22~Bandara

18.8K 1.2K 19
                                    

Huhu aku up lagi!

Ada yang nungguin gak? 😢

°°°°°°°°°°°°°
Setelah kejadian dimana keluarga Ara mengetahui alasan mengapa Ara selalu bergumam mengenai uang. Mereka semua selalu berada disisi Ara dan menenangkannya.

Mereka memberitahu bahwa mereka tidak akan kembali. Karena mereka keluarga kandung Ara akan selalu melindungi Ara.

Hal itu pun berhasil membuat Ara membaik dan kembali seperti semula. Hari ini setelah satu hari Ara dirawat akhirnya Ara pulang.

Namun sebelum pulang ke rumah. Mereka semua mengantar Opa dan Oma nya ke bandara.

Ya, Zaki dan Ranti tetap pulang sesuai jadwal mereka dihari itu. Hanya saja penerbangan nya diundur menjadi jam 9 pagi.

''Opa Oma apa Ara gak bisa ikut kalian?'' Tanya Ara dengan memohon kepada Opa dan Omanya yang berada disisinya.

Ya, sekarang mereka sudah ada dijalan menuju bandara.

Ara satu mobil dengan Rian yang mengendarai mobil, Rion duduk disamping Rian, Ara dan Opa Oma berada dikursi belakang.

Sedangkan yang lain mengikuti mobil Ara dibelakang dengan mobil masing-masing.

''Tidak Boleh!'' Seru Rion dan Rian bersamaan.

''Ih Abang apaansih! Ara kan bicara sama Oma Opa.'' Ucap Ara kesal.

''Ya gak boleh dong sayang. Emang kamu mau ninggalin kita?'' Tanya Rion.

''Engga sih. Tapi bolehkan Opa Oma?'' Tanya Ara lagi.

''Boleh dong sayang.'' Ucap Zaki menjahili Rion dan Rian.

''Opa!'' Seru mereka berbarengan lagi. Membuat Ara, Zaki dan Ranti tertawa.

Senangnya mereka bisa menjahili cucu laki-laki dan Abang nya seperti itu. Kapan lagi coba mereka bisa menjahili kedua lelaki tampan itu.

Tidak terasa mereka pun telah sampai di bandara. Ketika mereka semua turun membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di bandara itu.

''Papih Daddy! Ara mau ikut Opa sama Oma!'' Seru Ara dengan senang. Membuat semua yang mendengar nya kaget. Kecuali Rion dan Rian yang mendengus kesal.

''Apa sayang? Daddy nggak salah dengar?'' Tanya Daddy Mahen memastikan. Ara pun menggeleng antusias sebagai jawabannya.

''Nggak dong Dad! Ara serius. Tanya Opa sama Oma mereka ngizinin kok.'' Jawab Ara dengan ceria.

''Sayang. Kamu mau ninggalin Papih?'' Tanya Papih Adri dengan raut wajah sendu.

''Hah? Enggak kok. Ara cuman mau ikut sama Oma Opa.'' Terang Ara.

''Nggak boleh!'' Seru Farhan, Zidan, Satria, Alde dan Bara secara bersamaan.

''Ish apa sih Kak Bang. Ara mau ikut pokoknya mau ikut. Titik.'' Ucap Ara lalu setelah itu Ara menarik lengan Opa dan Omanya.

Opa yang melihat mereka semua speechless seketika menunjukkan senyum kemenangan yang membuat mereka semakin mendengus kesal.

Sedangkan Mamih dan Mommy terlihat biasa saja karena mereka sudah tau rencana Zaki dan Ranti.

Saat mereka sadar bahwa Ara sudah tidak ada ditempatnya, mereka pun segera berlari menghampirinya.

''Opa Oma sepertinya kita berhasil menjahili mereka.'' Bisik Ara yang dibalas senyuman dan cubitan gemas di pipi Ara.

''Kamu hati-hati disini ya. Kalau ada apa-apa segera hubungi Opa oke?'' Tanya Zaki.

''Okeee Opa siap.'' Ucap Ara semangat dengan tangan menghormat.

''Oma akan merindukanmu. Sering-sering jenguk kami disana ya sayang.'' Ucap Oma sambil memeluk Ara.

''Baik Oma." Jawab Ara yang masih didalam pelukan Omanya.

Mereka yang melihat itu pun terheran kepada Oma dan adiknya berpelukan seperti itu. Kecuali Mamih dan Mommy yang menatap haru.

''Baiklah kami akan berangkat. Kalian tidak ingin mengucap selamat tinggal kepadaku?'' Tanya Zaki sarkas.

Mereka yang mendengar itu pun segera memeluk Zaki dan Ranti bergantian.

''Opa jangan bawa adikku.'' Rengek Alde.

''Hahaha tidak akan. Kami hanya menjahili kalian.'' Ucap Ranti sang Oma.

Mereka yang mendengar itupun langsung menganga tidak percaya atas apa yang mereka dengar.

Kami dikerjai? Jadi sedaritadi kami dikerjai? Ya Tuhan. Batin mereka semua.

''Ya sudah Opa sama Oma berangkat dulu. Jaga cucu perempuanku ini baik-baik. Jika kalian melanggarnya dan membuat dia terluka Opa akan benar-benar membawanya pergi.'' Ucap Zaki Tegas. Membuat semua yang mendengarnya segera menganggukan kepalanya.

''Hati-hati dijalan Opa Oma. Jangan lupa rinduin Ara ya!'' Teriak Ara ketika Zaki dan Ranti sudah menjauh.

Setelah mereka tidak melihat siluet Ranti dan Zaki mereka pun segera pulang menuju rumah. Para lelaki pun sekali lagi izin dari pekerjaan dan kuliahnya untuk meluangkan waktu dirumah.

Untuk Putrinya, Princess nya mereka rela melakukan apapun untuknya. Terlebih Ara yang baru pulang dari rumah sakit membuat mereka lebih memilih diam dirumah menjaga Ara daripada di kantor mengurus berkas.

''Kita mau pulang atau mau kemana dulu nih?'' Tanya Mamih.

''Pulang aja Mih. Kasian Ara cape perlu istirahat.'' Jawab Satria.

''Eh nggak kok Mih. Kalau kalian mau jalan-jalan dulu gapapa Ara ikut. Ara belum cape kok.'' Ucap Ara meyakinkan.

Namun Farhan tetaplah Farhan. Si keras kepala jika sudah A maka tetap A.

''Iya benar kata Farhan sayang. Kita pulang kamu harus banyak istirahat. Nanti setelah kamu benar-benar pulih kita jalan-jalan bareng gimana?'' Tawar Mommy.

''Serius Mom?'' Tanya Ara dengan berbinar.

''Iya Mommy serius.'' Jawab Mommy Dini sambil mengelus rambut Ara dengan sayang.

''Yasudah kita pulang ya.'' Putus sang Daddy.

Mereka pun segera menaiki mobil nya masing-masing. Yang kali ini Ara berada satu mobil dengan Farhan.

Disisi lain...

''Kita apakan uang dan handphone ini?'' Tanya seorang perempuan paruh baya.

''Aku ingin sekolah di Pratama's School Mah.'' Ucap anak perempuannya.

''Bukannya sekolah disana mahal? Lagipula jika uang ini kau pakai untuk sekolah di tempat mahal itu akan segera habis.'' Timpal seorang lelaki paruh baya.

''Kalau habis bukankah kita bisa meminta uang kepadanya lagi? Lagipula dia punya uang sebanyak ini pasti dia pun punya uang lain yang tidak kita ketahui.'' Ucap Perempuan yang disebut Mamah oleh sang anak perempuannya.

''Nah betul itu Pah. Lagian dia juga sekolah disana. Jadi kita bisa bebas untuk melakukan apapun.'' Ucap anak perempuan itu.

''Baiklah Papah setuju. Setidaknya dia harus balas budi kepada kita yang sudah merawatnya.'' Ucap seorang laki-laki yang menyebut dirinya sebagai Papah ini.

''Sepertinya akan lucu jika aku bermain dengannya sedikit di sekolah nanti.'' Gumam anak perempuan itu dengan smirk nya.

''Baiklah baiklah. Kita daftarkan kamu dulu agar besok kau bisa langsung sekolah disana.'' Ucap Mamahnya lalu berlalu untuk bersiap-siap dan langsung menuju sekolah yang dimaksudkan oleh anaknya.

Sedangkan di sekolah Pratama's

'Bukankah itu salah satu dari mereka?'

'Untuk apa dia kesini?'

'Tidak mungkin.'



°°°°°°°°°°°°°°°°

Kira-kira mereka siapa? Heum dari kemunculannya aja udah terasa aura negatifnya😂

Very Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang