𝘃𝗶𝗶𝗶. 𝘀𝘂𝗰𝗵 𝗮 𝗺𝗮𝘀𝘁𝗲𝗿𝗽𝗶𝗲𝗰𝗲 🌈☁️

402 106 25
                                    

di dalam perjalanan, yang dirasakan hanyalah hening dan sunyi.

tanpa memakan waktu yang lama, aku pun tak menyadari jika kita sudah sampai di tempat yang telah dijanjikan louis.

"ini kita dimana?", aku bingung jika mobil ini terhenti di parkiran yang begitu ramai.

"udah tunggu aja, nanti kamu tau sendiri kok", ucap louis yang membuka seat belt untuk beranjak keluar.

memang tempat ini familiar bagiku namun, aku juga baru pindah kesini dan mungkin ini adalah sesuatu yang merupakan maskotnya di kota ini.

lalu, louis membukakan pintu mobilnya untukku.

aku dipuja seperti tuan putri dan ia seperti pengawalku.

tiba-tiba, louis menutup mataku dengan kain syal yang ia telah siapkan.

aku heran sejak kapan louis membawa kain itu.

louis pun menuntunku menuju ke dalam.

"ini kita mau kemana sih? kok pake-pake tutup mata segala?", aku menggerutu jika dia memakai aksi "sok surprise".

"kamu nurut aja ya ms. reene", louis masih tetap sibuk untuk mengikatkan talinya agar penglihatanku dapat tertutup.

kita berdua melangkahkan kaki tanpa henti. mungkin tempat yang dimaksud belum sampai.

tiba-tiba, louis berhenti menuntunku. mungkin kita sudah sampai.

"kamu sudah siap?", tanyanya yang bikin aku gugup saat ini.

"sudah kok", aku pun menjawab dengan penuh semangat dan penasaran emang tempat apa sih.

"okay", lalu ia membukakan kain yang terpaut dengan penglihatanku.

sekarang ia berhasil membuatku terpana, ia membawaku ke tempat wisata yang aku impikan untuk jalan-jalan disini.

namanya london eye.

aku terharu, dia masih ingat dengan wish list-ku yang sempat aku ucapkan dulu saat kita berdua masih berpacaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aku terharu, dia masih ingat dengan wish list-ku yang sempat aku ucapkan dulu saat kita berdua masih berpacaran.

"sumpah, tempat ini masih tercantum di wish list-ku. aku bener-bener gak nyangka aja kok bisa kamu masih inget?", aku senang saat aku tau ia membawaku ke tempat yang memang aku ingin kunjungi namun, terhalang oleh jarak.

"bagaimana aku bisa lupa denganmu?", ia pun menatapku lebih dalam dan tersenyum sekilas.

"kan kita sudah tak pernah menjalin hubungan apa-apa lagi saat ini kecuali teman", jelasku yang memang itu sudah menjadi faktanya.

nasi sudah menjadi bubur, takkan bisa kembali lagi.

mungkin suatu saat nanti, atau jika memang takdir.

louis pun terkejut dan terdiam saat aku menekankan pada kata teman. tiba-tiba, ia melamun dan tak menghiraukan saat aku berbicara dengannya.

"lou? louis? are u okay? don't tell me that u're not okay right now", aku pun berusaha untuk menyadarkannya dengan menepuk sebelah pundaknya.

"o-oh of course, im okay right now. don't need to worry about it", ia tersadar dan menggenggam tanganku.

aku pun mengajak dia untuk memesan tiket karena, jika tak dipesan secepatnya maka, tiketnya akan cepat habis.

tempat ini sangat ramai sekali, terlebih lagi hari ini adalah akhir pekan.

aku pun sudah memesan tiket untuk kita berdua masuk lalu, kita berdua memutuskan untuk naik dan siap untuk menyambut pemandangan yang indah dari ketinggian.

"aku gak pernah menyangka juga kalo pemandangan dari atas sini cukup bagus juga. aku bisa ngeliat kota dan sungai yang mengiringi pemandangan ini, sangat menakjubkan", ujarku yang memang aku bisa deskripsikan bahwa tempat ini sangat bagus sekali.

aku pun memotret pemandangan tersebut dari ketinggian ini.

"syukurlah kalo kamu suka", ia pun juga memandangi pemandangan diluar sana sama sepertiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"syukurlah kalo kamu suka", ia pun juga memandangi pemandangan diluar sana sama sepertiku.

aku mencoba untuk tersenyum.

dan aku tak tau harus berterimakasih kepadanya.

ia berhasil untuk memenuhi wish list-ku.














to be continued - frail,
maaf banget baru sempet update hari ini, aku janjinya kemarin tapi, aku lagi hectic banget di rl :<

𝗳𝗿𝗮𝗶𝗹 | ˡᵖWhere stories live. Discover now