20~Rumah Kontrakan

19.2K 1.2K 25
                                    

Happy Reading All!❤

°°°°°°°°°°°°

Akhirnya mereka pun sampai didepan rumah kontrakan yang dulu sempat ditempati Ara sebelum kejadian itu.

Mereka pun turun dan melihat keadaan didaerah sini. Memang sepi namun tidak seram.

''Eh neng Ara darimana aja? Ibu cari-cari soalnya waktu itu rumahnya gak dikunci mana berantakan lagi. Jadi ibu kunci.'' Ucap Ibu Ati pemilik rumah kontrakan yang Ara tinggali.

''Ada Bu nggak kemana-mana hehe. Oh iya Bu? Sekarang kuncinya ada di Ibu?'' Tanya Ara.

''Oh ada sebentar ya ibu cari dulu. Mau nunggu dirumah Ibu?'' Tawar ibu Ati.

''Eh boleh deh bu. Biar ibu gak bulak balik hehe.''

''Gak apa-apa atuh neng. Hayu neng.'' Setelah mengucapkan ajakan itu, Ibu Ati pergi menuju rumahnya yang disusul oleh Ara dibelakangnya.

Namun sebelum Ara melangkah untuk mengikuti Bu Ati terdengar sebuah suara yang membuat Ara mau tak mau berhenti.

''Abang ikut.'' Ucap Rion dengan tegas.

''No. Biar Ara aja. Kalian duduk yang tenang disitu dan tunggu Ara disini okey. Hanya sebentar.'' Setelah mengucap itu Ara bergegas pergi menyusul Ibu Ati tanpa mendengar balasan dari abang-abangnya yang misuh-misuh ditempat karena ditinggalkan begitu saja.

Setelah mendapat kunci rumah kontrakannya. Ara pun bergegas kembali kerumahnya dimana disana sudah ada para kakak dan abang nya yang menunggu.

Memang rumah nya ini berada dipinggir jalan besar muat mobil namun sepi. Rumah nya pun tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil tapi cukup untuk ditinggali satu orang sepertinya.

Ara pun membuka pintu rumahnya dengan hati-hati. Tidak lupa para kakak dan abangnya berjaga dibelakang Ara seperti seorang bodyguard.

Betapa tercengangnya mereka semua melihat keadaan rumah yang seperti kapal pecah.

Untungnya darah yang waktu itu ada dilantai-lantai sudah dibersihkan entah oleh siapa.

Ara pun dengan bergegas mencari hp nya tidak lupa dibantu oleh ketujuh kakaknya.

''Udah beli lagi aja kali de. Biar kita bayar uang kredit hp nya. Ntar kamu beli hp dari kita juga kok uangnya.'' Ucap Satria yang sedari tadi ikut mencari hp Ara.

''Bukan gitu Bang masalahnya di hp itu banyak foto-foto pacar aku.'' Lirih Ara.

''HAH PACAR?!'' Teriak semua orang disana minus Ara tentunya dan hal itu pun membuat Ara kaget mendengar suara mereka.

Adiknya yang polos ini mempunyai pacar? Tidak dapat dipercaya.

''Iya pacar-pacar Ara.'' Jawab Ara dengan santai setelah hilang keterkejutannya dan terus mencari hp nya. Tidak sadar dengan keadaan kakak-kakaknya tang tercengang mendengar ucapan Ara itu.

''Pacar-pacar?'' Tanya Alde bingung. ''Berapa orang?'' Lanjutnya.

''Sembilan orang harusnya dua belas tapi yang tiga udah jadi mantan. Dan Ara masih sayang sama mantan itu.'' Jawab Ara dengan santai lagi tidak lupa kali ini dengan kekehan. Karena Ara yakin, Kakak-kakaknya ini akan menganggap ucapan Ara itu fakta yang nyatanya hanya sebatas kehaluan.

''APA?!'' apakah tampang polos adiknya selama ini ditampilkan hanyalah sebuah topeng?

''Kenapa sih Kak Bang heboh banget.'' Saut Ara sesuai dengan ekspektasinya pasti Kakak-kakaknya akan bereaksi seperti ini.

''Kamu pacaran? Sama sembilan orang? Seriously?'' Tanya Zidan beruntun.

''Duh Abang Zid mending bantuin Ara cariin dulu hp Ara sama uang.'' Ucap Ara namun seketika dia membatu pias. Uang nya?

Very Possesive BrotherTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon