𝘅𝘃. 𝘀𝗽𝗶𝗹𝗹 𝘁𝗵𝗲 𝘁𝗿𝘂𝘁𝗵 🌈☁️

261 62 8
                                    

╰☆ william's side :::'

aku membawakan minuman, aku tau dia pasti capek banget hari ini.

aku sebenarnya sangat kasihan dengannya, kenapa hidupnya selalu saja ada masalah.

aku selama ini menyukainya tanpa sepengetahuan darinya.

selama ini, aku mencari keberadaannya dia ada dimana.

dan akhirnya kita bertemu dengan kejadian yang sangat sepele.

yakni, tak sengaja dia menabrak photographer-ku.

aku sangat senang, akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya.

hmm, mungkin aku hanya dianggap sebagai adiknya?

melainkan dipikirannya kini sering dihantui oleh louis.

mungkin aku tak bisa memiliki kesempatan bersamanya namun, louis lah yang memiliki peluang untuk bersama dengannya.

aku tak masalah dengan hal itu, kebahagiaannya patricia adalah kebahagiaanku juga.

baru saja aku melangkahkan kakiku keluar dari dapur.

aku bisa melihat ia sedang tertidur pulas.

tampang yang sangat sempurna itu masih melekat pada dirinya.

tak salah jika aku mencintainya begitu dalam.

ponselnya berdering bahwa, ada tanda notifikasi masuk.

aku menaruh minuman-minuman yang telah aku siapkan diatas meja.

aku pun beralih untuk mengambil ponsel dari tangan patricia.

kini, aku bisa dibilang sangat lancang tetapi, aku sangat penasaran notifikasi apa itu.

eleanor davies (now)
louis tetep gamau pulang, dia akan setia menunggumu. ya kalo gitu kamu yang pulang kesini, kasian kakaknya louis bolak-balik ngecek keadaan louis
delivered

louis lagi, louis lagi.

aku tau diantara patricia dengan louis kini ditimpa berbagai konflik.

lalu, aku menaruh ponsel patricia diatas meja dan membiarkan mati sendiri alias locked mode.

aku beralih untuk mengelus-elus rambutnya dan aku tersenyum sendiri.

entah mengapa, aku selalu tersenyum saat melihatnya.

aku sangat tak tega jika dia tidur di sofa seperti ini.

aku pindahkan dia ke kasur yang ada didalam kamar, menghidupkan air conditioner, dan menyelimutinya.

tak lama kemudian, ponsel patricia berdering. ada tanda telepon masuk.

eleanor davies is calling...

aku diam, aku ingin mengangkat telepon dari bibinya itu.

aku tak pernah bertemu dengannya lagi semenjak kejadian savannah terbunuh waktu itu.

terakhir kali, saat di rumah sakit.

aku menghembuskan nafas berkali-kali dan mengangkat telepon itu.

"hello? ms. davies?"

"ini siapa? patricia kemana? kamu culik ya?"

"santai bi, haha. ini william bi. masa ga inget sama william?"

"OH INI WILLIAM? YA AMPUN, UDAH LAMA GA KETEMU"

"iya bi, hehe. btw, nada bicaranya diturunkan sedikit ya bi. disini kedengerannya kenceng banget"

"hehe iya maaf, kamu lagi reunian sama patricia ya? kalo iya, kamu lanjutkan saja"

reunian? sejak kapan aku berada satu tingkat dengannya? bukankah dia lebih tua dariku?

"h-hm, i-iya"

"yaudah bibi tutup teleponnya ya, nanti disambung lagi. kalo bisa suruh patricia yang ngangkat"

"iya bi, see u soon"

"see u soon too"

tut tut tut...

sambungan telepon terputus.

aku menaruh ponselnya kembali di atas meja yang berada di kamar.

aku akan menemaninya dan berjanji bahwa diriku akan membuat patricia bahagia ditanganku dan sesegera mungkin menghilangkan bermacam-macam konflik didalam hidupnya.








to be continued - frail,
lagi mood buat nulis lagi sumpah :")

𝗳𝗿𝗮𝗶𝗹 | ˡᵖWhere stories live. Discover now