32~Rumah Twins

12K 892 6
                                    

''Kalian jadi ngikut ke rumah?'' Tanya Alde kepada yang lain.

Ya, saat ini sudah jam pulang sekolah dan mereka berencana akan kerumah twins untuk menjenguk Ara. Ah lebih tepatnya menghibur karena tadi bang Rion sudah berpesan jika ke rumah jangan mengungkit masalah yang terjadi tadi disekolah.

''Jadi lah mau ketemu degem kok gak jadi sih.'' Ucap Rey dengan semangat.

''Ehehe viss bro!'' Ucapnya lagi dengan kikuk ketika mendapat tatapan tajam dari Kevin, Bara dan Alde.

Kevin pun langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

''Anjir. Temen lu lebih dingin dari Bara ternyata. Gue kira kulkas berjalan cuman Bara ternyata ada yang lebih parah.'' Ucap Rey yang di balas tawa oleh semua kecuali Bara.

''Jadi gak?'' Tanya Kevin singat padat dan datar.

''Jadi jadi bos. Kalem." Ucap Rey.

Akhirnya mereka semua menaiki kendaraan masing-masing dan menuju ke rumah twins. Tentunya untuk menghibur Ara bukan hanya untuk sekedar main.

''Assalamualaikum.'' Sapa mereka semua ketika masuk kedalam rumah.

''Waalaikumsallam.'' Ucap orang-orang yang ada didalam.

''Eh kalian udah sampai.'' Ucap Dini.

''Iya dong Mom kalo Zidan belum sampe Zidan nggak akan disini.'' Celetuk Zidan membuat yang mendengar nya hanya geleng-geleng kepala.

''Tau ah Mommy pusing kalau ngomong lama-lama sama kamu.''

''Btw Mom Ara mana?'' Tanya Kevin yang sedari tadi memperhatikan sekitar namun tidak menemukan gadis kecilnya itu.

''Oh dikamar nya ada Rion, Rian, sama Farhan juga. Kalian langsung aja ke kamarnya.'' Ucap Mamih yang sedari tadi diam memperhatikan mereka semua.

''Oke Mih.'" Serempak mereka dan mereka langsung berlalu ke kamar Ara.

''Dad kayanya Kevin sayang banget sama anak kita ya.'' Ucap Dini tiba-tiba saat Dini sudah duduk disamping Mahen suaminya.

''Kenapa memangnya?'' Tanya Mahen dengan mengelus rambut sang istri.

''Soalnya tadi Kevin langsung tanya Ara dimana, gak pake basa basi gitu loh. Keliatan juga kalau dia khawatir sama Ara meski nggak secara jelas ditunjukkin.'' Ucap Dini

''Terus daritadi Putri perhatiin Kevin seperti orang yang mencari sesuatu. Ternyata mencari Ara.'' Kekeh Putri melanjutkan ucapan Dini.

''Papih sih setuju aja ya. Lagian kalau diliat-liat Kevin itu baik, tulus juga. Keliatan waktu pertama kali dia tau kalau kita keluarga nya.'' Jelas Adrian yang membuat Dini, Putri dan Mahen mengangguk setuju.

''Tapi aku masih merasa belum sanggup kalau nanti perhatian princess harus terbagi.'' Sendu Mahen setelah lama terdiam.

''Iya juga sih. Tapi untuk kebahagiaan princess kita restui tidak apa-apa bukan.'' Ucap Adrian dengan bijak.

Sementara itu di kamar Ara.

''Assalamualaikum eperibadi! Ara cantik Dede gemes nya abang Rey. Abang Rey here!" Ucap Rey heboh yang langsung mendapat jitakan di kepala oleh Davin, Bara, Alde, dan Kevin sedangkan Fira menoyor kepala Rey.

''Bisik lo Bang kek mercon.'' Sinis Fira.

''Astagfirullah aku ternistakan.'' Ucap Rey mendrama.

Sementara Rian, Rion, dan Farhan menatap mereka malas. Kenapa harus datang sekarang sih. Batin mereka bertanya. Sedangkan Ara hanya menatap mereka tanpa ekspresi.

Kevin pun berjalan ke arah Ara menghiraukan mereka yang sedari tadi berdebat di depan pintu.

''Hey ini Kevin.'' Ucap Kevin lembut dengan mengusap lembut pipi Ara ketika Kevin sudah duduk di samping Ara.

Ara yang merasakan ada sentuhan dipipi kirinya pun langsung menengok kearah Kevin berada.

''Kevin.'' Ucap Ara lirih dan langsung memeluk Kevin. Ya, seberapa berat masalah yang dihadapi hanya Kevin yang akan Ara ceritakan pertama kali atau mungkin hanya Kevinlah yang bisa membuat dia nyaman.

''Sst sst jangan nangis.'' Ucap Kevin lembut dan langsung mengangkat Ara kedalam pangkuannya tidak lupa mengusap punggung Ara.

Sedangkan yang lain pun menatap Ara dan Kevin dengan tatapan tidak percaya. Semudah itu Kevin mendapat perhatian Ara sedangkan mereka susah payah terutama Rian, Rion, dan Farhan yang sedari tadi menemani Ara.

''Manjanya kumat.'' Gumam Ano yang masih terdengar oleh mereka semua.

''Manja? Siapa?'' Tanya Alde yang sama penasarannya dengan yang lainnya.

''Ya itu. Ara tuh lebih manja sama Kevin. Liat noh. Karena Ano ganteng Ano kasih tau kalau Ara gak bisa jauh dari Kevin lama-lama. Dan Kevin juga gak bisa jauh-jauh dari Ara sejak mereka kecil. Bahkan Ara lebih dekat dengan Kevin dibanding kami. Ya gak Fir." Jelas Ano dijawab anggukan oleh Fira. Mereka yang mendengar pun tidak kaget lagi karena mereka sudah menduganya. Terlihat dari interaksi mereka berdua yang lebih intens.

Sepertinya cinta Kevin tidak bertepuk sebelah tangan. Tinggal tunggu Ara peka sama perasaan Kevin saja.

''Ra ada temen-temen. Gak mau liat mereka?'' Bujuk Kevin ketika Ara sedari tadi tidak mau melepaskan pelukan. Sebenarnya Kevin senang senang saja namun dia masih punya sopan santun dan merasa tidak enak dengan yang lain.

Ara pun menaikkan kepalanya dan ternyata benar ada teman-temannya bahkan ada teman dari abang kembarnya.

Seketika Ara merasa bersyukur karena Allah masih memberikan orang-orang yang menyayanginya. Dan hal itu membuat mata Ara berkaca-kaca terharu.

''Hallo Ara dede gemes gue jodohnya Abang Rey yang paling ganteng sedunia.'' Ucap Rey makin melantur yang langsung dihadiahi jitakan oleh semuanya dan tatapan mengerikan oleh Kevin, Rian, Rion dan Farhan.

''Kalian nemu orang kaya gini darimana sih?'' Tanya Rion yang jengkel dengan sifat teman adiknya.

''Nemu di got bang.'' Ucap Zidan dengan santai sedangkan Rey melotot tidak percaya.

''Heh ganteng gini lo bilang nemu di got? Bapak mu nemu di got.'' Kesal Rey membuat mereka tertawa dan ingat Ara juga sepertinya mulai terhibur.

''Ck. Bapa gue mana mau ngambil lo dari got. Udah akhlak ilang gak ada untungnya lagi.'' Celetuk Alde membuat mereka semua tertawa kecuali Rey yang menatap kesal.

''Ck. Gapapa lah Rey ganteng tiada tara ini di nistain sama kalian asal pujaan hati babang bahagia.'' Ucap Rey dramatis. Membuat mereka semua membuang muka dan seakan-akan ingin muntah.

''Hahaha Bang Rey lucu hahaha.'' Tawa Ara pun terdengar dan membuat mereka semua ingin mengucapkan terimakasih kepada Rey yang sudah membuat Ara tertawa

''Duh Ra kamu diem aja cantik apalagi ketawa gitu bisa-bisa babang khilaf sama kamu.'' Ucap Rey dengan mata binar memandang Ara.

''Ish bang Rey bisa aja.'' Cicit Ara malu dan menyembunyikan mukanya di dada bidangnya Kevin.

Sebenarnya Kevin kesal namun karena niat Rey hanya untuk membantu Ara mengalihkan pikiran dan perhatian Ara. Jadinya dia hanya bisa menahan emosinya sama seperti abang-abang Ara yang lain.

Akhirnya mereka semua termasuk Rian, Rion dan Farhan pun berbincang bersama yang sesekali terdapat candaan dari Rey, Zidan, Satria, Davin ataupun Alde yang memiliki sifat yang sama yaitu bar-bar, tidak bisa diam, yang intinya mereka paling receh diantara yang lain terutama Rey.







°°°°°°°°°°°°°°°°°
Duh sebenernya aku mau up kemarin 😔 tapi kelupaan 👉👈

Maaaff yaaaa hehe 😅😅

Jadi aku kasih part yg bahagia tanpa adanya bumbu masalah-masalah wkwk.

See you next chapt yaaa! ❤️

Very Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang