39~Tidak Mungkin

13K 958 148
                                    

Lama banget ya ga up?
Kalau kecepetan up takut kalian bosen ㅋㅋㅋ

Jadiiiii selamaatt membacaaa kaliaaann❤️

°°°°°°°°°°°°°°°

Sudah beberapa hari ini Ara dirawat dirumah sakit dengan teman-temannya atau pun teman-teman kakaknya datang untuk menjenguk dan menghiburnya agar tidak terlalu bosan di rumah sakit.

Semakin hari keadaan Ara pun semakin membaik bahkan dikatakan sudah hampir pulih dan mungkin hanya membutuhkan satu atau dua hari lagi untuk bisa pulang kerumah.

''Mom Ara bosaan~'' Rengek Ara kepada Dini yang sedari tadi bersamanya. Ya, mereka hanya berdua karena Putri sang Mamih dan Ranti sang Oma nya sedang dirumah mempersiapkan makan siang untuk yang lainnya.

''Bosan hem? Mau jalan-jalan ke taman?'' Tawar Dini yang diangguki semangat oleh Ara.

''Mau Mom mau!'' Antusias Ara.

''Yaudah mau jalan atau pake kursi roda?'' Tanya Dini.

''Jalan aja Mom. Ara udah kuat kok.'' Akhirnya mereka pun jalan menuju taman yang ada dirumah sakit itu.

'Sudah seharusnya kamu berada diantara kita sayang. Sudah seharusnya kamu bahagia sejak dulu. Maafkan kami yang telat menemukanmu. Dan kami janji akan memberikan semua yang seharusnya kamu dapatkan selama ini.' Lirih batin Dini mengingat selama ini anak gadisnya sangat menderita.

''Woah Mommy! Bunganya cantik sekali!'' Riang Ara yang langsung berjalan cepat mendekati taman bunga berwarna warni.

''Kamu suka sayang?'' Tanya Dini lembut dengan mengusap lembut kepala Ara.

''Suka banget Mommy. Liat bunga-bunga nya indah sekali. Tapi masih indah taman bunganya Mommy.'' Cengir Ara.

''Mommy kapan aku bisa pulang?'' Tanya Ara memeluk sang Mommy dari samping.

''Nanti kita tanyakan kepada dokter ya. Kalau kamu sudah kuat dan sembuh secara keseluruhan kemungkinan besok kamu sudah bisa pulang.'' Jelas Dini dengan lembut.

''Serius Mom? Yes! Ara pulang!'' Semangat Ara.

''Kenapa sih kamu pengen cepet pulang hem? Disini juga kan banyak yang nemenin.''

''Mommy tau. Aku kangeeennn banget sama kasurku hehe. Apalagi kalau dirumah Ara bisa makan sepuasnya gak kaya disini makan juga diatur mana gak ada rasanya lagi.'' Ucap Ara dengan cemberut mengingat makanan yang diberikan tadi sangat hambar menurutnya.

''Itu sehat sayang.''

''Bukan sehat Mommy tapi menyakiti peliharaanku di dalem perut.'' Ucap Ara dengan mengusap perutnya.

''Haha kamu lucu banget sih sayaangg. Mommy gemas sama kamu.'' Ucap Dini dengan menguyel-uyel pipi anaknya.

''Mommy. Mommy bahagia?'' Tanya Ara.

''Kenapa kamu tanya begitu sayang?'' Tanya Dini heran karena tiba-tiba saja anaknya secara random bertanya seperti itu.

''Tidak apa-apa. Ara hanya ingin tau apakah Mommy Ara yang cantik ini bahagia?''

''Yaampun sayang. Mommy sangat bahagia. Apalagi disaat kamu terlahir dan disaat kami menemukanmu lagi. Disitu perasaan Mommy semakin kesini semakin merasakan kebahagiaan tiada tara. Itu karena mu.'' Ucap Dini dengan lembut membuat Ara terharu.

"Mommy kenapa dulu Mommy tidak membuat anak perempuan lagi sebagai pengganti Ara?" Tanya Ara.

"Tidak sayang. Mommy dan Daddy sepakat untuk tidak menambah anak lagi. Dulu ketika Mommy tahu bahwa Mommy hamil lagi Mommy dan Daddy sangat bahagia. Apalagi saat kami tahu bahwa calon anak kami itu perempuan. Dan Mommy sama Daddy sepakat bahwa kamu adalah anak terakhir kami." Jelas Dini.

Very Possesive BrotherWhere stories live. Discover now