Episode 10: Teman baru

4.6K 510 11
                                    

Siang hari yang semakin terik dan panas. Bagi orang-orang yang kelaparan namun malas untuk memasak dan keluar rumah, pesan makanan lewat layanan pesan antar adalah pilihan terbaik.

Jjajangmyeon, Tangsuyuk, Jjampong, Mandu, dan Pizza terhidang lengkap di atas meja makan persegi di apartemen baru Yebin.

'Makan adalah cara terbaik melepaskan stres.'

Suara Seyi yang menyeruput kuah Jjampong terdengar menggiurkan. Sangat cocok dijadikan iklan televisi.

Yebin mengambil sepotong pizza di depannya dan menggeleng kepala melihat semua makanan yang Seyi pesan.

"Kau ingin jadi orang Tiongkok, ya?" sindirnya.

"Kenapa?"

Seyi bertanya dengan tangannya menyingkirkan wadah Jjampong yang sudah kosong lalu beralih pada Jjajangmyeon.

"Kau memesan semua makanan Tiongkok, Park Seyi." terang Yebin sambil menggigit gemas pizza-nya.

"Kau makan pizza, apa berarti kau ingin jadi orang Amerika?"

Yebin langsung memutar matanya ke atas untuk berpikir, "Bukannya pizza berasal dari Italia, ya?"

Seyi berhenti sejenak dari melahap Jjajangmyeon untuk menatap Yebin lalu mengangkat bahunya.

"Entahlah. Aku tidak tahu. Aku kan tidak suka makanan yang seperti itu."

"Itu kan pengetahuan umum, masa kau tidak tahu,"

"Anggap saja lidahku keseleo ingin berkata Italia tapi malah jadi Amerika."

Yebin mencebik bibir mendengar alasan Seyi.

"Omong-omong, kau tidak merasa bersalah setelah menampar Min Yoongi seperti itu?" tanya Yebin hati-hati.

Segera Seyi menaruh sumpitnya ke atas meja dengan hentakan kuat. Suara dan gemanya nyaring sampai membuat Yebin tersentak.

"Bukankah seharusnya dia yang merasa bersalah sudah berkata kurang ajar?!!!" berang Seyi, lalu ia sedikit melototi Yebin. "Kau juga, Son Yebin! Tega-teganya membiarkan aku dibawa Min Yoongi! Bagaimana kalau ternyata dia berniat menculik lalu membunuhku?!"

Yebin mendadak tak berkutik. Sebisa mungkin ia menghindari kontak mata dengan Seyi. Yebin mengakui kesalahannya.

"Maaf..." ucap Yebin pelan. "Aku merasakan euforia untuk sesaat karna pertama kalinya bertemu langsung dengan Min Yoongi."

"Ibuku bisa marah besar kalau tahu ternyata aku tidak tidur di tempatmu, Yebin! Kau tahu, kan, aku tidak boleh minum selain bersamamu?! Kau juga tahu seberapa ketatnya keluargaku."

Melihat Seyi yang meledak-ledak, Yebin menyuruhnya tenang.

"Aku kan sudah menceritakan semuanya padamu, jangan marah lagi." kata Yebin.

"Tapi tetap saja—"

"Pokoknya maafkan aku! Saat itu pikiranku tidak lurus, aku kan juga minum semalam!" tutup Yebin frustasi. Entah kenapa ia kesal sendiri.

Sebenarnya ada satu hal yang tidak Yebin ceritakan pada Seyi. Ia sempat berkata "Selamat menikmati malam yang indah, PD-nim." pada Min Yoongi. Seyi akan nengamuk lagi kalau tahu hal itu. Apa Yebin terlihat seperti memihak Min Yoongi dari pada sahabatnya sendiri?

Seyi menghela. Kembali ia angkat sumpitnya dan menghabiskan Jjajangmyeon. Dalam hati ia sudah memaafkan Yebin, namun ia tidak akan memaafkan Min Yoongi.

***

Sementara itu lelaki bernama Min Yoongi, tengah berbincang dengan Kim Namjun. Dengan tangan yang memegang cangkir berisi kopi, Yoongi terus-terusan menarik nafas lalu menghembusnya kuat-kuat.

RICH MIN ✔️Where stories live. Discover now