Episode 15: Lelucon takdir

3.8K 485 19
                                    

"Hansel, sebenarnya dia kekasihku. Namanya Park Seyi."

"Nuna..." Serentak Yoochan dan Hoon langsung menatap Seyi dengan sangat terkejut, mereka butuh pernyataan resmi dari gadis itu.

"Kekasihmu? Tiba-tiba?" Hansel tampak benar-benar tidak bisa menerimanya. Ia berharap perkataan Yoongi hanya lelucon garing belaka.

"Jangan percaya padanya! Aku bukan kekasihnya! Dia salah orang!" tutur Seyi sambil mengibaskan tangannya pada mereka semua untuk meyakinkan.

"Sebenarnya kami sedang bertengkar kecil, karena itu dia menyangkalnya di depan kalian. Aku tahu Park Hoon adik kekasihku dan anak magang ini dulunya tetangga mereka." Yoongi menunjuk Hoon dan Yoochan bergantian, seperti mengisyaratkan ia sudah mengenal Seyi sejak lama bahkan mengetahui kehidupan pribadinya.

"Yoongi-ya..." Hansel memanggil lirih. Ia menghela berat tidak ingin mendengar lebih jauh lagi omong kosong Min Yoongi.

Seyi merasa tidak enak hati melihat kesenduan di wajah Hansel. Ia mengikuti arah pandang Hansel yang ternyata tertuju ke arah tangannya, lebih tepatnya tangan Yoongi yang menggengam tangannya. Buru-buru Seyi melepaskan tautan mereka, namun selalu saja Yoongi kembali mengaitkan tangan mereka dan menggenggamnya lebih erat.

"Hansel, kau bilang ada yang ingin kau katakan?" tanya Yoongi.

"Lain kali saja," sahut Hansel datar.

Tepat setelah suara Hansel membekukan suasana, Yebin tiba di hadapan mereka tanpa mengenal situasi.

"Park Hoon, Lee Yoochan, ada apa dengan wajah kalian?" ujarnya sambil menunjuk kedua wajah anak lelaki itu, lalu ia menyapa sopan dengan membungkuk singkat pada Hansel sebelum beralih pada Seyi dan terkejut. "Omo! Kau dan PD-nim mau kemana? Romantis sekali..." tambahnya menatap iri tangan Seyi yang digenggam erat.

Seyi sudah tidak tahan lagi. Sepertinya Yebin sengaja meledek dan membuatnya lebih dekat dengan Yoongi. Super hero apanya!!! Son Yebin lebih pantas jadi aktris hebat yang memenangkan penghargaan Cannes. Perkataannya membuat wajah Hansel menjadi lebih datar dan dingin.

"Bisa tidak tanganmu ini tidak usah memegang tanganku seenaknya?!" Seyi hampir berteriak kalau saja ia tidak ingin menjadi tontonan orang-orang.

"Sstt... Kau ingin aku buat pengumuman di sini?" bisik Yoongi tepat di daun telinga sang gadis.

Seyi mundur satu langkah, dirinya merasa geli dan merinding karena bisikan dan hembusan nafas Yoongi yang sangat dekat. "Pengumuman kalau kau sedang melecehkanku?" tanyanya sarkas.

"Pengumuman pernikahan kita!"

"Kau gila!"

"Seyi-ssi, kali ini aku benar-benar butuh bantuanmu,"

"Aku tidak mau! Berapa kali harus kubilang ak— "

"Aigoo... Hari ini kau rewel sekali! Baiklah, kita pergi sekarang. Ibuku sudah menunggu,"

Yoongi mengeluarkan senyum gemasnya dan menarik paksa gadis itu mengikuti langkahnya.

Sebisa mungkin Seyi mengerem kakinya supaya tidak berjalan dan terseret oleh Yoongi, namun gagal. "Ya!!! Park Hoon! Lee Yoochan! Kenapa kalian diam saja?! Tolong aku!!!" teriaknya meminta pertolongan.

Yoochan dan Hoon berpandangan. Mereka bingung membantu untuk apa dan dengan cara seperti apa.

"Yoochan Hyung, Yebin Nuna, aku harus bagaimana? Kenapa Nunaku meminta tolong?" tanya Hoon dengan polosnya.

"Sudah, jangan ikut campur. Biarkan orang dewasa menyelesaikan masalahnya sendiri," saran Yebin.

Kedua anak lelaki itu serempak mengangguk. Mereka merelakan sang Nuna pergi bersama kekasihnya.

RICH MIN ✔️Where stories live. Discover now