TIGA PULUH LIMA - THE BABYMOON

4.2K 331 5
                                    

"Dam.. gue gak nyangka, ini beneran hari terakhir lo di kantor." Katanya. Bobby akhirnya mengizinkan Damar untuk menyusul Arini dan mendampinginya di kantor regional perusahaan mereka di Singapura setelah satu tahun lebih sengaja menahannya karena Bobby belum rela kehilangan satu lagi personil awal perusahaan ini setelah Bintang dan Arini. Namun setelah Bintang kembali, perlahan Bobby kembali mempertimbangkan permintaan Damar padanya. Arini dan Damar sudah selama berbulan-bulan menjalani long distance marriage. Beberapa bulan setelah pernikahannya dengan Alyssa, Arini dan Damar menyusul mereka.

"Lagian kan besok hari terakhir gue." Kata Damar.

"Iya.. besok gue cuti." Katanya.

"Oh iya.. have fun kalian berdua, dan good luck untuk rencana lo.." Kata Damar. "Finally ketemu." Kata Damar.

"You too.. gue bakal kehilangan lambe turah kantor ini setelah lo ke Singapura." Kata Damar.

"Lmao.. bangsat."

"Loh emang bener!" Katanya "Siapa nanti yang suka lambe kalau lo gak ada.." Katanya.

"Sialan.. lo gak usah khawatir, Bang Bobby gak perlu bantuan gue buat bikin kesel lo hahaha."

"Hm.. waktu bener-bener berlalu." Katanya.

"Iya.. I'm glad it really gets better everytime.. Bang Bintang balik, lo nikah dan bentar lagi mau punya bayi, gue nikah dan gak perlu LDM lagi, perusahaan doing very well.."

"Yap.. it gets better and better.."

"Sampein salam gue ke Alyssa, gue doain kehamilannya lancar terus. Arini juga titip salam, katanya doain untuk segera nyusul lo berdua punya dede bayi."

"Iya gue doain semoga lo sama Mba Arini cepet nyusul. Caca bilang makasih buat popcornnya kemarin, udah via telepon juga sih langsung mereka, tapi sekalian juga gue sampein ke lo. Dia udah ngidam banget dan bener-bener dikirim sama Mba Arini."

"Iya sama-sama, Arini bilang Al udah kayak adik cewek dia sendiri" Katanya. "Kondisi Al gimana?"

Chandra mengerti maksud pertanyaan Damar padanya. Setelah berita kehamilan Alyssa, istrinya itu mengajukan surat pengunduran diri baik untuk pekerjaannya dan juga program beasiswa doctoralnya. Alyssa tidak pernah menunjukkan rasa sedihnya padanya, namun ia tahu jika itu tidak mudah baginya, terutama ia harus menyerahkan mimpinya untuk melanjutkan S3 di Amerika. Ada sedikit perasaan bersalah yang Chandra rasakan karena ia sedikit banyak ikut andil untuk hal itu.

"She's alright now.. sebenernya dia gak pernah nunjukin kalau dia sedih karena gak jadi pergi ke Amerika buat nerusin sekolah, tapi gue tau dia kecewa. Entahlah.. gue kok punya rencana untuk ikut nemenin Caca sekolah nanti, kalau anak kita udah lahir dan siap buat dibawa keluar.."

"Resign dari perusahaan?"

"Hm.." Katanya sambil tersenyum. "Gue yakin Bang Bintang gak akan keberatan.. semoga, sekitar 3-4 tahun deh gue ijin.."

"Bang Bintang bakal keberatan sih karena yang resign itu elo, mentee kesayangannya.." Kata Damar.

"Bisa aja lo."

"Asli.. tapi kalau alasannya buat nemenin Caca dia mungkin bakal luluh." Kata Damar tidak mencoba melarang keputusannya. "Caca udah tau rencana lo ini?"

"Belom."

"Gue tebak sih Caca bakal gak bolehin lo resign." Katanya.

"Haha.. sok tau lo."

"Pasangan bucin kayak kalian berdua sih udah lah ketebak sama gue." Kata Damar. Memang ada kemungkinan Alyssa tidak akan mengijinkannya mengundurkan diri dari perusahaan ini, apalagi karena alasan ingin menemaninya bersekolah.

Tangled UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang