Indah pada waktunya

343 40 47
                                    

Note: Taulah ya


.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

"Om Jere..." pekik Aca dan Ara senang saat melihat Jeremy yang tiba-tiba datang ke rumah mereka .

"Hai ponakan-ponakan Om yang cantikk." Jeremy langsung mengendong keduanya bersamaan walaupun ditangannya juga ada dua papper bag.

"Tumben kamu ke Bandung Jer? Ada apa?" heran Lyra karena kedatangan Jeremy yang menurutnya mendadak itu.

"Ada yang perlu aku obrolin sama kamu Ly... Tentunya tentang—"

Lyra dengan cepat memotong karena takut Jeremy keceplosan tentang Ginuca di depan anak-anak. "Aca, Ara... Jangan di gendong gitu dong kasihan tuh Om Jere nya keberatan. Sana main lagi aja, Bunda mau ngobrol dulu sama Om Jere."

"Ini ada mainan baru juga buat kalian main. Di coba ya..." Jeremy langsung menurunkan keduanya sambil memberikan dua kantung yang dibawanya.

"Asikkk! Kita punya mainan baru nih Ca... Yuk kita main, yuk!" seru Ara yang diangguki Aca. "Yuk!"

Kini tersisa Lyra dan Jeremy di teras rumah kontrakan. Mereka memilih untuk mengobrol disini agar anak-anaknya tak terganggu.

"Jer... Kenapa Ginuca tiba-tiba bisa tau rumah kontrakanku ini kemarin. Apa kamu yang udah bocorin semuanya ke dia kalau aku sebenarnya aku emang tinggal di Bandung selama ini."

Jeremy terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pasti. "Dua hari lalu aku emang mengatakan hal jujur padanya kalau selama ini aku tahu kamu dimana ,Ly. Tapi untuk pertemuan tak disengaja itu, aku juga sama sekali tak menyangka ."

"Dan lihatlah ini, tanda yang dia berikan padaku setelah aku berkata jujur tentang kamu." unjuk Jeremy pada sudut bibirnya yang memiliki luka yang masih basah.

"Gue mau jujur ​​sama lo Nuc, kalau selama ini sebenernya gue tau keberadaan Lyra dimana." Jeremy tiba-tiba saja mendatangi rumah Ginuca dan mengatakan hal itu.

"APA?!"

Bugh

Satu tinjuan keras mendarat di pipi Jeremy hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya.

"Lo tau dan lo diem aja selama ini, Jer lihat gue ga pernah berhasil temuin Lyra!"

Dengan santai Jeremy menjawab lagi, "Gue cuman mau lihat lo senyesel apa kehilangan Lyra, Nuc."

"Tapi ga dengan begini, Jer. Lo tau kan gue udah berusaha buat memperbaiki kesalahan ini dari lama, tapi lo malah ulur itu semua sampai tujuh tahun lamanya. Terus berarti selama ini detektif suruhan gue kenapa susah banget buat nemuin Lyra juga karena ulah lo?"

Jeremy mengangguk, "Lyra yang emang minta tolong ke gue buat nutup semua akses biar lo ga pernah temuin dia lagi. Detektif lo udah gue bayar buat pura-pura kerja dengan hasil nihil."

Jeremy menceritakan singkat kejadian dua hari lalu pada Lyra. Dan sebenarnya ia pula yang berusaha membantu Ginuca juga untuk berbicara empat mata kemarin. Dengan mengunci dari luar.

"Oh jadi kamu juga yang kunciin aku dari dalam kemarin? Sampai aku ga bisa kerja seharian karena kejebak sama dia berduaan selama 3 jam lebih."

Jeremy menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Sorry Ly... Abisnya ga ada pilihan lain selain itu. Yang ada Nuca makin ngamuk kalau ga dibantuin."

"Tapi kamu yang malah ingkar janji sama aku, Jer! Aku udah bilang kan jangan buka akses aku ke dia, tapi karena semuanya udah terjadi ya percuma kalau ditutupi lagi."

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Where stories live. Discover now