi.

Lewat beberapa menit, ia sudah selesai bersiap lalu segera keluar rumah dan mengeluarkan motornya dari garasi.

Lelaki itu bernama Novaleo Regan Ganendra, dia anak nomor dua dari tiga bersaudara. Orang tuanya sudah berpisah, kakak dan adiknya tinggal bersama mamanya sementara Noval memilih tinggal bersama sang papa.

Hidupnya berubah setelah perpisahan kedua orang tuanya, dulu Noval orang yang penurut dan betah dirumah. Entahlah sekarang saat masuk pergaulan yang berbeda Noval jadi selalu pulang malam, terlambat sekolah dan suka tawuran. Tidak mengikuti aturan orangtuanya lagi.

Karena terburu-buru, Noval menambah kecepatan motornya. Ia tidak terlalu fokus hingga dirinya tak sadar telah menyerempet seorang gadis.

Menurut Noval gadis itu sangat lucu karena bukannya marah, dia malah menyuruhnya membantunya berdiri.

Sebenarnya Noval ingin membantu gadis itu namun ia ingat sudah telat janjian dengan para sahabatnya jadi Noval langsung pergi meninggalkan gadis itu.

"Sorry." gumam Noval menatap arah jalan.

Selama diperjalanan Noval tidak berhenti memikirkan gadis yang ia tabrak, bukan tidak bisa berhenti hanya saja pikirannya selalu terbayang gadis itu. Apalagi wajahnya mirip dengan seorang yang dulu ada dihatinya.

Tapi Satu Kata Untuk Dirinya.

Dia Terpesona.

🦄🦄🦄

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan follow akun ini!

Hargai karya orang dengan Vote dan komen di part ini.

Sekian..

QUEENERAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant