LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]

Selamat Ulang Tahun Nucnuc

Note: Hiii! Welcome back again guys wkwk... Special Nuca Birthday, berlayar dan menghalu ke 2031 aja ya😁👍

Berangkat... 

⛴️

⛴️

.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

Muhammad Raja Giannuca Putra atau akrab di sapa Nuca, penyanyi asal Solo jebolan Indonesian Idol season X sebelas tahun lalu. Kini berarti ia sudah melanglang buana di dunia industri musik Indonesia kurang lebih 19 tahun lamanya. Karirnya dimulai sejak kecil dari ajang Kirana, Indonesia Mencari Bakat, dan tentu juga The Voice Kids. Hingga kini namanya makin dikenal menjadi musisi berbakat sekaligus produser musik juga.

Pria itu baru saja memasuki mobil setelah selesai di acara tapping salah satu tv nasional saat senja mulai menyapa di langit sana, tepat pintu mobilnya tertutup bertepatan juga dengan ponsel dalam saku celananya bergetar. Bibirnya tersungging ke atas saat melihat call id.

My Wife💍

.
.
.
.
.

'Hallo hubby... masih dimana nih?' suara dari sebrang sana langsung menyapa Nuca dengan pertanyaan yang makin membuatnya semakin tersenyum lebar.

'Ini baru aja masuk mobil, otw rumah kok. Kenapa, hm?'

'Aku lagi kepengen martabak manis yang banyak keju sama susu kayaknya enak deh.'

'Yaudah kamu beli dong sayang.' jawab Nuca seadanya dan mulai memakai seat-belt nya.

'Kamu yang beli lah, Mas Nucnuc!' Lyodra mendadak menaikan nada bicaranya karena Nuca yang tak peka.

Ya... Lyodra Ginting atau sekarang lebih dikenal dengan Ny. Lyodra Giannuca. Teman seperjuangan dan teman masa kecilnya Nuca, sekarang sudah menjadi teman hidupnya sejak empat tahun lalu. Who knows? Jodoh ternyata memang takkan kemana, tak jauh, sejauh apa mereka mengelak bahwa hanya best friend sejak dalam kandungan atau berteman biasa seperti yang lainnya, tapi garis takdir menentukan hal lain pada keduanya.

'Pesen online aja ya? Aku lagi ga deket ke tempat daerah martabak langganan kita, Lyo.' suara lembut Nuca tak pernah berubah, tetap menenangkan hati. Dan khusus untuk istrinya itu Nuca lebih melembutkan ucapannya. Terbayang akan melebur seperti apa perasaan Lyodra karena setiap heri begitu di istimewakan oleh seorang pria seperti Nuca.

'Aaa pokoknya kamu yang beli. Gapapa kok aku sama Nura nunggu lama, tapi maunya kamu yang harus beli martabak nya. Tolong ya hubby... Bm banget.' Lyodra terdengar merengek dan mengeluarkan jurus nada bicara manjanya untuk membujuk Nuca, suaminya untuk peka.

'Iya, iya aku yang beli, tapi gapapa ya kamu sama Nura nunggu lama? kan lumayan Jaksel ke Jakbar belum lagi antrinya.'

'Yeay...' Pekiknya senang, membuat Nuca jadi gemas sendiri membayangkan istrinya yang sudah tidak muda lagi tapi tetap manja seperti itu padanya.

'Gapapa kok aku nunggu, Mas. Makasih ya hubby... Nura bilang makasih juga nih ke daddy.' lanjutnya.

'Maacih danu'

Nuca tersenyum lagi mendengar suara imut dari Nura anaknya dengan Lyodra yang baru berusia empat tahun.

'Nura lagi apa, hm?'

'Nula lagi nonton pombob sama Moly.' suara cadel Nura langsung menyapa Nuca.

'Ya udah kamu di rumah jangan nakal ya, Daddy cari martabak nya dulu."