EPILOG - THE BABY (1)

5.1K 277 9
                                    

[it's been a while.. akhirnya epilog kisah ini rampung juga.. semoga masih banyak yang menunggu yaa.. Ada reuni singkat dari beberapa favorite couple di universe ini... Bintang, Leia, Arini, Damar, Keira, dan Bobby kembali.. Chapter ini akan terbagi menjadi 2 part.. please enjoy the last closure of the story.. Thank you.]
...
...


Arini berlari melintasi jogging track di dalam komplek apartemennya. Ia selalu suka memulai aktivitasnya dengan berolahraga pagi ketika suasana masih terlihat sepi, sebelum memulai kembali tanggung jawabnya sebagai CEO.

"Good morning." Sapa seorang pria yang berpapasan denganya yang ia kenali sebagai salah satu tetangga yang tinggal di komplek apartemen yang sama dengannya. Arini kemudian tersenyum.

"Good Morning Sam.." Katanya kemudian berlalu. Ia masih memiliki waktu setengah jam sebelum dirinya harus kembali dan bersiap untuk membangunkan suaminya, memasak sarapan dan pergi ke kantor. Damar pasti masih terlelap setelah lemburnya malam kemarin.

Sudah hampir dua tahun sejak ia menginjakkan kaki di Singapura dan mengemban tugas sebagai CEO Regional perusahaan start up-nya. Sempat mengalami hubungan jarak jauh dengan kekasih yang sekarang telah menjadi suaminya, sampai akhirnya ia kembali bekerja di tempat yang sama bersamanya. Hal yang membuat semuanya terasa semakin ringan, ia harus berterima kasih pada Bintang karena ia bersedia untuk kembali dan membantu Bobby memimpin perusahaan mereka di Indonesia.

Langkahnya berhenti ketika teleponnya berbunyi yang ternyata merupakan telepon dari Bintang.

"Rin.." Sapa Bintang.

"Yap.. what's wrong?" Tanya Arini sambil terengah. Ia terbiasa mendapat telepon rutin dari Bintang mengenai pekerjaan.

"Something happened." Kata Bintang. "Tapi ini bukan tentang kerjaan. Sesuatu yang lain.." Katanya.

"Sesuatu yang lain? explain.."

"Suami lo lagi ngapain sekarang? Gue telepon gak diangkat." Kata Bintang.

"Masih tidur kayaknya, kemarin mereka selesai malem banget." Kata Arini. "Negosiasinya alot." Arini berkata 'mereka' karena kali itu Chandra datang berkunjung untuk berdiskusi mengenai investasi teknologi yang akan mereka lakukan untuk perusahaannya di Indonesia.

"Chandra nginep di apartemen lo kan jadinya?" Tanya Bintang.

"Iya. Mana kemarin kita abis ngobrol lama."

"Ok.. gue mau minta tolong sama lo untuk bangunin dia sekarang.. bilang untuk ambil penerbangan paling pagi yang memungkinkan. Sebisa mungkin lo jangan buat dia panik.."

"Wait.. kenapa ini? apa yang terjadi?" Tanya Arini yang kini terdengar khawatir.

"Alyssa.. dia mulai kontraksi pagi ini."

"Hah?"

"Chandra akan sebel sama gue bertahun-tahun kalau dia sampe melewatkan momen kelahiran anak pertamanya karena disposisi mendadak gue." Kata Bintang.

"Omg.. Caca..Chandra bilang due date-nya 3 minggu lagi kemarin malem." Kata Arini mulai berlari berlawan arah menuju apartemennya.

"Nope.. lebih cepet, pagi ini Rin.. he has to be here.."

"Ok.. gue kabarin lo lagi nanti. Tapi gue gak ikut-ikut kalau Chandra bete ya.. bye." Kata Arini.

Arini sedikit khawatir namun kemudian ia tersenyum, ia akan memiliki keponakan baru.  Siapa yang menyangka seorang Chandra akan menjadi Ayah. Sungguh tidak terasa, namun bukankah waktu benar-benar terasa berlalu begitu cepat?

Tangled UpWhere stories live. Discover now