24~Syilla

15.4K 1.1K 19
                                    

Maaf baru bisa up. Maaf buat upload yg slowww banget banget. Semoga kalian ga kecewa yaa 😁

And happy reading gais! ❤❤

°°°°°°°°°°°°°°°

''Lo kayanya gak suka banget ya sama anak itu.'' Tanya seseorang kepada Syilla yang sedari tadi menatap sinis kepada Ara.

''Ah ya begitulah.'' Jawab Syilla seadanya.

''Lo anak baru? Kenalin gue Renata panggil aja Rere mereka sahabat gue yang itu Angel , yang itu Vina dan yang satu lagi Melani.'' Ucap seseorang yang ternyata itu adalah Renata salah satu kakak kelas Ara.

''Oh gue Syilla.''

''Gue juga sama gak suka sama anak itu dari awal. Keganjenan banget.'' Ucap Rere tiba-tiba.

''Iya bener. Nempel sana sini masa.'' Ucap Angel yang diangguki oleh Melani. Syilla yang mendengar itu pun tersenyum dan seketika otak cantiknya itu sudah merangkai sesuatu.

''Gue kenal sama dia. Tapi dia gak tah
u malu banget. Keluarga gue ditinggal gitu aja. Padahal dulu dia disayang banget sama keluarga gue.'' Jelas Syilla yang tentunya dengan penuh kebohongan.

''Serius lo? Muka polos gitu gak punya malu ternyata.'' Ucap Melani yang percaya begitu saja kepada ucapan Syilla.

''Iya. Pernah keluarga gue minta uang ke dia karena kita semua tahu kalau dia udah kerja. Kita malah dihina gitu aja. Apalagi didepan sahabat-sahabat nya tuh terutama Kevin, dia pura-pura baik dan pura-pura tersakiti. Jadi keluarga kita lagi yang disalahin.'' Ucap Syilla sedih yang tentunya itu hanya akting belaka.

''Anjir gak nyangka gue.'' Ujar Rere.

''Lo kenapa bisa kenal dia?'' Tanya Angel.

''Keluarga gue nemu dia. Mungkin dia gak diharapin dikeluarga nya. Dan kita sambut dia dengan baik. Karena jujur gue juga pengen punya adik.''

''Jangan-jangan dia anak haram lagi?'' Cetus Melani.

''Bisa jadi tuh.'' Jawab Angel dan Rere.

''Gue tuh kesel. Dia udah ngelunjak banget. Dan sekarang lihat dia bahagia diatas penderitaan keluarga gue.'' Ucap Syilla dengan mata yang melihat kearah Ara.

''Wah gak bisa dibiarin nih. Gue bantu lo deh.''

''Gue juga.''

''Gue pun.''

Akhirnya setelah merencanakan sebuah rencana mereka untuk membalas perbuatan Ara yang sama sekali tidak Ara perbuat, mereka pun segera memasuki kelas.

Entah ini sebuah takdir atau kebetulan. Mereka ternyata satu kelas.

Ya, Rere sangat benci kepada Ara karena dia sudah berani-berani nya mendekati Bara laki-laki yang dia sukai. Sedangkan Angel menyukai Alde. Melani menyukai Davin. Dan Vina menyukai Rey.

Syilla sendiri pun sebenarnya menyukai Kevin. Maka dari itu rasa benci dan tak sukanya kepada Ara semakin hari semakin besar.

Disisi lain

''Firaaa, Anoo, Keviinn.'' Sapa Ara yang dibalas sapaan juga oleh Ano dan Fira sedangkan Kevin membalas sapaan tersebut dengan memeluk tubuh Ara.

Pegangan tangan Bara pun seakan-akan bukan penghalang untuk Kevin memeluk Ara.

''Oh ya Ra kamu duluan kekelas nya sama Fira sama Ano ya. Aku ada yang mau diomongin sama Abang-abang kamu.'' Ujar Kevin. Meski Ara kebingungan namun dia tetap mengangguk dan mengajak Fira dan Ano ke kelas.

''Ada apa?'' Tanya Alde saat Ara sudah menjauh dari mereka.

''Bang boleh bicara ditempat yang sepi? Penting mengenai Ara.'' Ucap Kevin.

''Kita boleh ikut kan?'' Tanya Rey.

''Boleh Bang santai.'' Setelah mengucap itu mereka berlima pun berjalan menuju rooftop dimana hanya tempat itu yang tak pernah terjamah oleh siapapun keculi Alde dkk.

''Kenapa Vin?'' Tanya Bara.

''Bang. Gue, Ano sama Fira kemarin ngeliat Mama.'' Ucap Kevin.

''Mama? Mama siapa?'' Tanya Alde bingung.

''Itu bang salah satu dari mereka. Mamah tiri nya Ara. Tapi gak lama dari itu gue liat kakak tirinya juga. Awalnya gue kira gue salah liat tapi Ano sama Fira juga ngeliatnya. Gue gak tau mereka ngapain cuman firasat gue, Fira sama Ano nggak enak. Kalau iya mereka kesini karena mau daftarin kakak tirinya Ara berarti Ara dalam bahaya bang.'' Jelas Kevin.

''Karena mereka termasuk Kakak tirinya Ara ini licik dan mereka bisa berbuat apa aja semau mereka, dimanapun dan kapan pun.'' Jelas Kevin lagi yang membuat mereka yang mendengarnya menahan emosi.

''Lo udah punya rencana?'' Tanya Davin yang sedari tadi mendengar.

''Gue sama yang lain jujur aja bingung nyikapin ini gimana. Makanya gue minta kalian bantuin kita-kita bang.'' Ucap Kevin frustasi.

''Kita pasti bantu kok tenang.'' Ucap Rey.

Satria yang sedari tadi diam mendengarkan pun mengambil handphone nya dan menelepon seseorang.

''Halo''

'....'

''Gue mau pasang cctv di setiap sudut sekolah termasuk wc dan gudang. Mau di tempat rame atau sepi pasang kamera itu tapi diem-diem. Jangan buat orang curiga.
Dan juga pasang kamera yang bisa merekam suaranya juga. Gue minta laporan ini beres sebelum jam istirahat.''

'...'

''Oke.''

Tuut tuut

''Lo nelpon sapa bang?'' Tanya Alde.

''Kepo lo kek dora.'' Jawab Satria.

''Sialan lo Bang.'' Umpat Alde kesal. Dan itu pun membuat mereka tertawa.

Setelah mereka merencanakan sesuatu untuk menjaga Ara dan berhubung bel sudah berbunyi mereka pun bergegas turun dan menuju kelas masing-masing.

''Gimana? Aman?'' Bisik Ano ketika Kevin sudah duduk di kursi sebelahnya.

Kevin pun mengangguk ''Aman'' bisiknya.

''Kepin darimana?'' Tanya Ara.

''Habis dari rooftop. Kenapa?'' Tanya Kevin balik dengan lembut.

''Hem enggak. Enggak apa-apa.''

Setelah perbincangan itu pun mereka semua terdiam mendengarkan penjelasan guru didepan.

Iya setelah Ara bertanya guru sudah datang. Maka dari itu mereka berusaha untuk memfokuskan diri mereka.

Ara fokus kepada penjelasan sang guru berbeda dengan ketiga teman atau sahabatnya ini.

Mereka sedang memikirkan hal-hal yang mungkin saja akan terjadi jika mereka lalai.

Sebuah ancaman yang tak main-main kembali hadir dikehidupan Ara membuat mereka khawatir bukan main.








°°°°°°°°°°°°°
See you in next part! ❤

Very Possesive BrotherWo Geschichten leben. Entdecke jetzt