Chapter 3

57.6K 4.1K 95
                                    

🦄 QUEENERA 🦄

Tok Tok

"Masuk." Bu Vira yang sedang mengajar mempersilahkan seseorang masuk.

"Permisi bu." ucap seorang yang masuk.
Seorang siswi dari kelas lain.

"Iya, ada apa?"

"Saya mau manggil Queen bu disuruh
ke ruang kepala sekolah." jelasnya.

"Queen silahkan." ucap bu Vira menoleh pada anak muridnya.

Queen yang menyadari pun segera berdiri dari kursinya dan keluar kelas bersama orang tadi.

Skip

Ruang Kepsek

"Permisi pak." ucap Queen saat didepan pintu ruang kepsek.

"Iya." kata orang yang didalam.

"Ada apa pak manggil Queen." tanya Queen saat sudah duduk.

"Begini minggu depan ada olimpiade sains dan pastinya kamu yang mewakilkan sekolah ini, kamu mau?" jelas kepsek tersebut.

"Tempatnya dimana pak?"

"Jakarta."

"Mau pak hm tapi Queen izin dulu sana bunda." ucap Queen.

"Iya kamu bisa minta izin dulu, semoga kamu bisa, jikalau menang karena hadiahnya kamu bisa dapat beasiswa di sana dan ini kesempatan kamu bukan karena di sana fasilitasnya lengkap."

Queen termenung, "Iya pak saya usahakan supaya diizinkan dan berusaha untuk menang."

"Oh ya kamu tidak sendirian kok, ada 3 perwakilan kelas lain nanti."

"saya permisi." pamit Queen keluar ruangan menuju kelasnya.

🦄🦄🦄

Pulang sekolah Queen bergegas pergi ketempat kerjanya.

Sesampainya di sana.

"Queen telat gak kak?" tanya Queen dengan nafas tersengal-sengal karena berlari untuk sampai ke kafe.

"Gak kok masih ada lima menit lagi." jawab Kak Nita itu namanya.

"Yaudah kak Queen kebelakang dulu mau gantiin baju." ucap Queen.

"Sip, kayaknya hari ini bakal rame."
ujar kak Nita lalu pergi untuk mengantarkan pesanan.

Selesai berganti pakaian Queen langsung melayani pelanggan, ya ia memang bekerja sebagai waiters atau terkadang yang mengantarkan pesanan.

Benar kata kak Nia hari ini memang banyak pelanggan yang datang hingga pukul 9 malam Queem baru selesai bekerja karena biasanya ia pulang jam 8 malam.

"Queen kamu udah selesai beres-beres nya?"

"Sebentar lagi kak." balas Queen seraya masih mengelap meja.

"Kamu pulangnya bareng kakak ya soalnya ini sudah malam apalagi kamu perempuan!" Titah kak Nia dan Queen mengangguk.

"Ayo kak." ucap Queen seraya mengambil tas setelah itu berjalan keluar kafe bersama kak Nia.

Beberapa menit kemudian akhirnya sampai di Panti Asuhan Mutiara.

"Terima kasih kak udah nganterin Queen."

"Sama-sama Queen kalo gitu kakak langsung pulang ya." pamit kak Nia.

"Hati-hati kak." peringat Queen diangguki oleh kak Nia.

Setelah kak Nia pergi Queen masuk kedalam panti dan melihat ada Bunda yang sedang menyetrika baju.

"Bunda." panggil Queen sambil berjalan mendekati bunda.

"Kamu baru pulang biasanya jam 8 sudah pulang?" ucap bunda menatap kearah Queen.

"Iya tadi kafenya rame banget jadi sampai malem." kata Queen lelah.

"Ooh yaudah sana masuk kamar terus tidur."

Bukannya pergi ke kamar, Queen beralih duduk disebelah bunda.

"Bunda disekolah Queen akan ikut Olimpiade lagi."

"Terus?"

"Hadiahnya kali ini beda, hadiahnya Queen bakal dapet beasiswa di Jakarta."

Bunda terdiam lalu menatap Queen.
"Jakarta."

Queen mengangguk pelan. "kata bunda kemungkinan keluarga Queen ada di kota itu."

"Lalu kamu ingin bertemu dengan mereka?"

"Queen sudah lama membayangkan akan bertemu mereka, selain itu Queen juga ingin bersekolah di Jakarta yang fasilitasnya lebih lengkap."

"Bunda dukung apa yang Queen mau." ucap bunda menitikkan air mata.

"Bunda ngijinin kan misalnya Queen dapet beasiswa di Jakarta?" tanya Queen di pelukan bunda.

"Tentu, semoga kamu menang ya."

"Insyaallah bun." ucap bunda masih berpelukan dengan bunda sambil menangis.

🦄🦄🦄

Queen berjalan menaiki panggung karena ia berhasil mendapat juara di olimpiade sains minggu kemarin.

"Selamat Queen." ucap kepsek pada Queen.

"Terima Kasih pak." balas Queen.

"Besok kamu bisa berangkat untuk mengambilpaket beasiswa mu."

"Iya pak." kemudian turun dari panggung.

Kring Kring

Bel pulang sekolah berbunyi. Queen dengan senyum mengembang keluar dari kelas.

Senyumnya pudar saat Tiara dan kedua temannya berdiri di depan Queen sambil bersedekap dada menatapnya sinis.

"Tiara, ada apa." cicit Queen sambil menunduk, jari-jarinya meremas rok.

"Wah gue baru denger ternyata lo dapat beasiswa buat sekolah di jakarta."

Prok Prok

Tiara bertepuk tangan kemudian berjalan memutari Queen.

"Hebat lo ya."

"Sedih berarti kita gak bakalan ketemu lagi."

Queen mendongak menatap Tiara yang sepertinya ingin melakukan sesuatu padanya.

"Guys, bawa dia."

"Tiara mau bawa Queen kemana?"

Queen berusaha memberontak apalah daya kedua tangannya dipegangi teman Tiara.

Bruk!

Tiara mendorong jatuh Queen ke tanah, ternyata mereka bertiga membawa Queen kebelakang sekolah yang sepi.

"Sebagai hari perpisahan gimana kalau kita buat perayaan?" Tanya Tiara melembut, Queen merinding sendiri mendengarnya.

"Queen lo mau kan?" Queen menggeleng keras, ia berusaha bangkit tapi tubuhnya didorong kembali dan berakhir jatuh tersungkur.

"Sayangnya gue udah bawa alat-alatnya, itu semua cuma buat Lo!"

"Guys, mulai!"

Dimulai dari memecahkan telur di atas kepala Queen, gadis itu hanya tertunduk diam.

Lanjut menaburkan tepung terigu dan terakhir, Tiara menyiram seember air bekas pel hingga membuat tubuh Queen kotor, basah dan bau.

"Hahaha." Tiara dan kedua temannya tertawa puas lalu meninggalkan Queen sendiri.

Queen hanya bisa mengepalkan tangan, tak pernah bisa melawan menyebabkan dirinya selalu ditindas.

🦄🦄🦄

Tinggalkan jejak dengan cara Vote dan komen.

Tandai jika ada typo!

Jangan lupa follow akun ini!

Sekian..

QUEENERADär berättelser lever. Upptäck nu