𝗶. 𝗻𝗲𝘄 𝗽𝗮𝗴𝗲 🌈☁️

1.7K 236 115
                                    

hari ini, tepat dimana aku mendapati satu hari untuk singgah disini.

bisa dibilang sekarang aku pindah sekolah karena, jarak dari glasgow ke london kerap menghabiskan 6 jam.

semuanya mulai dari administrasi dan lain-lain sudah diurusi oleh bibiku.

aku sangat berterimakasih kepadanya.

dan sekarang aku ingin memulai lembaran baru dari kehidupan yang aku jalani saat ini.

aku baru inget jika hari ini adalah hari pertamaku untuk bersekolah di kota london.

tapi, aku males banget.

hari senin adalah hari terburuk untukku.

alarm pun berguncang kesana kemari.

suara menggelegar yang menyeruaki penjuru ruangan.

tetapi, aku tetap dengan posisi yang sama yaitu, dengan posisi berbaring namun, mataku terbuka perlahan-lahan.

aku masih ngantuk.

tiba-tiba ada suara dari balkon tepatnya di jendela.

tok
tok
tok

aku tetap tidak menghiraukan suara itu.

tetapi, semakin ku biarkan.

suara itu semakin keras dan mengganggu tidurku.

aku pun terbangun dengan sebal dan membukakan jendela tersebut.

"siapa sih yang ganggu orang tidur?!", nada bicaraku pun sedikit tinggi.

aku kaget.

aku baru inget kalo aku dan manusia brengsek sekarang tetanggaan.

dihadapanku kini louis.

iya, dia seorang louis partridge.

dia beranjak ke sofaku dan sambil memainkan ponselnya.

dia beranjak ke sofaku dan sambil memainkan ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"oh lou, aku kira siapa. kamu ngapain kesini?" ucapku yang datar dan sedari ingin berbalik badan karena, aku masih malas berbicara dengan seorang mantan.

aku ulangi, m a n t a n.

namun, tangannya dengan cepat menahan tanganku agar posisiku tak menjauh darinya.

dia menarikku ke sofa tersebut.

aku pun menepis tangannya.

"kamu mau apa sebenernya? i don't have much time right now", aku pun beranjak dari sofa tersebut.

"i want you" louis pun berkata dengan deru nafas yang sangat tercekat dibagian lehernya untuk mengucapkan 3 kata.

aku tak menggubris apa yang dia katakan.

lalu, aku reflek untuk mendorongnya keluar dari kamarku.

"can you get out from my room? aku mau siap-siap untuk pergi ke sekolah, nanti keburu telat", aku pun mendorong tubuh louis dari sofa untuk pergi dari rumahku.

"alright, aku akan tunggu di teras balkon", aku menghembuskan nafas dengan kesal karena, ulahnya yang aku suruh balik namun, dia tak mau.

45 menit kemudian, aku sudah selesai dengan aktivitasku.

lalu, aku pergi ke balkon untuk memastikan si louis masih ada atau tidak.

ternyata, masih.

dia setia menunggu di balkon tersebut, dan aku merasa iba untuk melihatnya karena, dia seperti gelandangan yang terlantar untuk menunggu majikannya.

aku pun membuka percakapan.

"lou? are u still there?", tanyaku dengan nada yang pelan.

"yes, im still here ms. reene. kenapa?", jawabnya dengan menoleh ke arahku dan memasukkan ponselnya.

"mau sarapan bareng?", tanyaku dengan menelan ludah dengan sangat kasar.

"of course!", seru louis yang beranjak dari duduknya menuju bawah tangga.

sesampainya dibawah tangga, bibiku menyapa louis dengan ramah.

"hey lou, kamu dapat temen baru sekarang. ini keponakan bibi tinggal di-".

"kita udah kenal, bi", potongku cepat dan singkat.

"iya, mrs. davies. ini dulu si patrice temen louis di sekolah lama tapi, gatau kalau sekarang masih satu sekolah atau gak", jelas louis panjang nan lebar.

"hm, kalian satu sekolah kok", ucap bibiku sambil menyiapkan roti bakar dan susu untuk kami sarapan.

kalau paman?

dia sudah berangkat daritadi karena, dia harus mengejar target penjualan dari kantornya. maka, dia harus datang lebih awal agar lebih cepat mempromosikan produk dari perusahaannya.

lalu, aku masih tak menggubris apapun yang dikatakan dan berusaha meninggalkannya.

"kau masih mau disitu atau ingin makan", tawarku tanpa melihat kearahnya.

lalu, dia pun mengikutiku.

kami berdua pun sarapan dengan tenang tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.





to be continued - frail,
ngebosenin gak? maaf, masih pendek banget hue :(

𝗳𝗿𝗮𝗶𝗹 | ˡᵖWhere stories live. Discover now