Awas Nanti Jatuh Cinta

648 45 131
                                    

Note: lagi-lagi terinspirasi dari sg atun. 


Selamat membaca  ______________________________________ Kodrat seorang gadis bernama Lilyana Cantika Keyreen adalah bawel, dan itu sudah tidak bisa disangkal lagi bagi siapa-siapa termasuk keluarga dan sahabatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
______________________________________
Kodrat seorang gadis bernama Lilyana Cantika Keyreen adalah bawel, dan itu sudah tidak bisa disangkal lagi bagi siapa-siapa termasuk keluarga dan sahabatnya.

Tiap pagi, siang, sore bahkan malam Lilyana akan terus berbicara tentang hal apapun, sudah dipastikan yang mendengar ingin segera menyumpal mulut Lilyana agar tidak terus berbicara dengan sebuah makanan atau dengan minuman yang diberikan obat tidur agar gadis 16 tahun itu berhenti berbicara.

"Tau gasih kemarin, kucing tetangga gue masuk ke halaman rumah. Gue yang emang geli lihat kucing, cepet-cepet masuk ke dalam rumah."

"Elah kucing doang Ly, lebay."

"Ihh ini beda Ra, bukan masalah cuma kucing doang, terus kemarin juga rencananya gue mau ke toko hewan buat beliin makanan kecoa sama cupang dirumah. Ya gara-gara tuh kucing, gue ga jadi keluar rumah nyebelin banget kan Raaa"

Yang disebut Ra oleh Lilyana hanya memutar matanya jengah, ya dia salah satu sahabat kecilnya bernama Mutiara Prayoga. Sebenarnya Mutiara bisa saja membiarkan Lilyana mengoceh sendiri tapi kali ini ia sedang mood dalam menjawabnya.

"Rumah sepi, gue gatau lagi harus gimana. Kasian juga peliharaan gue pada kelaperan. Dan gue gabisa apa-apa karena terjebak di dalam takut buat keluar rumahnya."

"LY, BISA KAN LEWAT PINTU BELAKANG." balas Mutiara sedikit menaikkan oktaf suaranya, ia yang biasanya kalem jika sudah berhadapan dengan Lilyana bisa emosi juga.

"Kalau kemarin gue bisa keluar pintu belakang gue juga ga akan cerita sama lo tentang hal ini Ra. Pintu belakang dikunci dan kuncinya dibawa Bi Inah ke pasar."

"Intinya apa Lilyana Cantika -eh cantikan Mutiara deh Kayreen.?!"

Lilyana tertawa melihat begitu pedenya Muitara mengatakan gadis itu yang lebih cantik darinya. "Ga suka amat sama nama gue yang ada cantiknya Ra." Lilyana mendorong bahu Mutiara pelan "Harusnya lo bersyukur bisa punya sahabat cantik gini kayak gu--"

"Ly, gue pulang deh! Capek males debat terus sama lo muter-muter tanpa tujuan!" Mutiara hendak pergi keluar rumah namun Lily menahannya. "Iya, iya. Gitu aja ngambek Ra... Gue nyuruh lo kesini buat temenin gue ke toko perlengkapan hewan, gue mau beli pelet ikan buat Atun sama makanan si Pri kitiw kecoa-kecoa gue juga."

"Gitu kek to the point dari gue dateng! Ribet, ngurusin lo yang bawel!!"

Mutiara menghela nafasnya dan membiarkan Lily menarik tangannya keluar rumah menuju tempat tujuan mereka.

Dalam perjalanan Lily masih saja mengoceh tentang apapun yang dilihatnya. "Ra, lo capek ga jalan kaki gini? Tuh tuh lihat orang pacaran itu bucin banget ya mereka naik motor harus berdua, ga ada niatan buat ajak kita juga apa nebeng sampai depan!"

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Where stories live. Discover now