Park Seyi dan Masalahnya

5.5K 446 32
                                    


"Seonu-ya,"

Merendahkan tubuh agar sejajar dan dapat melihat wajah anak laki-lakinya, kemudian Park Seyi mengusap kedua belah pipi bulat itu diiringi dengan sebuah kalimat hangat.

"Tidak apa-apa, keluarkan saja air matamu. Anak lelaki juga boleh menangis,"

Tatapan serta senyuman menenangkan dari Seyi untuk anaknya perlahan turun tak lama setelah menyadari Seonu tak kunjung menatapnya. Seonu terus menatap ke bawah dengan sendu bersama dengan kedua tangannya yang saling bertautan di depan perut.

"Apa badanmu ada yang sakit?"

Seonu menggelengkan kepala. Setidaknya ia masih mampu merespon pertanyaan ibunya yang satu ini agar ibunya tak terlalu khawatir.

Namun bagaimanapun seorang ibu akan selalu mengkhawatirkan anaknya. Mendengar Seonu yang bertengkar dengan temannya karena saling rebutan mainan lalu menjadi saling mendorong satu sama lain cukup membuat Seyi hilang akal sepanjang perjalanan menuju tempat penitipan anak. Hingga sorotnya mendapati Seonu bersama seorang guru barulah ia sedikit lebih tenang.

Masalahnya kini yaitu Seonu enggan untuk mengeluarkan satu huruf pun dari bibir mungilnya. Entah apa yang membuatnya tutup mulut dengan rapat. Padahal Guru Seonu bilang tak ada yang memarahi Seonu. Bahkan orang tua dari teman yang bertengkar dengannya memaklumi mereka dan bersyukur karena tak ada yang terluka.

"Kalau sakit, katakan saja, Nak..." bujuk Seyi begitu lembut.

Tetapi lagi-lagi Seonu menggeleng dan tak menatapnya.

Tetapi lagi-lagi Seonu menggeleng dan tak menatapnya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

"Kalau begitu kita pulang ya,"

Seyi menggenggam tangan kecil Seonu untuk membawanya pulang, namun tiba-tiba saja Seonu melepaskan tangannya lalu kembali berdiri ke posisinya seperti semula —menatap lantai dengan kedua tangan bertaut di depan perut gembulnya.

"Seonu-ya, ada apa? Katakan saja pada ibu. Ibu akan mendengarkanmu dan ibu tidak akan marah pada apa pun yang akan Seonu katakan..."

"Tapi... nanti... ayah yang marah..." Walhasil Seonu buka suara dengan sedikit terputus-putus.

"Memangnya apa yang Seonu lakukan sampai ayah harus marah?"

"Seonu bawa kartu hitam ayah dan sudah patah..."

Untuk beberapa detik Seyi diam mencerna ucapan anaknya. Jadi, masalahnya bukan karena pertengkaran, tapi sebab kartu hitam? Maksudnya, kartu kredit Yoongi?

Selesai dengan pikirannya sendiri, kemudian Seyi melihat Seonu mengeluarkan kartu hitam yang anaknya itu maksud dan benar-benar sudah patah menjadi dua.

"Kenapa kartu ayah ada pada Seonu?"

"Seonu pinjam kartu hitam ayah saat ayah tidur. Seonu lihat ayah bisa beli apa saja dengan kartu ini, jadi Seonu pinjam untuk nanti traktir Ara Nuna es krim,"

RICH MIN ✔️Where stories live. Discover now